Review Rokok Sehat Tentrem: Seperti Minum Jamu

Salah satu kekayaan alam Nusantara adalah tembakau. Maka, banyak cara untuk mempertahankan sekaligus melestarikan tembakau. Salah satu caranya, mengolah menjadi rokok. Yang menarik adalah ternyata rokok dapat menyebabkan kesehatan. Rokok itu adalah Sehat Tentrem.

Rokok ini cukup fenomenal di kalangan perokok. Sebab, tidak banyak rokok yang memiliki campuran rempah cukup banyak di Sehat Tentrem. Maka, tidak heran banyak perokok yang mengatakan bahwa ini rokok yang mampu menyembuhkan segala penyakit.

Mengapa demikian?

Ya, karena ada rempahnya. Roki jarang mendengar bahwa rempah justru membuat penyakit. Lha, wong, Covid-19 saat awal masuk ke Indonesia disembuhkan pakai rempah. Itu baru penemuan. Apalagi Sehat Tentrem yang bisa dibeli di toko-toko terdekat.

Lalu, bagaimana bungkus rokok Sehat Tentrem?

Di bagian depan, Sehat Tentrem benar-benar menghadirkan cita rasa Nusantara dengan corak batiknya. Dengan warna merah dan hitam, rokok ini terasa gahar.

Kemudian, tulisan dengan Bahasa Jawa yaitu Raos Ngeten Purun (Mau Rasa Ini) seakan-akan ingin mencoba rokok dengan sensasi yang berbeda. Lalu, ada singkatan Sehat Tentrem (ST) dengan warna biru di pojok kiri atas.

Selain itu, ada tulisan 12 Sigaret Kretek di atas sebelum tulisan peringatan bahaya merokok. Di paling bawah, Sehat Tentrem ingin mendedikasikan cita rasa kepada Indonesia. Maka, ada tulisan Untuk Indonesia Raya.

Di bagian penutup atas dan bawah berwarna hijau. Keduanya sama-sama bertuliskan Sehat Tentrem. Yang paling menarik justru di bagian belakang. Ada tulisan rokok ini dapat menyebabkan kesehatan.

Tentu saja ini antitesis atau bentuk perlawanan dari Sehat Tentrem. Sebab, selama ini identik dengan kematian, penyakit jantung, kanker, dan sejenisnya.

Bagaimana soal rasa Sehat Tentrem?

Sesuai dengan paragraf di atas. Aroma rempah sangat kuat sehingga tidak jauh beda dengan rasa yang dihadirkan. Banyak rempah termasuk salah satunya jinten. Jadi, rasanya seperti minum jamu saat mengisap Sehat Tentrem.

Kalo soal harga, tentu bervariasi. Ada yang berharga Rp25-35 ribu. Sebab, variasi dari Sehat Tentrem cukup banyak. Kalo kamu berkesampatan mencoba rokok Sehat Tentrem, jangan kaget jika pegel linu di tubuhmu menghilang.

Efektifkah Bungkus Rokok dengan Gambar Seram?

Bungkus Rokok

Roki tidak mengerti apa alasan pemerintah memberikan gambar seram di bungkus rokok. Apakah benar-benar digunakan untuk mengendalikan jumlah perokok di Indonesia? Atau sebagai peringatan bahwa rokok adalah benda berbahaya?

Pasalnya, hingga saat ini, jumlah perokok dari tahun ke tahun justru semakin bertambah. Maka, sebenarnya bungkus rokok yang ada gambar atau foto menakutkan itu tidak begitu memberikan efek buruk bagi perokok.

Seharusnya pemerintah sadar bahwa kekhawatiran perokok adalah hilangnya korek atau jumlah rokok yang tiba-tiba berkurang. Khusus yang terakhir, biasa terjadi saat nongkrong dengan teman-teman.

Bungkus Rokok Seram

Perjalanan gambar seram di bungkus rokok bermula dari tuntutan dinas kesehatan yang ingin mengurangi jumlah perokok. Setelah berliku jalan terjal, akhirnya disepakati pada tahun 2014 peraturan tersebut diberlakukan.

Akan tetapi, rupanya masih ada yang tidak puas dengan keberadaan gambar seram. Dari dinas yang sama mengatakan bahwa seharusnya gambar lebih seram.

Hal itu terwujud pada tahun 2018. 3 dari 5 gambar seram diganti dengan tenggorokan berlubang, bibir pecah-pecah, dan gigi berlubang. Lalu, apakah itu efektif bagi perokok?

Tentu saja tidak. Jawaban tersebut di luar prediksi pengampu kebijakan. Mereka berharap dengan hadirnya gambar seram di bungkus rokok bisa membuat perokok menghentikan aktivitasnya.

Iya, sih. Mereka berhenti, tapi jika rokok udah habis dan tidak ada stok lagi. Sesuatu yang tanpa disuruh atau diwajibkan pun pasti berhenti.

Maka, sebenarnya bungkus rokok yang memiliki gambar seram tidaklah efektif mencegah perokok. Toh, ya perokok tetap melakukan aktivitasnya. Lagi pula apa urusannya gambar seram dengan merokok.

Alangkah lebih baiknya mengedukasi anak-anak yang terpapar rokok dengan cara elegan. Misalkan mengajak anak-anak untuk memahami bahwa merokok itu boleh ketika sudah memasuki usia 17 tahun.

Jika belum melewatinya, ujaran serius perlu dialamatkan kepada mereka. Edukasi yang lain adalah memberi peringatan kepada perempuan hamil agar tidak merokok. Ini penting bagi kesehatan tubuh perempuan.

Bungkus rokok dari tahun ke tahun selalu mengalami pergantian rupa. Ada makna yang tersirat dan ada harapan yang terus diimpikan. Misal, rokok untuk pria dewasa. Harapannya, rokok tersebut menjadi ciri pria dewasa.

Jadi, bungkus rokok mana yang kamu suka koleksi?

Salah Kaprah tentang Puntung Rokok

Puntung rokok acap kali dianggap sebagai biang keladi kebakaran. Sebut saja kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia. Kemudian, beberapa bangunan milik pemerintah seperti gedung Kejaksaan Agung. Tambahan lagi, puntung rokok menyebabkan limbah yang tidak sedap dipandang mata. 

Semua tersebut memang fakta. Akan tetapi, benarkah puntung rokok menjadi satu-satunya penyebab peristiwa-peristiwa tersebut? 

Kebakaran hutan, misalnya. Mengapa orang-orang, khususnya antirokok, tidak melihat bahwa ada kenyataan yang lebih menyakitkan. Seperti pembabatan hutan untuk menjadi lahan yang seharusnya tidak ditanam. Belum lagi, tidak melakukan reboisasi. 

Puntung rokok juga bukanlah faktor tunggal penyebab kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Ada banyak faktor yang berkelindan di situ. Misal, bagian lantai yang ternyata sensitif dengan api. Yang menyedihkan, tidak ada pemberitahuan bahwa tidak boleh merokok di situ. 

Benarkah puntung rokok menjadi satu-satunya limbah? Tentu saja tidak. Ada yang lain seperti plastik. Tambahan lagi, plastik menjadi cukup bermasalah karena sulit untuk diurai. 

Masalah-masalah seperti inilah yang tidak diangkat ke media. Seakan-akan puntung rokok menjadi satu-satunya benda yang berbahaya di bumi. Padahal, tidak. 

 

Manfaat Puntung Rokok

Salah satu penelitian yang cukup jenius adalah limbah puntung rokok. Penelitian tersebut dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka mampu menemukan bahwa puntung rokok menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Ternyata puntung rokok dapat menjadi pestisida alami. Tentu saja ini kabar menggembirakan bagi perokok. Sebab, mereka tidak perlu lagi pusing untuk membuang puntung rokok.

Benda yang konon berbahaya itu dapat dikumpulkan. Kemudian, dikirim ke ahli yang bewenang sehingga bisa dimanfaatkan ke publik. 

Roki percaya sebenarnya sekecil apa pun benda sebenarnya dapat dimanfaatkan. Namun, hanya bagaimana menggunakan barang tersebut menjadi sesuatu yang berguna. Pasti butuh kreativitas yang tinggi seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UMM. 

Kini, sebaiknya jangan langsung menuduh bahwa puntung rokok menyebabkan sesuatu yang buruk. Setelah diteliti, ternyata berguna untuk kehidupan bangsa.

Maka, yang paling penting, dalam artikel ini, kamu bisa mengetahui sejatinya manfaat dari puntung rokok. 

Review Sukun Executive: Manis dan Hemat di Saku Dompet

Kembali lagi bersama Roki dalam review rokok. Kali ini, Roki akan me-review rokok asal Kudus, Jawa Tengah. Rokok Sukun Executive. Seperti biasa, Roki akan memulainya dari bungkus rokok, isi di dalamnya, rasa, dan harga.

Bungkus Rokok Sukun Executive

Di bagian depan terdapat tulisan Sukun Executive berwarna merah. Perbedaannya terletak di ukuran huruf dan jenis tulisan. Jika Sukun ditulis menggunakan huruf capital, Executive ditulis dengan jenis Italic dan disambung.

Di bawahnya terdapat simbol V yang berwarna biru dan merah. Paling bawah terdapat tulisan 12 SKM yang menandakan isi 12 batang dengan jenis Sigaret Kretek Mesin. Semuanya dibungkus dengan dominan warna putih. Sedangkan di bagian belakang persis dengan bagian depan.

Di bagian atas dan bawah, kompak menggunakan tulisan Sukun Executive berwarna merah. Bedanya, di bagian bawah terdapat kode produksi dan PR. Sukun, Kudus, Indonesia yang menandakan tempat produksi rokok tersebut.

Di bagian kanan, ada peringatan yang bertuliskan “tidak ada batas aman” [dan seterusnya]. Kemudian tulisan Sukun Executive dan informasi mengenai tar juga nikotin. Sukun memiliki 29 mg tar dan 1,6 mg Nikotin.

Di bagian kiri, ada peringatan larangan menjual rokok kepada perempuan hamil dan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Juga, barcode dan tulisan produk asli Indonesia.

Secara bungkus, dari bagian luar tidak ada yang spesial. Sederhana dan tidak norak. Di bagian dalam terdapat gerenjeng berwarna silver. Hampir sama pada umumnya.

Rasa dan Harga

Saat Roki mengambil sebatang, aroma nangka menguar dan menusuk ke hidung. Inilah mazhab Kudusan. Dengan ukuran yang cukup besar (king size), rokok ini dibalut dengan goresan berwarna silver dan garis merah di pembatas papir.

Soal rasa, ketika Roki mencoba isapan pertama, sungguh halus dan sopan. Bahkan cenderung smooth. Manis cukup terasan dan sedikit cengkeh. Yang menyenangkan adalah tidak terasa gatal di tenggorokan. Produk lokal yang sangat menghibur.

Untuk durasi isap rokok, kamu bisa menghabiskannya dengan tempo 10-15 menit. Sedangkan untuk harga, masih di bawah Rp15 ribu. Kamu cukup menebusnya dengan harga Rp14 ribu.

Jadi, berminat untuk mencoba Sukun Executive, Teman Roki?

kotak rokok

Manfaat Mengumpulkan Bungkus Rokok Bekas

Roki masih sering menemukan bungkus rokok yang berserakan di pinggir jalan. Kadang, malah melihatnya hanyut di sungai. Meskipun begitu, Roki juga masih melihat bungkus rokok di tempat sampah.

Kalo yang terakhir, sih, bagus. Sebab, jika sudah tidak dipakai, memang seharusnya ditaruh ke tempat sampah. Lha kalo yang pertama dan kedua? Duh, rasanya sebagai perokok, melihat kayak gitu jadi miris, ya.

Padahal, bungkus rokok bekas bisa dimanfaatkan asalkan diolah dengan baik dan benar. Kalo kamu pengen tahu caranya, cek deh di Youtube dengan ketik kata kunci “bungkus rokok”. Maka, muncul lah ragam bungkus rokok yang menjadi barang berharga.

Roki juga punya tips dan trik memanfaatkan bungkus rokok bekas. Simak baik-baik, ya.

1. Asbak

Asbak adalah salah satu olahan dari bungkus rokok. Kamu bisa membuatnya dengan sebungkus rokok. Bahkan, bisa lebih dari sebungkus tergantung kreativitasmu. Boleh dibilang ini adalah asbak alternatif ketika asbak kayu atau kaca tidak tersedia di meja.

Ada orang yang juga mengoleksi bungkus rokok sesuai dengan merek tertentu. Sehingga, akan menjadi unik apabila ada asbak Djarum, asbak Gudang Garam, atau asbak Sampoerna Mild.

2. Tas

Mungkin kamu agak tidak percaya dengan tulisan ini. Bagaimana mungkin bungkus rokok dapat diolah menjadi tas? Tentu saja bisa. Bahkan, bisa dijadikan buah tangan kepada teman-teman terdekat.

Sudah banyak orang yang mengadopsi kreativitas ini. Apakah kamu tidak ingin mencoba? Siapa tahu malah menambah pundi-pundi di dompetmu.

3. Koleksi

Di Indonesia hanya ada beberapa orang yang tekun mengumpulkan bungkus rokok. Salah satunya adalah Priyanto. Kegemarannya itu bagus bagi dunia pertembakauan Indonesia. Sebab, yang dilakukannya adalah mengumpulkan arsip.

Pekerjaan yang rumit namun jika dilihat hasilnya, pembaca atau penonton akan terpana. Sebab, arsip adalah sejarah. Barangsiapa yang mau telaten mengumpulkan satu per satu tentu harus diapresiasi.

Inilah tiga hal yang perlu kamu ketahui tentang manfaat mengumpulkan bungkus rokok bekas. Apakah kamu pernah melakukan satu di antara tiga itu? Atau justru melakukan hal lain?

Manfaat Mengumpulkan Bungkus Rokok

Jika orang yang mengumpulkan perangko dinamakan filateli, lalu sebutan apa yang pantas disematkan bagi orang yang mengumpulkan bungkus rokok?

Sepanjang hidup, dari lahir sampai sekarang, ada banyak teman Roki yang melakukan hal itu. Mulai dari bungkus rokok lawas sampai terbaru. Dulu, adik Roki pernah melakukannya. Menurutnya, gambar dan logonya unik. Saat itu, masih belum ada peringatan seperti gambar seram atau kalimat bernada kejam di bungkus rokok.

Barangkali kebiasaan tersebut dibilang aneh. Kok mau mengumpulkan bungkus rokok. Apa faedahnya?

Jangan salah. Bungkus rokok bisa dijadikan alternatif asbak atau bahkan anyaman seperti tas. Ini salah satu bentuk kreativitas yang jarang diketahui orang. Selain itu, sebenarnya ada sesuatu yang lebih vital.

Arsip.

Ya, harus diakui bahwa kita masih bermasalah dengan arsip. Kita terkadang tidak peduli dengan arsip. Padahal, arsip tersebut kelak menjadi catatan sejarah bahwa pernah hadir barang seperti ini.

Baca Juga: Priyanto Sunarto, Seniman Kolektor Bungkus Rokok

Bahkan, jika teliti dan cermat, bisa menyusun dari tahun ke tahun. Inilah kehebatan pengumpul barang. Dari situ bahkan kita tahu bahwa apa rokok pertama, rokok favorit, rokok minta teman, dan lain sebagainya.

Jangan salah bahwa mengumpulkan benda adalah sesuatu yang rumit. Kamu harus benar-benar mencintai benda itu. Jika tidak, akan menyedihkan. Barang tersebut malah dibiarkan berserakan di kamarmu.

Akan tetapi, kalo sudah mencintai, ketika kamu mendapatkan bungkus rokok lawas, bahkan tergolong langka, itu akan bernilai tinggi. Sebab, belum tentu pada kesempatan yang lain, kamu bisa mendapatkannya.

Maka dari itu, jangan pernah meremehkan orang yang gemar mengumpulkan bungkus rokok. Siapa tahu, kelak, kita akan belajar darinya. Ada nilai sejarah, sosial, hingga moral yang terkandung di situ.

Toh, kalo sudah menjadi koleksi, siapa tahu akan muncul museum bungkus rokok. Belum ada di Indonesia, lho. Barangkali ada investor yang berminat membangun museum tersebut maka apresiasi tinggi baginya.

Percayalah bahwa mengoleksi itu rumit. Dan percayalah bahwa orang yang berani mengoleksi barang langka, tangannya betul-betul terawat. Seperti Roki. Hehehe

Gambar Bungkus Rokok dengan Peringatan Paling Diterima Perokok

Peringatan yang tercantum di bungkus rokok bukanlah peringatan ala kadarnya. Gambarnya seram, kalimatnya tajam. Misal, gambar tenggorokan berlubang dan tulisan merokok dapat menyebabkan kanker tenggorokan. Harapannya, kolaborasi gambar dan tulisan tersebut bisa membuat perokok untuk berpikir lebih dalam.

Akan tetapi, bagaimana jika kamu menemukan gambar dan tulisan yang menyenangkan pada bungkus rokok? Tentu saja, kamu pasti tersenyum kecil. Salah satu contoh bungkus rokok yang menarik adalah Sehat Tentrem.

Di Sehat Tentrem, alih-alih menyeramkan, kamu justru tertawa. Bagaimana tidak, jika kamu menemukan tulisan “12 Rokok Obat” kemudian di dalamnya “Rokok Ini Dapat Menyebabkan Kesehatan”. Jelas saja, perokok akan berpikir, kok bisa, ya?

Peringatan yang Menarik

Sehat Tentrem memang unik. Dari nama mereknya saja unik. Rokok? Sehat? Itu adalah dua kata yang saling bertolak belakang. Seperti minyak dan air. Meskipun diajak kolaborasi, tetap saja yang terjadi frustasi.

Namun, inilah kelebihan Sehat Tentrem. Menyatukan dua kata yang saling bertengkar. Apalagi ditambahkan pula kata Syifaa. Kata dalam bahasa Arab yang jika diterjemahkan berarti obat.

Wajar, sih. Sebab, kandungan yang terdapat di Sehat Tentrem aneka rempah yang sangat luar biasa. Bahkan, sempat tersiar kabar bahwa Sehat Tentrem ampuh sebagai obat melawan virus Covid-19. Sekali lagi, wajar, sih. Ya, gimana, kan rempah-rempah memang manjur untuk melawan penyakit apa pun.

Seharusnya peringatan-peringatan seperti ini perlu disebarkan ke merek rokok lainnya. Dan tampaknya baru ada di merek semacam SIN. Kalo yang lain, sih, mungkin mau, tetapi tentu saja akan bentrok dengan rezim kesehatan.

Meskipun demikian, alangkah lebih baiknya meniru langkah yang dilakukan rokok impor. Yaitu, meniadakan gambar seram atau tulisan bernada kejam di bungkus rokok. Toh, perokok selalu punya tanggung jawab atas sikapnya. Mereka juga bisa membaca mengenai peringatan tersebut, kok.

Jika ada bungkus rokok yang menarik, dan menurut kamu layak untuk diangkat ke media sosial, kabarkan ke kami, ya. Kami berkenan untuk melakukan review. Tambahkan di kolom komentar, ya.

BUNGKUS ROKOK

Sejarah Peringatan Bungkus Rokok

Apa yang paling menyedot perhatian orang-orang saat melihat bungkus rokok? Kadar tar dan nikotin? Merek rokok? Atau apa? Menurut Kementerian Kesehatan, bukan bungkus rokoknya, melainkan isi di dalam bungkus rokok.

Merokok itu berbahaya, menurut Kementerian Kesehatan. Maka dari itu, mereka mengeluarkan peringatan bungkus rokok sejak 24 Juni 2014.

Peringatan yang disampaikan ada dua jenis. Foto atau gambar dan tulisan. Foto bisa paru-paru berwarna gelap, tenggorokan berlubang, dada berlubang, susunan gigi tak sempurna dan masih banyak lainnya.

Sedangkan tulisan, lebih didominasi dengan merokok dapat menyebabkan kanker, merokoo cepat membuat mati, kesehatan terganggu dan segala peringatan yang bernada ancaman.

Tidak hanya itu, peringatan yang tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 juga memuat larangan tidak boleh ada kata-kata ‘Light’, ‘Mild’, ‘Slim’, ‘Special’, ‘Low Tar’, ‘Premium’ dan lain-lain yang mengindikasikan kualitas atau keamanan rokok.

Tentu saja, peringatan itu telah dipatuhi seluruh merek rokok baik di Indonesia maupun yang masuk ke Indonesia macam Camel, Dunhill maupun Marlboro. Namun, apakah itu efektif?

Efektivitas Peringatan Bungkus Rokok

Ini pertanyaan retoris. Akan tetapi, jawabannya mudah ditebak. Sebab, hingga hari ini, menurut data yang Roki punya, peringatan tersebut tidak terlalu berdampak bagi konsumen.

Perokok tetap saja mengisap batang demi batang. Tidak peduli aneka gambar maupun tulisan. Kamu bayangkan, diberi gambar peringatan merokok saja negara sudah berharap besar pada penerimaan cukai rokok. Apalagi jika tidak.

Maka dari itu, sebenarnya peringatan bungkus rokok tidak penting-penting amat. Saran Roki, tirulah rokok impor seperti Manchester. Meskipun tanpa peringatan, toh, jarang ada berita perokok anak di sana.

Jika alasan peringatan untuk mengantisipasi perokok anak, regulasinya yang keliru. Seharusnya bukan dibuat seperti itu melainkan edukasi. Bagi penjual rokok pun perlu edukasi bahwa tidak boleh menjual rokok kepada anak di bawah usia 18 tahun.

Namun, inilah fakta sejarah yang perlu kamu ketahui. Inilah mulanya peringatan bungkus rokok di Indonesia.

Review Rokok Magnum Filter: Modernisasi Ala Dji Sam Soe

Magnum Filter

Tidak ada pabrik yang tidak ingin melakukan modernisasi produk termasuk kali ini Sampoerna. Sampai saat ini, produk Sampoerna yang menjadi unggulan adalah Dji Sam Soe. Namun, modernisasi telah dilakukan Sampoerna dengan menghadirkan rokok Magnum Filter.

Rokok Magnum Filter boleh dibilang keluar dari pakemnya. Dari soal bungkus, kadar nikotin dan tar, ukuran batang rokok hingga rasa yang dihasilkan cukup berbeda ketimbang produk Sampoerna lainnya.

Lalu, bagaimana sebenarnya kemasan, rasa, hingga harganya? Seperti biasa Roki akan sajikan di sini.

Kemasan

Secara kemasan, Magnum Filter hadir dengan bungkus yang elegan. Berwarna hitam dan gelap. Di bagian depan tertulis MAGNUM dan Filter di bawahnya. Sedangkan di bagian paling bawah ada logo Dji Sam Soe beserta tulisannya.

Di bagian atas hanya ada tulisan Magnum yang persis dengan bagian depan. Sedangkan di bagian bawah terdapat kode produksi beserta pabrik pembuatan Magnum Filter yaitu PT. HM. Sampoerna Tbk.

Di bagian kanan terdapat tulisan SKM sebagai penanda kategori rokok ini. Juga, larangan untuk menjual rokok kepada anak-anak yang belum berusia 18 tahun dan perempuan hamil.

Sedangkan di bagian kiri terselip cukai rokok yang menandakan rokok ini legal dan takaran tar dan nikotin. Untuk Magnum Filter tidak bisa dibilang kategori Low Tar Low Nicotin. Sebab, tar mencapai 10 MG dan nikotin 35 MG.

Rasa dan Harga

Jika kamu penggemar rasa manis, rokok ini kurang cocok di mulutmu. Sebab, rasanya cenderung spicy dan itulah keunggulan rokok Magnum Filter. Sayangnya, ketika rokok ini akan habis dan menyentuh papirnya, rasa rokok kurang enak.

Oh, iya untuk ukuran batang tergolong besar. Cukup berbeda dengan keluaran Dji Sam Soe lainnya. Ini juga termasuk pembeda dan menjadi ciri khas Magnum Filter.

Soal harga, kamu jangan khawatir. Dengan ukuran large, dan berjumlah 12, kamu cukup merogoh kocek antara 16-17 ribu. Roki kira ini harga yang cukup pantas untuk mengisap rokok Magnum Filter. Dan kamu, wajib mencobanya sekarang juga. Tertarik, kan?

Sumber foto: smoking-room.net

3 Logo Rokok Terbaik yang Pernah Ada

Logo merupakan elemen penting dalam sebuah produk. Dengan logo, konsumen mudah mengenali bahkan mengingat dengan baik. Apalagi jika logo tersebut benar-benar unik dan menarik.

Di Indonesia, produsen rokok berlomba-lomba menciptakan logo yang menarik. Namun, hanya ada tiga yang benar-benar mudah dikenang bagi perokok. Apa saja itu? Simak daftarnya berikut ini.

1. Gudang Garam

Ini salah satu logo yang benar-benar ikonik. Logo Gudang Garam terdiri dari sepasang gunung kembar, rel kereta api, dan lima rumah. Tak hanya simbol gambar yang disajikan melainkan warna. Ada warna biru, merah, dan putih yang berpadu menjadi sajian ciamik.

Arti logo tersebut berawal dari mimpi salah seorang karyawan perusahaan. Yaitu adanya gudang garam dengan lima los di dekat rel kereta api Kertosono-Bangil. Kebetulan, lokasi gudang tersebut di dekat Stasiun Kediri.

2. Dji Sam Soe

Jika kamu sering mengingat sembilan bintang dalam bungkus rokok, itulah logo rokok khas Dji Sam Soe. Angka sembilan juga menunjukkan jumlah huruf di Dji Sam Soe. Selain itu, angka 234 jika dijumlahkan, hasilnya pun sembilan.

Selain itu, terdapat tulisan Fatsal-5. Artinya, rokok ini merupakan racikan kelima. Yang paling unik adalah angka 234. Selain jika dijumlahkan berjumlah sembilan, pada mulanya jumlah pekerja Dji Sam Soe hanya 234 orang. Tidak kurang dan tidak lebih.

3. Djarum

Inilah logo yang menurut Roki paling sederhana namun mudah diingat. Logo Djarum hanya simbol pena yang dibalut dengan lingkaran. Selain itu, ada tulisan Djarum secara kapital.

Namun, selain simbol tersebut, warna merah sangat identik dengan Djarum. Sehingga, produk Djarum apa pun pasti akan ada warna merah. Entah itu jadi mayoritas maupun minoritas.

Ketiga logo tersebut merajai dan membekas di ingatan para perokok. Uniknya, ketiga produk tersebut biasanya menyisipkan warna merah pada varian bungkus rokoknya.

Apakah karena merah adalah identik dengan warna Indonesia? Bisa jadi. Yang jelas, ketiga logo tersebut tidak akan berubah dalam waktu yang lama. Kalo menurutmu, adakah logo yang menarik selain logo di atas?