bungkus rokok djarum super

Evolusi Bungkus Rokok Djarum dari Zaman ke Zaman

Salah satu bungkus rokok yang ikonik di Indonesia adalah Djarum Super. Dengan sebagian besar warna yang melingkupinya adalah merah dan hitam. Persis warna seragam kebesaran salah satu klub sepak bola di Italia, AC Milan.

Sering disebut kretek filter oleh pengguna. Sebab, memang terdapat tulisan di bagian bawah. Pertama kali muncul pada tahun 1975 tersedia hanya dua pack. Isi 12 batang dan 16 batang.

Dengan dominasi warna merah dan di pinggir kanan kiri bernuansa hitam, bungkus rokok yang dikeluarkan Djarum masih aman. Maksudnya belum ada regulasi macam bibir atau tenggorokan berlubang.

Satu dasawarsa kemudian, Djarum kembali mengeluarkan produk terbaru. Kali ini dengan isi lebih banyak yaitu berjumlah dua puluh batang. Cukup diminati banyak kalangan.

Menginjak periode milenium, tepatnya tahun 2000, Djarum menggebrak pasaran dengan menawarkan sensasi baru. Mereka mencoba menghadirkan Djarum CS (Compact Size). Berisi 50 batang. Sesuatu yang wow. Itu bisa awet tiga sampai empat hari bahkan seminggu.

Keempat generasi awal Djarum memberikan tar sebanyak 32 MG dan nikotin sebanyak 1,8 MG. Tentu saja tidak ada yang berubah dari kemasan bungkus rokok. Merah dan hitam masih mendominasi.

Bagi generasi 90an, rokok Djarum begitu terngiang di benak. Sebab, Djarum adalah sponsor utama Liga Indonesia. Selain itu, bekerja sama dengan televisi swasta menyiarkan Liga Italia dan Liga Inggris.

Pada tahun 2004, Djarum menawarkan sesuatu yang berbeda. Jika dahulu dominasi warna merah, saat itu justru warna putih. Hampir 80% kemasan bungkus rokok yang bernama Djarum Mezzo berwarna putih. Namun, tetap tidak meninggalkan ciri warna merah di bagian strip.

Berisi 16 batang, di bagian bawah terdapat tulisan Mild Kreteks, Made in Indonesia. Rokok ini cukup mendapat perhatian karena iklannya sering muncul di tayangan olahraga.

Selanjutnya muncul Djarum Super Mild. Kembali warna putih lebih mendominasi. Postur bungkus rokok ini lebih besar karena jumlah isinya yang mencapai 20 batang. Meskipun begitu dalam perkembangannya juga ada 16 dan 12 batang.

Tahun 2016, masih dengan rokok yang sama, Djarum meluncurkan Black Series. Nuansa gelap dihadirkan karena dominasi hitam. Warna merah tercetak pada tulisan MLD.

Dari dua rokok di atas, mulai larangan berupa foto—yang sebenarnya lebih merusak mata—dimunculkan. Seperti yang dibilang sebelumnya bahwa sebenarnya tidak begitu efektif untuk kemunculan foto tersebur pada sisi atas bungkus rokok.

Yang tergress adalah Djarum Super Wave. Kali ini, Djarum kembali lagi seperti dulu. Menempatkan warna merah di keseluruhan bungkus rokok.

Begitulah evolusi rokok Djarum dari zaman ke zaman. Kamu lebih suka yang mana, lurr?

djarum coklat

Djarum Coklat Edisi Spesial, Bungkus Rokok Keren Tematik dari Djarum

Sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia, pada awal tahun 2020 Djarum mengeluarkan edisi terbaru. Namanya Djarum Coklat Special Edition 2020. Yang menarik dari edisi terbaru djarum adalah bungkus rokok yang tergolong keren. Mengusung tema Anugerah Alam Indonesia, terdapat lima daerah yang dipilih Djarum.

Ada di Garut, Kawah Putih, Tanjung Lesung, Puncak, dan Kuningan. Ini bukan kali pertama Djarum mengeluarkan edisi spesial. Pada tahun 2018, Djarum mengeluarkan edisi serupa dengan memamerkan desain alam Indonesia.

Apresiasi patut diberikan kepada Djarum karena pembeli Djarum Coklat Edisi Spesial tak hanya dimanjakan dengan pemandangan alam Indonesia melainkan juga bungkus rokok berlapis besi. Sungguh mengasyikkan kala membuka dan menutup bungkus rokok ini. Sebab, bisa menjadi kotak penyimpan rokok yang mudah dibawa ke mana-mana.

Bungkus rokok yang diproduksi Djarum memang terkesan eksklusif. Hal ini menjadi cermin bahwa pelanggan perlu diberikan sesuatu yang spesial. Maka, Djarum Coklat lah yang dipilih. Selain mudah dibawa ke mana-mana, kotak rokok yang berbentuk ukuran pas ketika digenggam tangan juga terbilang kokoh.

Kekokohannya tersebut terbukti hingga hari ini masih banyak pengguna yang menyimpan bungkus rokok edisi spesial. Hadirnya bungkus rokok semacam ini seakan ingin memberikan informasi bahwa tidak melulu yang ditampilkan adalah gambar atau foto seram. Seperti tenggorokan berlubang, paru-paru membusuk, atau bibir pecah-pecah.

Nuansa alam yang dihadirkan oleh Djarum menjadi bukti bahwa tembakau adalah hasil cipta alam Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa tembakau, dalam hal ini kretek, warisan budaya Nusantara.

Ke depannya, Roki kira, selain Djarum akan ada banyak bungkus rokok yang seharusnya muncul dengan pemandangan seperti ini. Bisa jadi di masa mendatang, para produsen rokok akan bersaing dalam hal kreativitas bungkus rokok. Sebab, ada banyak pelanggan yang tidak hanya mengisap rokok, melainkan pengoleksi bungkus rokok.

Bungkus rokok seakan menjadi alat satire paling keren dan inovatif. Perlawanan yang dihadirkan tidak bersifat destruktif melainkan edukatif. Rokok, perokok, merokok, hingga bungkus rokok sejatinya hadir tidak ingin merusak negara. Namun justru ikut membangun perkembangan negara.