Asbak Bungkus Rokok, Solusi Ketika Berada di Luar

Suatu kali, Roki sedang bepergian ke luar kota. Lantas, dalam perjalanan, singgah sejenak di pos ronda. Istirahat kemudian mengeluarkan sebatang rokok. Kok, ya, kebetulan tinggal satu saja. Saat membakar rokok, Roki lupa bahwa tak ada asbak. Beruntung, Roki tak kehilangan ide. Bungkus rokok tersebut, Roki siasati menjadi asbak.

Cerita di atas barangkali sering kamu temukan di situsweb, warung kopi, atau kedai makan. Roki tak sendiri. Di luar sana banyak perokok yang mengalami kendala serupa. Bawa rokok, tapi tak mungkin juga bawa asbak. Jika masih ada bungkus rokok, hal tersebut bisa digunakan dan dibuat ala kadarnya.

Asbak dari Bungkus Rokok

Banyak perokok tidak menyadari bahwa bungkus rokok sebenarnya bisa dibuat asbak. Akan tetapi, mereka lebih suka membuang abu di sembarang tempat. Barangkali, mereka berpikir, toh abunya bisa terbang ke mana-mana.

Cara berpikirnya itu yang keliru. Seharusnya abu rokok, ya, dibuang ke tempat semestinya. Cara berpikir yang instan dan praktis itulah pada akhirnya membikin stigma negatif kepada perokok.

Padahal, untuk membuang asbak dari bungkus rokok itu mudah. Kamu cukup membuka tutupnya, ambil aluminium foil atau gerenjengnya. Selesai sudah.

Namun, jika ingin lebih estetik, pisahkan bagian atas dengan bawah. Buka bagian depan, lalu sobek perlahan. Maka, terbentuklah kotak sederhana. Cara demikian tidak sampai lima menit. Cukup tiga menit saja.

Ketika mengetahui cara di atas, seharusnya kamu bisa mempraktekkannya. Selain itu, kamu bisa memberikan informasi ke teman-temanmu. Jadi, ketika mereka bepergian, tak perlu tergesa-gesa untuk membuang bungkus rokok.

Dengan demikian, kamu termasuk salah satu perokok santun. Selalu mengedukasi perokok bahwa puntung rokok dibuang ke tempatnya. Juga, abunya jangan sampai berserakan di jalan. Apalagi di karpet, susah hilangnya kecuali dicuci.

Tidak henti-hentinya, Roki mengingatkan kamu semua untuk terus menjadi perokok santun. Andaikan kamu sedang berada di luar rumah atau kantor, kemudian merokok, lihat sekelilingmu. Adakah anak kecil atau perempuan hamil. Jika ada, lebih baik menyingkir.

Dan, ketika kamu merokok, lihat pula adakah tempat sampah. Jika tidak, bungkus rokok menjadi alternatif sebagai asbak.

Salah Kaprah tentang Puntung Rokok

Puntung rokok acap kali dianggap sebagai biang keladi kebakaran. Sebut saja kebakaran hutan di beberapa wilayah di Indonesia. Kemudian, beberapa bangunan milik pemerintah seperti gedung Kejaksaan Agung. Tambahan lagi, puntung rokok menyebabkan limbah yang tidak sedap dipandang mata. 

Semua tersebut memang fakta. Akan tetapi, benarkah puntung rokok menjadi satu-satunya penyebab peristiwa-peristiwa tersebut? 

Kebakaran hutan, misalnya. Mengapa orang-orang, khususnya antirokok, tidak melihat bahwa ada kenyataan yang lebih menyakitkan. Seperti pembabatan hutan untuk menjadi lahan yang seharusnya tidak ditanam. Belum lagi, tidak melakukan reboisasi. 

Puntung rokok juga bukanlah faktor tunggal penyebab kebakaran gedung Kejaksaan Agung. Ada banyak faktor yang berkelindan di situ. Misal, bagian lantai yang ternyata sensitif dengan api. Yang menyedihkan, tidak ada pemberitahuan bahwa tidak boleh merokok di situ. 

Benarkah puntung rokok menjadi satu-satunya limbah? Tentu saja tidak. Ada yang lain seperti plastik. Tambahan lagi, plastik menjadi cukup bermasalah karena sulit untuk diurai. 

Masalah-masalah seperti inilah yang tidak diangkat ke media. Seakan-akan puntung rokok menjadi satu-satunya benda yang berbahaya di bumi. Padahal, tidak. 

 

Manfaat Puntung Rokok

Salah satu penelitian yang cukup jenius adalah limbah puntung rokok. Penelitian tersebut dilakukan oleh beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Mereka mampu menemukan bahwa puntung rokok menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Ternyata puntung rokok dapat menjadi pestisida alami. Tentu saja ini kabar menggembirakan bagi perokok. Sebab, mereka tidak perlu lagi pusing untuk membuang puntung rokok.

Benda yang konon berbahaya itu dapat dikumpulkan. Kemudian, dikirim ke ahli yang bewenang sehingga bisa dimanfaatkan ke publik. 

Roki percaya sebenarnya sekecil apa pun benda sebenarnya dapat dimanfaatkan. Namun, hanya bagaimana menggunakan barang tersebut menjadi sesuatu yang berguna. Pasti butuh kreativitas yang tinggi seperti yang dilakukan oleh mahasiswa UMM. 

Kini, sebaiknya jangan langsung menuduh bahwa puntung rokok menyebabkan sesuatu yang buruk. Setelah diteliti, ternyata berguna untuk kehidupan bangsa.

Maka, yang paling penting, dalam artikel ini, kamu bisa mengetahui sejatinya manfaat dari puntung rokok. 

Bungkus Rokok Kayu, Alternatif Penyimpanan Tanpa Peringatan

Ketika pemerintah melalui dinas kesehatan mengumumkan ada peringatan berupa gambar seram di bungkus rokok, banyak perokok bergidik. Tidak jarang dari mereka merasa ketakutan. Di saat ketakutan itulah beberapa pengrajin kayu memanfaatkannya membuat bungkus rokok kayu.

Salah satu sentra pembuat bungkus rokok dari kayu adalah Bojonegoro. Beberapa pengrajin sekaligus penjualnya seperti Mustaqim mampu menjual 400 bungkus rokok dalam sepekan.

Meskipun disebut bungkus rokok, para pengrajin lebih suka menamainya kotak rokok. Hal ini disebabkan bentuknya yang kotak persegi panjang. Meskipun begitu, fungsinya tetap sama yaitu menyimpan rokok.

Ada yang menarik dari kotak rokok ini yaitu bahan berasal dari kayu jati. Inilah yang membuat para pengrajin berani ekspor ke luar kota terutama Surabaya. Sebab, di sana masih banyak peminat olahan kayu jati. Harga jualnya pun tak sembarangan. Berkisar antara 20-35 ribu.

Yang unik justru di Bojonegoro, orang-orangnya lebih banyak mencari kotak rokok yang tidak berasal dari kayu jati. Bisa jadi karena kesehariannya menggunakan barang-barang dari kayu jati maka untuk kotak rokok menyasar bahan baku lain.

Sesungguhnya ini peluang usaha yang patut dikembangkan ke banyak pengrajin. Sebab, siapa tahu kotak rokok ini menjadi penghasilan utama. Apalagi berbahan dasar kayu jati. Pasar dari luar negeri sangatlah terbuka.

Kini, kotak rokok menjadi alternatif saat perokok merasa terintimidasi dengan gambar seram yang terdapat di bungkus rokok. Ini bisa menjadi cara ampuh untuk menghilangkan ketakutan dan kengerian.

Seharusnya yang ngeri justru pemerintah. Sebab, hingga saat ini, penerimaan cukai terbesar dari cukai rokok. Andai perokok tidak membeli rokok yang ada cukainya mka bisa dipastikan negara akan hancur.

Ada baiknya pemerintah berbenah. Jangan sampai karena perokok telah memiliki wadah merokok yang unik dan menarik, malah dijadikan peluang bagi pemerintah untuk memasang gambar besar. Sangat disayangkan.

Maju terus, pengrajin kotak rokok!

Sumber foto: Bukalapak

Keren! Ini Beragam Bungkus Rokok Kreatif yang Pernah Ada

Jika kamu bertanya apa saja bungkus rokok keren yang ada di Indonesia, tentu akan ada banyak sekali. Dari ukuran besar hingga ukuran kecil. Dari ukuran yang tidak pas di tangan, dan ada pula yang bisa masuk di kantong celana. Namun, dari beragam bungkus rokok yang pernah ada, Djarum 76 layak dijadikan acuan bahkan referensi.

Mengapa demikian? Entah karena warna atau tampilan yang unik, rokok Djarum 76 paling sering diduplikat. Ini patut diselidiki. Seperti, Rohmah, Gunung, Djago, Lodjie, dan sebagainya. Apakah karena ingin mendompleng mereknya, rasanya, atau promosinya? Yang jelas Djarum 76 adalah salah satu merek rokok bertahan hingga kini.

Jika Djarum 76 didompleng karena kebanyakan warnanya, tengoklah ke Ukrania. Alih-alih mendesain bungkus rokok yang sesuai dengan bayangan perokok, perusahaan asal Ukraina, Reynolds dan Reyner justru mendesain bungkus rokok layaknya peti mati.

Harapan dari pembuatnya adalah peti mati bisa mengingatkan perokok akan bahaya rokok. Sehingga, lambat laun mereka akan berhenti merokok. Padahal, harapan tersebut dimaknai lain oleh perokok di Indonesia. Ketika Roki menunjukkan gambar peti mati sebagai wadah rokok kepada salah satu teman, justru ini ide brilian.

Sebab, perokok tidak kesulitan untuk mencari bagaimana mematikan rokok. Oleh karena di hadapannya peti mati maka cara mematikan rokok yang benar hanyalah di peti mati. Bukankah sebenarnya itu maksud yang terselubung? He he he.

Namun demikian, bukan perokok Indonesia jika tidak memiliki ide yang menarik dari bungkus rokok. Entah karena kebingungan membuang puntung rokok, maka bungkus rokok justru dijadikan asbak rokok. Anda bisa bayangkan bungkus rokok Forte yang unik dan estetik justru dijadikan asbak rokok?

Tentu saja itu merusak keindahan. Akan tetapi, apa boleh bikin karena daripada membuang puntung rokok sembarangan, justru lebih baik menjadikan bungkus rokok sebagai asbak rokok. Toh, caranya sangat mudah. Tutorial di Youtube pun banyak sekali.

Yang penting, apa pun bungkus, merek, atau jenis rokoknya, tetaplah jadi perokok santun. Perokok yang menghargai nilai-nilai budaya Indonesia.

Manfaat Mengumpulkan Bungkus Rokok

Jika orang yang mengumpulkan perangko dinamakan filateli, lalu sebutan apa yang pantas disematkan bagi orang yang mengumpulkan bungkus rokok?

Sepanjang hidup, dari lahir sampai sekarang, ada banyak teman Roki yang melakukan hal itu. Mulai dari bungkus rokok lawas sampai terbaru. Dulu, adik Roki pernah melakukannya. Menurutnya, gambar dan logonya unik. Saat itu, masih belum ada peringatan seperti gambar seram atau kalimat bernada kejam di bungkus rokok.

Barangkali kebiasaan tersebut dibilang aneh. Kok mau mengumpulkan bungkus rokok. Apa faedahnya?

Jangan salah. Bungkus rokok bisa dijadikan alternatif asbak atau bahkan anyaman seperti tas. Ini salah satu bentuk kreativitas yang jarang diketahui orang. Selain itu, sebenarnya ada sesuatu yang lebih vital.

Arsip.

Ya, harus diakui bahwa kita masih bermasalah dengan arsip. Kita terkadang tidak peduli dengan arsip. Padahal, arsip tersebut kelak menjadi catatan sejarah bahwa pernah hadir barang seperti ini.

Baca Juga: Priyanto Sunarto, Seniman Kolektor Bungkus Rokok

Bahkan, jika teliti dan cermat, bisa menyusun dari tahun ke tahun. Inilah kehebatan pengumpul barang. Dari situ bahkan kita tahu bahwa apa rokok pertama, rokok favorit, rokok minta teman, dan lain sebagainya.

Jangan salah bahwa mengumpulkan benda adalah sesuatu yang rumit. Kamu harus benar-benar mencintai benda itu. Jika tidak, akan menyedihkan. Barang tersebut malah dibiarkan berserakan di kamarmu.

Akan tetapi, kalo sudah mencintai, ketika kamu mendapatkan bungkus rokok lawas, bahkan tergolong langka, itu akan bernilai tinggi. Sebab, belum tentu pada kesempatan yang lain, kamu bisa mendapatkannya.

Maka dari itu, jangan pernah meremehkan orang yang gemar mengumpulkan bungkus rokok. Siapa tahu, kelak, kita akan belajar darinya. Ada nilai sejarah, sosial, hingga moral yang terkandung di situ.

Toh, kalo sudah menjadi koleksi, siapa tahu akan muncul museum bungkus rokok. Belum ada di Indonesia, lho. Barangkali ada investor yang berminat membangun museum tersebut maka apresiasi tinggi baginya.

Percayalah bahwa mengoleksi itu rumit. Dan percayalah bahwa orang yang berani mengoleksi barang langka, tangannya betul-betul terawat. Seperti Roki. Hehehe

rokok

3 Cara Agar Bungkus Rokok Tidak Menjadi Sampah

Jika kamu memiliki bungkus rokok yang tidak terpakai, apa yang hendak kamu lakukan? Membuangnya? Menjadikan aksesoris? Atau bagaimana?

Beberapa perokok lebih memilih untuk membuangnya karena memang sudah tidak terpakai lagi. Hanya sedikit orang yang memanfaatkannya untuk menjadi aksesoris. Akan tetapi, tidak jarang juga yang menjual ke warung karena ingin dapat uang.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan pada bungkus rokok? Berikut tiga daftarnya yang bisa kamu manfaatkan.

1. Asbak

Ini yang paling sering dimanfaatkan oleh perokok. Ketika mereka gabut atau kebetulan tidak menemukan asbak maka mereka membuat bungkus rokok menjadi asbak.

Caranya pun cukup mudah. Gunakan sebungkus rokok yang tidak terpakai. Kemudian buka penutup bagian atas. Pisahkan plastik yang menyingkap bungkus. Jika perlu, buka lagi bagian depan, bentuk menjadi kotak. Jadilah asbak rokok.

Sebagai perokok, kamu perlu sesekali melakukannya. Sebab, tidak semua tempat menyediakan asbak rokok. Apalagi jika kamu sedang bepergian. Bungkus rokok adalah alternatif yang baik bagi asbak rokok.

2. Anyaman

Kalo yang ini butuh keterampilan cukup baik. Iya, siapa yang menyangka ternyata dari bungkus rokok, kita bisa memanfaatkannya menjadi anyaman tas.

Tentu saja, kamu perlu membutuhkan banyak bungkus. Antara 15-20 bungkus. Jika ingin lebih sederhana, kamu bisa membuatnya lebih mudah. Yaitu, dengan membuat anyaman meja.

Anyaman merupakan penemuan yang luar biasa dari perokok. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada yang terpikir bagaimana memanfaatkan bungkus rokok selain asbak.

3. Uang

Ya, percaya atau tidak percaya, kamu bisa mengubah bungkus rokok menjadi uang. Bukan dengan cara menambahkan angka dan rupiah di bungkusnya melainkan menukarkan bungkusnya kepada warung.

Beberapa warung akan membeli bungkus rokok dengan harga cuma-cuma. Lumayan, buat beli rokok meskipun cuma dapat ketengan saja. Akan tetapi, itu lebih baik ada usahanya daripada kamu membuangnya ke tempat sampah.

Itulah ketiga cara memanfaatkan bungkus rokok agar tidak menjadi sampah atau barang yang sia-sia. Apabila kamu punya kreasi yang lebih unik dan menarik, tambahkan di kolom komentar, ya.

Inovasi Pemuda Tana Toraja: Pohon Natal dari Bungkus Rokok

Ketika orang sedang berpikir maka pasti berharap akan ada inspirasi yang datang. Inspirasi bisa datang kapan saja dan di mana saja. Nah, yang satu ini inspirasi hadir saat menjelang Natal. Inspirasi tersebut datang dari bungkus rokok.

Dari bungkus rokok, kita diajarkan bahwa ada kreativitas tanpa batas. Jika kita mengenalnya dengan baik, sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Seperti yang dilakukan kelompok pemuda Batualu Tana Toraja.

Dengan kejeniusan dan kelihaiannya, mereka mampu membuat pohon Natal dari bungkus rokok. Ya, kamu tidak salah baca. Bungkus rokok. Dan bungkus rokok yang dibutuhkan sebanyak 300 buah. Tentu saja bisa kamu bayangkan seberapa tinggi dari pohon Natal tersebut.

Ini jelas pohon Natal antimainstream. Biasanya orang-orang yang merayakan akan membuatnya dari pohon plastik atau bahkan daham asli, tapi ini malah yang tersisa dari para perokok. Menurut saya, inilah kreativitas yang luar biasa.

Saat ini, pohon tersebut bertengger di wilayah Kalimbuang dekat Kantor Lembang Batualu. Salah satu pemuda yang tergabung di kelompok tersebut berupaya mengajak pemuda Toraja untuk berinovasi terhadap perayaan Natal.

Ini yang menarik. Bisa jadi, tahun depan akan ada bungkus rokok yang menjelma menjadi topi sinterklas atau bahkan baju sinterklas itu sendiri. Hal itu bisa saja terjadi karena beberapa orang berhasil memanfaatkannya menjadi sebuah anyaman. Bisa dalam bentuk taplak meja atau tas. Tidak seperti biasanya yang berakhir dengan asbak.

Citra yang dikesankan oleh sebagian orang bahwa bungkus rokok adalah barang yang tidak bernilai sungguh keliru. Sebenarnya akan lebih bernilai ketika bungkusnya tidak diberi gambar menyeramkan seperti tenggorokan yang bolong, bibir pecah, atau paru-paru hitam. Seperti bungkus rokok Manchester.

Bungkus rokok yang seharusnya menjadi inspirasi bagi pemerintah. Melarang orang tidak merokok bukan dengan cara memberi gambar seram melainkan edukasi. Sebab, edukasi tentang ujaran jauh lebih efektif ketimbang dengan provokasi tentang kebencian.

Semoga pemerintah lebih arif dan edukatif lagi dalam mengedukasi perokok melalui bungkus rokok. Bagaimanapun perokok telah memberikan sumbangsih kepada negara, terutama melalui cukai rokok.

Sumber foto: Tribun Timur/Tomi Paseru

Cara Memanfaatkan Bungkus Rokok agar Tidak Terbuang Begitu saja

Berapa banyak orang yang membuang bungkus rokok setelah isinya habis? Tentu saja, pasti banyak dan mungkin salah satunya adalah kamu. Padahal, dari bungkus rokok bisa muncul bermacam-macam ide untuk membuat sesuatu yang lebih berguna.

Yang cukup sering dilakukan adalah membuat asbak dari bungkus rokok. Ide ini bisa muncul ketika di hadapanmu tidak ada tempat untuk menaruh abu atau puntung rokok. Membuang seenaknya jelas bukanlah ciri perokok santun.

Maka, ada dua cara yang bisa kamu lakukan adalah membikin asbak. Pertama, kamu bisa merobek bagian tengah, membelahnya jadi dua, dan itu sudah bisa kamu manfaatkan jadi asbak.

Kedua, ambil gerenjeng di dalam bungkus, bagian belakang kamu robek. Nah, setelahnya, bagian atas kamu lipat. Untuk yang sudut lancip bisa kamu buka jadi lebih lebar. Maka, asbak rokok sudah bisa kamu gunakan.

Jika kamu merasa membuat asbak terlalu mudah, kamu bisa mencoba cara yang lebih sulit namun unik. Yaitu membuat taplak meja. Ini ide yang cukup brilian.

Setidaknya kamu butuh lebih dari sepuluh bungkus rokok untuk mewujudkannya menjadi taplak meja ukuran kecil. Kamu bisa membuka bungkus rokok menjadi lebar, lalu untuk menyatukannya, kamu membutuhkan lem. Gunting bila kamu perlu menyesuaikan panjang atau lebar.

Jika kamu telaten, hasil kreasi ini bahkan bisa menjadi alternatif sumber pencaharian. Seperti yang dilakukan oleh Sartika Kreasindo. Mereka mampu menciptakan anyaman dari bungkus rokok. Tentu saja, ini sesuatu yang baik dan membuktikan bahwa apa pun barang, asal diolah dengan benar, bisa menjadi berkah.

Sebenarnya, masih banyak lagi kreativitas yang dapat dihasilkan dari bungkus rokok. Ini yang paling umum yaitu asbak. Jika taplak meja, anyaman bambu, tas, tempat sampah, itu termasuk kreativitas yang butuh ketelitian dan kecermatan tinggi.

bungkus rokok

Belajar dari Kreativitas Produk Rokok yang Tetap Bertahan Meski Terus Digempur

Kreativitas memang tak mengenal batas. Ia akan terus keluar, walau ada tekanan dan pembatas yang mengkungkung dirinya. Hal tersebut agaknya layak disematkan kepada para pekerja sektor pertembakauan, khususnya pada produk rokok, sebab industri ini tak bisa dimungkiri memang menjadi salah satu industri yang kreatif dan liat sehingga bisa terus bertahan kendati mendapat banyak gempuran dari berbagai pihak.

rokok

Betapa tidak, rokok merupakan produk yang pajaknya lebih dari 50 persen. Rasanya-rasanya tak ada produk lain yang besaran pajaknya melebihi pajak rokok.

Kendati demikian, industri rokok terus saja bertahan. Ketangguhan dan kemampuan untuk bertahan ini tentu saja diengaruhi oleh banyak hal, tak terkecuali faktor kreativitas.

bungkus rokok

Salah satu bukti sahih betapa kreatifnya Industri ini bisa dilihat dari kebijakan iklan atas produk ini. Berdasarkan Pasal 29 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 109 tahun 2012, iklan rokok hanya boleh tayang pada pukul 21.30 sampai pukul 05.00 waktu setempat dan dilarang menunjukkan hal apapun mengenai rokok, entah adegan menghisap, memegang dan menunjukkan rokok itu sendiri.

Peraturan tersebut nyatanya tak membuat para pembuat iklan produk rokok kehilangan kreatifitasnya. Kalimat dalam iklan rokok selalu membangkitkan gairah untuk bersemangat menjalani hari.

Kalimat-kalimat dalam iklan rokok di media elektronik sangat kekinian dan khas anak muda yang enerjik. Misalnya kalimat iklan berikut ini: Buatku, sukses itu mencari pengalaman, bukan cuma kemapanan. Hasil mengejar cinta, bukan uang. Menggerakkan lautan manusia, bukan roda perusahaan. Mewujudkan impian, bukan cuma cari jabatan. Jadikan panggilan jiwamu, cerita suksesmu. Let’s do it! – LA Light, 2015

Atau ini: Shout, and you’ll be heard. Be wild and you’ll be free. Play and you’ll feel alive. Explore and you’ll discover. Be bold and rule the world. – LA Bold, 2016.

rokok

Iklan produk rokok di media elektronik selalu segar dan terus berubah. Kreatifitas yang bermain di sini. Dari jaman dulu, iklan rokok selalu mampu menjadi iklan yang melekat erat di benak pembaca.

Selain iklan, produk rokok juga piawai mengambil celah sektor lain sebagai pendamping. Banyak produk rokok yang menginvestasikan uangnya untuk membangun media berbasis olahraga dan otomotif, tema yang memang identik dengan anak-anak muda.

bungkus rokok

Lucunya Gambar Peringatan “Merokok Membantu BPJS” Pada Bungkus Rokok

Presiden Joko Widodo resmi meneken peraturan bahwa dana pajak cukai rokok digunakan untuk menambal defisit anggaran BPJS Kesehatan. Tak tanggung-tanggung, sebesar 75% hasil penerimaan cukai rokok disumbangkan untuk BPJS Kesehatan. Hal tersebut secara tak langsung menjadikan rokok sebagai salah satu penyumbang terbesar dana kesehatan masyarakat Indonesia.

orang merokok

Merokok pun kemudian semakin layak disebut sebagai aktivitas yang ikut membantu keuangan negara.

Atas dasar tersebut, di sosial media kemudian muncul banyak meme-meme tentang gambar peringatan yang tercantum ada bungkus rokok. Peringatan yang biasanya berupa gambar seram dengan pesan yang provokatif itu oleh banyak orang diganti menjadi gambar apresiasi untuk para perokok yang telah ikut membantu keuangan negara, khususnya ikut membantu keuangan BPJS.

peringatan merokok

peringatan merokok

Peringatan yang biasanya bertuliskan “Merokok Membunuhmu” kemudian diedit menjadi “Merokok membantu BPJS”, atau “Merokok menyumbang BPJS”, atau “Merokok Menyumbang Dana Kesehatan”.

peringatan merokok

peringatan merokok

Gambar seram berupa gambar paru-paru rusak atau gambar kanker tenggorokan pun kemudian diganti menjadi gambar karyawan BPJS atau gambar orang sedang memegang kartu BPJS.

Ah, kaum-kaum perokok ini memang kreatif.