Rokok Commodore: Putih, Lawas, dan Harga Terjangkau

Dunia rokok di Indonesia sempat booming dengan masifnya rokok putih. Mulai dari Kansas, Ardath, Lucky Strike hingga Commodore. Mereka serempak menyeruak pada era 90an.

Kali ini, Roki akan membahas rokok Commodore. Sebelumnya, Roki hanya pernah mendengar kata Commodore dari bapak. Itu adalah band luar negeri. Akan tetapi, saat mengecek di Google, ternyata yang muncul adalah rokok Commodore dengan warna hijau dan putih.

Seperti biasa, Roki akan membahas rokok ini mulai dari bungkus, rasa hingga harga. Dan, inilah review singkat dari Roki.

Bungkus Rokok Commodore

Ketika pertama kali memegang bungkus rokok Commodore, sangat jelas bahwa bentuknya tambun. Ini tidak mengherankan karena isinya berjumlah 20 batang.

Dari bagian depan, bungkusnya sangat terlihat sederhana. Hanya ada nama Commodore berwarna hitam dan tulisannya di-emboss. Di bawahnya ada tulisan filter.

Untuk membedakan antara warna hijau dan putih maka ada garis pemisah berwarna emas. Di dalam warna hijau terdapat logo dari Commodore. Dengan burung Condor (ini asumsi Roki karena kalo Elang kayaknya ga mungkin) dan tanaman padi (?). Kemudian di atasnya adalah mahkota.

Untuk bagian belakang sama persis dengan bagian depan. Jadi, tidak ada perbedaan. Sedangkan di bagian kiri terdapat barcode, larangan menjual rokok kepada anak-anak dan ibu hamil, serta informasi mengenai jumlah batang rokok. Angka 20 menunjukkan isinya.

Sedangkan di bagian kanan terdapat kategori Commodore yaitu sigaret putih mesin (SPM). Lalu, informasi mengenai tar 12 mg dan nikotin 0,8 mg. Tidak lupa, terdapat cukai rokok yang menandakan bahwa rokok Commodore adalah rokok legal.

Di bagian penutup atas dan bawah hampir persis. Ada tulisan Commodore Filter. Hanya bedanya, di bagian bawah terdapat tempat produksi yaitu PT Adhitama Sejahtera Abadi, Malang, Indonesia.

Rasa dan Harga

Saat membuka rokok ini perlahan dari bungkusnya, gerenjeng berwarna silver terlihat. Persis ketika membuka Kansas atau Lucky Strike. Kemudian, seperti pada rokok putihan impor, batangnya padat, putihnya bersih.

Rokok putih cenderung kuat dengan tembakau Virginia dan itu terbukti di rokok Commodore. Selain itu, ada rasa manis meskipn tipis. Kalo kata teman-teman Roki, ini rokok tidak bikin nyegrak di tenggorokan.

Namun, ada yang menarik. Rasa yang dimunculkan dari Commodore persis dengan Kansas atau Lucky Strike. Mungkin karena sama-sama memakai tembakau Virginia, ya.

Untuk durasi menghisap, antara sepuluh hingga duabelas menit per batang. Nah, dari soal harga, agaknya terjangkau. Dengan harga Rp20.000-22.000, kamu bisa mendapatkan rokok Commodore berisi 20 batang.

Jika kamu membutuhkan rokok alternative, selain kretek, dengan harga kompetitif, Commodore adalah salah satunya. Salam sebat.

Rokok Country: Pahit, tapi Spicy Lebih Dominan

Beberapa orang sering menyebut rokok ini sebagai kembaran Marlboro merah. Sebenarnya, tidak heran, sih. Sebab, dari warna dan bentuk bungkus rokok pun sangat mirip. Ada warna merah dan putih baik Country maupun Marlboro merah. Lalu, apa perbedaannya?

Bungkus Rokok Country

Baik bagian depan maupun belakang, bungkus rokok Country hampir sama. Ada tulisan Country dengan huruf kapital berwarna hitam. Kemudian, di bawahnya ada tulisan International.

Sesuai dengan Marlboro merah, sebagian besar warna Country terdiri dari merah dan putih. Di bagian pojok ada logo perisai dengan di dalamnya ada gambar kuda jingkrak. Mirip logo pabrikan mobil asal Italia.

Di bagian pojok bawah terdapat informasi mengenai jumlah batang rokok. Yaitu, 20 batang. Untuk membedakan antara Marlboro merah dengan Country adalah garis seperti huruf V.

Di bagian samping kanan terdapat tulisan larangan bagi perempuan hamil dan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Selain itu, terdapat barcode. Di bagian kiri, seperti rokok pada umumnya, terdapat kategori rokok. Yaitu, sigaret putih mesin (SPM). Selain itu, ada informasi mengenai tar dan nikotin. Untuk tar sebanyak 12 MG dan nikotin sebanyak 0,8 MG.

Itu bagian dari luar bungkus. Bagaimana dengan bungkus bagian dalam? Hampir sama dengan rokok pada umumnya. Ada gerenjeng berwarna silver. Dan, ketika diambil sebatang saja, bau khas rokok putih sangat terasa.

Rasa dan Harga

Saat Roki mencoba mengisap sebatang saja, ada rasa spicy. Begitu pula saat mengisap dua hingga tiga. Rasa spicy begitu kuat. Di samping itu, ada rasa pahit di sela-sela spicy.

Sayangnya, Roki kurang berjodoh dengan rokok Country. Barangkali karena Roki sering merokok jenis kretek. Namun, jika kamu adalah penggemar rokok Marlboro merah, ada baiknya juga mencoba rokok Country.

Dan, berbahagialah bahwa harga Country lebih murah daripada Marlboro merah. Dengan harga Rp18.000, kamu bisa mendapatkan sebungkus rokok berisi 20 batang.

Roki pikir, Country cocok dibawa kamu yang suka nongkrong. Yang penting tetaplah jadi perokok santun. Perokok yang menghargai kaum nonperokok di manapun berada. Salam sebat.

Bungkus Rokok Kaleng yang Kian Digemari Perokok

Sejak muncul bungkus rokok yang memberikan gambar seram, sebagian perokok beralih ke bungkus rokok lain. Mereka membeli bungkus rokok berbahan dasar kaleng. Saat ini, bungkus seperti itu mudah ditemukan di mana saja. Di toko oleh-oleh atau marketplace.

Bungkus rokok kaleng memang digemari karena berbagai hal. Salah satunya gambar. Banyak gambar yang menyuguhkan pemandangan alam, brand rokok kenamaan, juga yang paling digemari, logo klub sepak bola.

Belum lagi bungkus rokok kaleng lebih kuat. Tidak mudah peyok. Sebab, jika menggunakan bungkus rokok konvensional, kebanyakan dari kita menaruhnya di kantong celana. Nah, kalo sudah begitu, tidak disadari bahwa bungkusnya ikut tergencet. Alhasil, gagal merokok.

Selain itu, jika menggunakan bungkus rokok kaleng, sesama teman perokok akan sungkan untuk memintanya. Sebab, biasanya rokok yang ada di dalamnya adalah rokok mahal. Trik yang menarik, bukan?

Maka, makin bagus bahan dasar bungkus rokok, akan semakin sungkan sesama perokok untuk mengambilnya. Jangankan mengambil, untuk meliriknya pun enggan.

Sebenarnya, masih ada yang bungkus rokok lainnya. Seperti bungkus rokok kayu atau plastik. Namun, itu sesuai selera. Mau pilih yang kayu, plastik, atau kaleng.

Jika kamu ingin memilih bungkus rokok yang sesuai dengan mereknya, contohlah Djarum Super. Bungkus rokok yang diberi nama Special Edition, adalah gambaran alam. Mulai dari laut hingga area tanaman tembakau.

Selain Djarum Super, Dji Sam Soe juga pernah mengeluarkan edisi bungkus kaleng. Bungkusnya berwarna emas. Dan, jika kamu membawanya ke mana-mana, seakan kamu adalah perokok dengan kategori premium.

Yang menyenangkan adalah bungkus rokok kalian lebih instagrammable. Bukankah saat ini eranya unggah sesuatu yang menarik? Era visual lebih mendominasi? Jelas. Itu sudah pasti.

Maka, sudah keren dan mampu bergaya, kamu juga tidak akan lagi mengalami rokok patah atau rusak. Sebab, sudah pasti aman. Difoto tampak menarik, dibawa memberi kesan elegan.

Kamu sudah punya bungkus rokok yang model mana? Boleh dong bagi foto tentang koleksi bungkus rokokmu. Salam sebat.

Asbak Bungkus Rokok, Solusi Ketika Berada di Luar

Suatu kali, Roki sedang bepergian ke luar kota. Lantas, dalam perjalanan, singgah sejenak di pos ronda. Istirahat kemudian mengeluarkan sebatang rokok. Kok, ya, kebetulan tinggal satu saja. Saat membakar rokok, Roki lupa bahwa tak ada asbak. Beruntung, Roki tak kehilangan ide. Bungkus rokok tersebut, Roki siasati menjadi asbak.

Cerita di atas barangkali sering kamu temukan di situsweb, warung kopi, atau kedai makan. Roki tak sendiri. Di luar sana banyak perokok yang mengalami kendala serupa. Bawa rokok, tapi tak mungkin juga bawa asbak. Jika masih ada bungkus rokok, hal tersebut bisa digunakan dan dibuat ala kadarnya.

Asbak dari Bungkus Rokok

Banyak perokok tidak menyadari bahwa bungkus rokok sebenarnya bisa dibuat asbak. Akan tetapi, mereka lebih suka membuang abu di sembarang tempat. Barangkali, mereka berpikir, toh abunya bisa terbang ke mana-mana.

Cara berpikirnya itu yang keliru. Seharusnya abu rokok, ya, dibuang ke tempat semestinya. Cara berpikir yang instan dan praktis itulah pada akhirnya membikin stigma negatif kepada perokok.

Padahal, untuk membuang asbak dari bungkus rokok itu mudah. Kamu cukup membuka tutupnya, ambil aluminium foil atau gerenjengnya. Selesai sudah.

Namun, jika ingin lebih estetik, pisahkan bagian atas dengan bawah. Buka bagian depan, lalu sobek perlahan. Maka, terbentuklah kotak sederhana. Cara demikian tidak sampai lima menit. Cukup tiga menit saja.

Ketika mengetahui cara di atas, seharusnya kamu bisa mempraktekkannya. Selain itu, kamu bisa memberikan informasi ke teman-temanmu. Jadi, ketika mereka bepergian, tak perlu tergesa-gesa untuk membuang bungkus rokok.

Dengan demikian, kamu termasuk salah satu perokok santun. Selalu mengedukasi perokok bahwa puntung rokok dibuang ke tempatnya. Juga, abunya jangan sampai berserakan di jalan. Apalagi di karpet, susah hilangnya kecuali dicuci.

Tidak henti-hentinya, Roki mengingatkan kamu semua untuk terus menjadi perokok santun. Andaikan kamu sedang berada di luar rumah atau kantor, kemudian merokok, lihat sekelilingmu. Adakah anak kecil atau perempuan hamil. Jika ada, lebih baik menyingkir.

Dan, ketika kamu merokok, lihat pula adakah tempat sampah. Jika tidak, bungkus rokok menjadi alternatif sebagai asbak.

Marlboro Advance: Kretek yang Kurang Berkretek

Rasa penasaran Roki terjawab. Setelah beredar di iklan televisi dan aneka spanduk di sudut-sudut jalan, akhirnya Marlboro Advance benar-benar hadir. Namun, untuk mendapatkannya, mulanya sedikit sulit. Apalagi ketika Roki berkata, “Mas/Mbak, ada Marlboro Advance?” Eh, mereka kebingungan.

Begitu Roki mengatakan Marlboro merah kecil, nah, si pramuniaga tersebut paham. Oh, iya, saat itu Roki mendapatkannya di sebuah gerai ritel.

Boleh dibilang ini new Marlboro. Sebab, jika biasanya SPM, kali ini menyasar ke SKM. Namun, kasak-kusuk yang beredar, Marlboro Advance hanyalah SKM gimmick. Maksudnya, di bungkus bertuliskan SKM, tapi di rasa ternyata SPM.

Benarkah demikian?

Untuk menuntaskan rasa penasaran, simak ulasan Roki. Mulai dari bungkus, rasa, hingga harga.

Bungkus Rokok Marlboro Advance

Secara umum, bungkus rokoknya terbagi menjadi tiga warna yaitu merah, putih, dan abu-abu. Baik bagian depan maupun belakang tidak ada perbedaan.

Ada logo Phillip Morris di latar merah. Lalu, ada tulisan Marlboro dan 12’s. Angka tersebut menandakan jumlah isi batang rokok ini. Di bawahnya ada tulisan Advance dengan huruf kapital.

Jika tulisan Marlboro berwarna abu-abu, Advance berwarna merah. Di bawah Advance ada garis horizontal yang juga berwarna merah. Sedangkan paling bawah terdapat tulisan “12 Cigarettes”.

Sama seperti rokok Marlboro pada umumnya, terdapat triangle. Bedanya, di triangle Marlboro Advance terdapat garis-garis tipis berwarna abu-abu.

Di bagian kiri hanya terdapat informasi nikotin dan tar. Yaitu, 13 mg tar dan 1,3 mg nikotin. Sedangkan bagian kanan terdapat barcode, larangan menjual rokok, dan logo SKM.

Untuk bagian atap, terdapat tulisan Marlboro 12’s, Advance, dan garis horizontal. Perbedaan dengan bagian depan atau belakang, tulisan Advance dan garis horizontal berwarna putih.

Di bagian dasar, terdapat kode produksi, tempat produksi yaitu PT HM. Sampoerna Tbk, Surabaya-Indonesia. Juga, tak ketinggalan tulisan Marlboro 12’s Advance.

Jika disuruh menilai, antara angka 1-10, nilainya adalah 9. Sebab, bungkus rokok Marlboro Advance memang bagus.

Saat membuka bungkusnya, ada QR Code yang jika dibuka, mengarah ke pikar.id. Ada bermacam-macam informasi, dan jika kamu login, diminta register sembari unggah foto KTP.

Di samping QR Code terdapat tulisan taste of progress. Barangkali, Marlboro Advance ingin menunjukkan ada kemajuan dan sesuatu yang berbeda dibandingkan Marlboro sebelumnya.

Jika kamu ada keluhan atau saran tentang rokok ini, cobalah lihat bagian dalam atap rokok ini. Ada surel suara.konsumen@sampoerna.com.

Rasa dan Harga Marlboro Advance

Dengan isi dua belas batang, susunan rokok ini adalah enam di depan dan enam di belakang. Saat mengambil sebatang rokok, papir terlihat dengan jelas berwarna putih, dan agak sedikit pucat. Kemudian, ada tulisan Marlboro Advance di antara tipping papirnya.

Lalu, bagaimana dengan rasanya? Apakah kasak-kusuk itu benar?

Dan tentu saja, benar. Roki bilang ini menyerupai kretek. Kalo boleh jujur, inilah SKM kamuflase. Rasa cengkeh sangat tipis bahkan dibilang tidak ada (bagi sebagian perokok). Ada rasa manis namun halus.

Tarikan cukup mantap meskipun lagi-lagi sebagian perokok merasa ini agak aneh. Mungkin karena percobaan dari Marlboro sehingga memunculkan rasa yang berbeda.

Dengan durasi isap 13-14 menit, rokok ini cocok buat menemani kamu kerja. Harganya pun boleh dibilang terjangkau. Rp17.500 dengan isi dua belas batang. Marlboro Advance termasuk golongan I SKM. Cukai per batangnya Rp740.

Sekali lagi, kalo kamu ingin merasakan sensasi baru dari Marlboro, coba saja Marlboro Advance. Akan tetapi, ya, itu, jangan terlalu mengharapkan kretek benar-benar hadir di Marlboro Advance.

Apa Perbedaan Pipa Rokok dan Cangklong?

Bagi sebagian perokok, merokok dengan tangan adalah hal biasa. Hampir semuanya melakukan itu. Namun, bagaimana jika mereka menggunakan alat bantu? Dengan pipa rokok atau cangklong, misalnya? Apakah akan memberikan sensasi yang berbeda?

Namun, sebelum menuju pertanyaan terakhir, tahukah kamu apa perbedaan pipa rokok dan cangklong? Jangan-jangan, setelah berderet kata yang Roki tulis di sini, kamu belum tahu bedanya. Hehehe.

Pipa Rokok dan Cangklong 

Satu hal perbedaan yang paling kentara antara pipa dan cangklong terletak di bagian mangkuknya. Jika cangklong, lubangnya biasanya ke atas. Bentuknya seperti huruf L. Di bagian ujung membentuk semacam mangkuk.

Sedangkan pipa tidak memiliki mangkuk. Bentuk pipa hanya lurus. Seperti batang rokok pada umumnya. Persamaannya, tentu saja sama-sama bisa diisap. Lalu, bagaimana dengan sensasinya?

Baik dari pipa maupun cangklong, sebenarnya bahan untuk produksinya sama saja. Ada yang dari tulang hewan, tanduk rusa, atau yang paling umum kayu. Konon, yang menimbulkan rasa cukup kuat di bibir adalah tanduk rusa. Bahkan, mampu menyehatkan.

Maka, tidak heran apabila pipa atau cangklong tanduk rusa paling banyak diburu. Namun, Roki jarang sekali melihat perokok menggunakan bahan dari tanduk rusa. Yang paling sering tentu saja berbahan dasar kayu.

Untuk kayu, kamu sangat mudah menemukannya. Di berbagai gerai ritel pun banyak yang menjualnya. Jika belum menemukannya, cobalah ke marketplace.

Sekadar saran, agar menimbulkan wangi di hidung, cobalah mencari yang berbahan dasar kayu cendana, gaharu, atau dewandaru. Meskipun kamu harus mendapatkannya dengan merogoh kocek lebih dalam, kualitas tidak akan berdusta.

Penggunaan pipa atau cangklong, selain penambah rasa atau aroma, juga meningkatkan kepercayaan diri. Perokok yang menggunakannya dianggap karismatik dan berwibawa. Cocok untuk jadi pemimpin.

Ya, ini tidak lain karena biasanya yang menggunakannya, memakai bahan mahal seperti tanduk rusa. Sehingga, citra yang terbentuk di masyarakat seperti demikian. Atau, biasanya yang memakainya pula adalah orang-orang tua.

Anak muda, Roki lihat, sangat jarang menggunakannya. Mungkin ribet. Atau mungkin memang belum saatnya menggunakan alat bantuan itu.

bungkus rokok

Bungkus Rokok Lebih Baik Disimpan di Saku Baju atau Celana?

Salah satu permasalahan yang selalu menjadi perdebatan perokok adalah bungkus rokok. Lebih baik disimpan di saku celana atau baju?

Sebelum pertanyaan itu dijawab, cobalah bertanya berapa banyak orang yang menyimpan bungkus rokok di saku celana? Dan berapa banyak pula yang menyimpannya di saku baju?

Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang layak diperdebatkan. Toh, sama-sama bungkus rokok yang disimpan. Sesuatu yang legal. Nah, kalo bungkus narkoba baru dipertanyakan. Sebab, itu sesuatu yang ilegal.

Akan tetapi, kalo Roki disuruh memilih, Roki akan menyimpannya di saku baju. Ada beberapa alasannya.

1. Mudah Dicari

Ketika memasukkan barang di saku baju, Roki lebih mudah mencarinya. Sebab, ada sesuatu yang mengganjal di dada. Juga, ketika akan membakar rokok, lebih mudah mengambilnya.

Tinggal ambil menggunakan tangan kanan, membuka bungkus rokok, dan rokok siap dibakar.

2. Tidak Akan Tergencet

Kamu bayangkan apabila bungkus rokok ditaruh di bagian belakang. Ketika hendak duduk, ada sesuatu yang janggal. Wah, ternyata bungkus rokokmu tergencet.

Belum lagi kalo ternyata tempat yang kamu duduki dalam kondisi basah. Sudah tergencet, basah pula. Otomatis tidak ada pilihan. Kamu akan mengabaikan rokok beserta bungkusnya. Dan kamu akan membeli rokok baru.

3. Mudah Diambil

Ini yang paling penting dan perlu dipertimbangkan adalah bungkus rokok yang mudah diambil. Ketika kamu sedang nongkrong dan duduk, kemudian ngobrol maka akan mudah untuk mengambil bila ditaruh di saku baju.

Jadi, itulah alasan mengapa Roki lebih memilih menaruhnya di saku baju ketimbang di saku celana. Akan tetapi, kalo kamu lebih suka menaruhnya di saku celana, boleh dong berbagi apa alasannya. Hehehe

Review Rokok Juara: Rokok yang Berasa Teh Manis

Mana yang lebih baik? Kopi atau teh saat kamu sedang merokok? Perdebatan tersebut layaknya pertanyaan mana yang lebih enak antara bubur diaduk atau bubur tidak diaduk. Tidak akan ada ujungnya. Lalu, bagaimana jika ada rokok rasa teh? Rokok Juara lah menjadi jawabannya.

Bungkus Rokok Juara

Di bungkus bagian depan, rokok Juara memiliki citra dekat dengan teh. Hal itu terlihat dari warna bungkusnya yang kuning cenderung kecoklatan. Seperti warna teh, bukan?

Kemudian, terdapat tulisan juara yang berhuruf kapital dan dilapisi semacam ukiran. Di bawahnya, ada tulisan teh manis. Sehingga, perokok bertanya-tanya. Apakah benar rasanya seperti teh manis?

Setelahnya ada angka duabelas yang menandakan isi batang rokok Juara. Lalu, apakah kategori rokok ini? Sigaret Kretek Tangan atau Sigaret Kretek Mesin? Di bagian atas setelah tulisan juara, hanya ada tulisan sigaret kretek.

Di samping kanan, terdapat informasi tar dan nikotin. Untuk rokok ini, tergolong bukan low tar low nicotin. Sebab, komposisinya 43 mg tar dan 2,2 mg nikotin. Cukup berat bagi pemula.

Selain itu, terdapat larangan menjual kepada perempuan hamil dan anak-anak berusia di bawah 18 tahun.

Di bagian kiri, terdapat penanda SKT. Sudah terjawab masuk kategori mana rokok ini. Selain itu, terdapat barcode seperti bungkus rokok pada umumnya.

Di bagian penutup atas terdapat tulisan yang berupa merek rokok ini. Juara. Sedangkan bagian penutup bawah terdapat kode produksi. Juga, informasi tentang pabrik produksi yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur.

Rasa dan Harga

Untuk soal rasa, ternyata saat isapan pertama, rokok ini benar-benar seperti teh manis. Bahkan, dari aroma yang berasal dari batang rokok pun, ikut berasa. Namun, karena ini termasuk rokok yang cukup berat, durasi isapnya agak lama. 15 menit gitu lah.

Dengan harga di bawah Rp10.000 yaitu Rp9.500, Roki kira, Juara cocok untuk jadi alternatif. Apalagi cukai SKT tidak naik seperti yang lainnya. Maka, nikmat teh dan rokok mana yang kau dustakan, Sobat Sebat? Kamu perlu mencobanya.

bungkus rokok

Inilah Daftar Harga Rokok per Februari 2021

Per 1 Februari 2021 atau hampir sebulan silam, cukai rokok resmi naik. Sebelumnya, pada tahun 2019, cukai rokok naik 23 persen. Pada tahun 2020, cukai rokok naik lagi, meskipun tidak sebesar pada tahun sebelumnya, menjadi 12,5 persen. Alhasil, dengan adanya cukai rokok naik berbanding lurus harga rokok yang ikut naik.

Dari keputusan pemerintah, cukai rokok yang dinaikkan hanya dua kategori. Sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM). Hanya sigaret kretek tangan (SKT) yang tidak naik. Klaimnya, pemerintah tidak menaikkan kategori SKT untuk melindungi jutaan petani tembakau.

Apakah benar demikian? Entahlah. Kadang, teori tidak sesuai dengan kenyataan. Inginnya begini, ternyata jadinya begitu. Kan serba repot, jadinya.

Daftar Harga Rokok Februari 2021

Lalu, berapa harga rokok per 1 Februari 2021? Sebelum melihat harga utuh sebungkus rokok, kamu perlu tahun berapa kenaikan harga per batang.

Kenaikan harga per batang untuk sigaret kretek mesin:

  • Sigaret Kretek Mesin I naik 16,9 persen dari Rp740/batang menjadi Rp865/batang.
  • Sigaret Kretek Mesin IIA naik 13,8 persen dari Rp470/batang menjadi Rp535/batang.
  • Sigaret Kretek Mesin IIB naik 15,4 persen dari Rp455/batang menjadi Rp525/batang.

Kenaikan harga per batang untuk sigaret putih mesin:

  • Sigaret Putih Mesin I naik 18,4 persen dari Rp790/batang menjadi Rp935/batang.
  • Sigaret Putih Mesin IIA naik 16,5 persen dari Rp485/batang menjadi Rp565/batang.
  • Sigaret Putih Mesin IIB naik 18,1 persen dari Rp470/batang menjadi Rp555/batang.

Sedangkan untuk sigaret kretek tangan masih berlaku sama seperti tahun sebelumnya.

  • Sigaret Kretek Tangan IA tetap Rp425/batang.
  • Sigaret Kretek Tangan IB tetap Rp330/batang.
  • Sigaret Kretek Tangan II dan Sigaret Kretek Tangan III tetap Rp200/batang dan Rp100/batang.

Nah, sekarang memasuki berapa harga rokok per Februari 2021.

Tabel dari sini. Sumber: Bahana Sekuritas, Januari 2021.

Dengan mengetahui harga dari sebagian merek rokok di Indonesia, apa yang menjadi rencanamu selanjutnya? Tentu saja, pasti kamu akan lebih cermat dalam memilah dan membeli sebungkus rokok.

Sebab, jika tak begitu, dompetmu dapat dengan mudah bolong alias tumpes. Namun, alternatif lain jika tidak ingin mendapat kenyataan seperti itu, bisa ke tingwe. Alternatif terbaik saat ini.

 

 

Beli Rokok Ketengan Tanpa Bungkus Rokok, Apakah Rasanya Tetap Sama?

Ketika memasuki tanggal tua, ada satu hal yang pasti diperhatikan oleh perokok. Yaitu, daya juang untuk membeli sebungkus rokok. Biasanya akan mengalami kesulitan. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, perokok lebih memilih untuk membeli rokok ketengan.

Namun, beberapa perokok menghindari untuk membeli rokok ketengan. Mereka tetap memilih untuk membeli sebungkus rokok. Tentu saja, mencari dengan harga yang lebih murah daripada yang diinginkan.

Salah satu penyebabnya karena mereka merasa bahwa jika beli rokok ketengan, tanpa bungkus rokok, rasanya akan berbeda. Benarkah demikian?

Mitos Rokok Ketengan

Entah apa yang menyebabkan perokok dapat berpikir demikian. Apakah rokok ketengan mengalami perubahan rasa jika tidak ditaruh di dalam bungkus rokok untuk waktu lama?

Tentu saja jawabannya tidak. Roki kira itu hanyalah asumsi belaka. Bahkan, lebih condong ke mitos. Sebab, pada dasarnya sama saja. Baik rokok yang dijual secara ketengan maupun dijual.

Perokok membeli rokok ketengan karena memang tidak ingin merokok dalam jumlah banyak. Atau, bisa jadi karena mereka hanya membawa uang tidak banyak. Pilihannya hanya dua itu. Tidak mungkin yang lain.

Setahu Roki, rokok mengalami perubahan rasa karena telah memasuki masa kadaluarsa. Hal itu dapat dibuktikan ketika kamu melihat bagian bawah dari bungkus rokok.

Setelah merek dan juga nama pabrik pembuat rokok, agak sedikit ke bawah terdapat kode produksi. Tertulis dengan ukuran huruf kecil dan menggunakan tinta hitam.

Maka, Roki jadi ingin bertanya. Siapa yang menciptakan mitos rokok tersebut? Apakah ini hanya dibuat sebagai candaan belaka? Atau katakanlah itu serius, rasa yang berubah bagian mana, ya?

Bagi Roki, hingga saat ini, tetap berkeyakinan bahwa rasa tetaplah sama. Baik itu rokok ketengan maupun rokok yang masih dalam bungkus rokok.

Yang penting, ketika kamu ingin memilikinya, belilah dengan dana dari hasil jerih payahmu sendiri. Agar kamu dapat dianggap sebagai perokok yang bertanggung jawab. Bukan meminta jatah kepada orang tua. He he he.

Tetaplah jadi perokok santun. Perokok yang selalu menghormati keberadaan orang lain, baik yang merokok maupun yang tidak.