bungkus rokok

Lagi, Dua Perusahaan Rokok Kretek Diakuisisi Asing

Rokok kretek adalah produk yang tidak bisa diproduksi di negara lain, karena ketersediaan bahan baku khusus (tembakau yang membutuhkan setidaknya 8 jenis tembakau dan cengkeh) yang tidak bisa dihasilkan di sembarang tempat sebab dipengaruhi oleh dukungan iklim dan tanah yang sesuai.

rokok

Alasan itulah yang membuat kretek sangat memenuhi untuk menjadi identitas budaya bangsa dan menjadi produk yang harus didukung serta diberikan perlindungan.

Tetapi, kenyataan lain yang terjadi, peraturan pemerintah tidak memihak atas produk ini. Cukai dan pajak naik setiap tahun demi memenuhi target pendapatan negara. Sebelumnya, terbit peraturan yang memberikan berbagai batasan bagi pabrik rokok sehingga tidak mungkin dilakukan dalam skala rumahan.

bungkus rokok

Sejumlah pengusaha lokal pun satu per satu melepaskan sahamnya kepada asing, setelah PT HM Sampeorna diambil alih Philip Morris, PT Bentoel Internasional Investma dikuasai British American Tobacco Group, dan Trikasti Purwosari Makmur diambil alih perusahaan rokok Korea Selatan KT&G.

Baru-baru, pengambilalihan saham rokok lokal kepada asing kembali bertambah, kali ini produsen rokok asal Tokyo, Japan Tobacco Inc, resmi mengakuisisi seluruh saham PT Karyadibya Mahardika dan PT Surya Mustika Nusantara dengan nilai US$ 677 atau setara Rp 9 triliun.

rokok

Dalam pernyatan pers yang dilansir Reuters, Jumat 4 Agustus 2017 disebutkan, “Termasuk utang kedua perusahaan tersebut, nilai kesepakatannya adalah US$1 miliar.”

PT Karyadibya Mahardika yang berdiri sejak 2007 merupakan pabrik yang mengeluarkan merek Apache, Absolute Mild, Ansolute Mild Menthol, Absolute Ruby, Minna Internasional, Minna barokah, Extreme Mild, Extreme Mild Menthol, Bheta, dan beberapa varian lain.

Sedangkan, PT Surya Mustika Nusantara adalah distributor untuk merek Apache dan Extreme yang diproduksi Karyadibya Mahadhika.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto

rokok

Uang Rokok sebagai Budaya Masyarakat Indonesia

Kebiasaan merokok tak terpisahkan dengan budaya masyarakat Indonesia. Di berbagai ritual kebudayaan, keberadaan rokok tidak pernah absen. Dari berbagai upacara dalam tradisi masyarakat, mulai dari perkawinan, kehamilan tujuh bulan (mitoni), pemberian nama bayi (selapanan) sampai acara penandaan seorang anak dinyatakan dewasa, hingga kematian, rokok senantiasa tersedia.

bungkus rokok

Pelaksanaan kenduri tidak lengkap tanpa rokok. Di kalangan pesantren atau lingkungan keagamaan Islam juga merasa kurang afdol apabila bertemu kiai tidak membawa beberapa bungkus rokok. Dengan makin banyak membawa rokok santri berharap memperoleh kesempatan ngobrol lebih panjang dengan sang kiai.

orang merokok

Demikian pula yang terjadi di kehidupan sosial. Rokok senantiasa diberikan kepada seseorang yang bertamu. Dengan hadirnya rokok di meja lengkap dengan secangkir minuman hangat, maka itulah pertanda tuan rumah nyaman didatangi tamu dan berharap bisa ngobrol lebih lama.

bungkus rokok

Kebiasaan-kebiasaan seperti itu yang membuat munculnya istilah ‘uang rokok’. Di sini rokok diberikan kepada seseorang yang telah memberikan bantuan kecil. Keberadaan ‘uang rokok’ di sini jauh dari istilah suap, karena uang rokok diberikan tanpa paksaan dan diberikan sebagai ucapan terima kasih kepada seseorang.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto

bungkus rokok

Uniknya Rokok Halim yang Dijuluki Marlboro-nya Jawa

Ketika harga suatu produk tertentu mengalami kenaikan harga, maka salah satu kecenderungan orang bukan langsung berhenti mengonsumsi produk tersebut, melainkan mencoba mengakalinya dengan mencari produk pengganti. Nah, kebiasaan inilah yang salah satunya memancing banyak produk yang mencoba meniru produk yang lain, baik dari segi nama sampai segi desain kemasan. Tak terkecuali produk rokok.

bungkus rokok

Nah, rokok Halim boleh jadi adalah salah satu produk rokok yang mengikuti formula di atas. Rokok yang diproduksi pabrikan kecil di Kediri, Jawa Timur ini mengeluarkan rokok yang menyerupai Marlboro. Dari segi warna maupun rokok mirip. Tapi, tentu saja dengan harga yang jauh lebih murah.

rokok halim

Harga sebungkusnya Rp10,500 sampai Rp11,000. Dengan isi sejumlah 20 batang rokok yang mana berarti setengah harga dari rokok Marlboro.

Dari segi rasa, tentu akan berbeda dengan Marlboro, sebab memang bumbunya beda, kendati begitu, rokok Halim ternyata terbukti laku di pasaran. Meskipun tidak tersedia di minimarket, namun di toko-toko kelontong, rokok Halim kerap berjajar di etalase bersamaan dengan merek-merek rokok terkenal lain.

bungkus rokok

Sebagai penikmat pemula, jika Anda ingin merokok Halim, nikmatilah sembari minum kopi atau minuman lain, biar tidak terkejut dengan perbedaan rasanya.

Tetapi, jika ingin merasakan sensasi lebih, maka sembari mengisap rokok Halim ini, Anda bayangkan dari Halim inilah Anda memberikan cukai bagi negara, pekerjaan bagi saudara-saudara petani tembakau di Indonesia, serta labanya tidak lari ke Negeri Paman Sam, sebagaimana bila Anda mengisap rokok Marlboro.

Gambar ilustrasi: Eko Susanto