12 CGaret Natural Kretek

12 CGaret Natural Kretek: Manis, tapi Kurang Nendang

Salah satu rokok unik yang jika dibaca tidak terdengar nyaman di telinga adalah 12 CGaret Natural Kretek. Bagaimana cara penyebutannya? Sigaret, cigaret, atau segaret? Tak ada yang pasti dalam penyebutannya. Namun, yang pasti begitulah namanya. Asalkan penjual rokok mengerti apa yang kamu katakan, maka ia akan menyerahkannya dengan benar dan tepat.

12 CGaret Natural KretekAgaknya cukup aneh melihat pabrik rokok yang menyuguhkan nama kurang nyaman di telinga. Bandingkan dengan pabrikan mazhab besar yang justru bikin nama merk rokoknya dari benda-benda sederhana di sekitar kita. Djarum. Gudang Garam. 234. Enak diucapkan. Easy cangkem dan listening. Lha ini? Ya, tapi suka-suka dari pabriknya juga, sih. Hehehe.

Namun, desainnya cukup oke lah. Nuansa hitam sangat kental di rokok ini. Bahkan seluruhnya berwarna hitam kecuali tentu saja peringatan pada bungkus rokok. Untuk tar sebesar 40,24 miligram dan nikotin sebesar 2,21 miligram. Cukup besar juga, ya.

12 CGaret Natural Kretek12 CGaret ini dari pabrikan Kudus, Lur. Lebih tepatnya oleh PT. Galih Jati Sakti. Harganya murah cuma Rp7.000. Bandrol cukainya Rp8.100. Harga yang sesuai dengan pabrikan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Isinya 12 batang. Ukuran batangannya lebih gede dibandingkan Djarcok Xtra. Rokok andalan Roki. Sepertinya akan menarik apabila diisap. Benarkah demikian?

12 CGaret Natural Kretek

Rasa 12 CGaret Natural Kretek

Tarikannya mantap. Rasanya manis dan sepet. Sayangnya, menurut Roki, aromanya kurang cocok. Kayak ada bau bedaknya. Aneh, ya? Tapi begitulah adanya. Roki gak habis sebatang, Lur. Tapi ini soal selera, ya.

Kali aja ada kretekus yang udah pernah bakar 12 CGaret Natural Kretek dan berjodoh silakan berbagi cerita. Mungkin lidah Roki lagi kena mendung terus, Lur.

Tetap semangat, ya. Walaupun musim hujan tetap gas pol semangat berkarya dan bekerja. Tetaplah menikmati rokok Indonesia dan tentu saja rokok khas yang dibuat oleh tangan-tangan dari para pekerja rokok.

Salam sebat.

milenial man

Milenial Man, Tawar dan Aroma Manis

Gak salah kalo emang Kudus mendapat julukan Kota Kretek, Lur. Selain sejarahnya, selalu saja ada rokok baru yg lahir dari kota Kudus. Satu lagi dari Kudus adalah Milenial Man.

MM Milenial Man ini, hampir seluruh bungkusnya, berwarna coklat. Kotak kemasannya sepintas kayak Djarum 76. Jenisnya juga sama yaitu SKT. Isinya 12 batang.

milenial man

Harganya cuma 7000. Pita cukainya 8100. Batangannya ada ornamen yang letaknya di bawah logo MM.

Aromanya terasa manis. Tapi saat dibakar gak ada rasa manisnya. Sepet. Anyeb. Tawar. Kalo kretekus yang gak suka rokok berasa manis kayaknya cocok nih. Tapi kalo Roki gak jodoh, Lur. Roki cuma habis sekitar 5 isapan lalu taruh asbak. Namanya juga nyicip. Makanya dikit aja. Yg penting udah tahu rasanya kayak apa.

Kalo kretekus udah ada yang pernah nyoba silakan berbagi cerita.

Tetap semangat.

Salam sebat.

djarum 76 madu hitam

Djarum 76 Madu Hitam: Sensasi Djarum yang Legit

Akhirnya nemu juga rokok yang baru lahir ini, Lur. Roki belinya di warung pinggir jalan di daerah Bangunjiwo, Bantul. Kebetulan aja pas lewat situ ada warung pake spanduk Madu Hitam. Mampir. Pas banget begitu Roki beli, kata simbah yg jual, tinggal sisa 2 bungkus. Roki beli semua.

Harganya per bungkus 13k. Pita cukainya 12.600. Isinya 12 batang. Batangannya ukurannya nyaris sama dgn Djarcok Xtra. Hanya saja badannya lebih gede Madu Hitam.

Desain bungkusnya dominasi hitam. Logo 76-nya khas banget taruh tengah. Mungkin biar gak begitu jauh ninggalin kakaknya Djarum 76 yang lama.

djarum 76 madu hitamAromanya madu banget. Berkesan manis. Beberapa orang yang Roki suruh cium batangannya langsung berkomentar, “wah kayaknya manis banget nih dari aromanya.”

Namun setelah dibakar, rasa manis itu malah gak muncul. Tarikan pertama langsung tahu kalo Djarum 76 Madu Hitam ini bukan rokok yg manis. Melainkan masih ada jejak rasa dari kakaknya Djarum 76 asli.

Pijakan rasanya masih kayak 76 lama. Hanya saja ada rasa Madu Hitam yang wanginya khas. Rasanya legit dan terasa segar seperti ada rasa mint-nya. Pedas dan sepetnya jadi beda. Itu mungkin karena ada aroma dan rasa madunya. Kita gak mencium dan merasakan aroma madu saat membakar dan mengisapnya. Melainkan org di sekitar kita yg mencium aroma madunya. Asyik nih.

Kesan awal yang mengira bakal manis banget jadi langsung sirna. Melainkan legit.

Recommended. Rasanya khas Kudusan banget. Tapi bernuansa Madu Hitam.

Buat kretekus yang kotanya belum tersedia Madu Hitam, sabar aja, ya. Roki aja gak sengaja nemu di warung pinggir jalan. Padahal udah semingguan melihat bilboard 76 Madu Hitam di tiap sudut kota Jogja. Hmmm…

Kalo Roki nebak sih ini bakal laris. Cuma nebak sih.

Tetap semangat, ya.

Salam sebat.

rokok marcopolo

Marcopolo: Putih Asli dari Siantar

Siapa yang suka rokok putihan? Marcopolo kayaknya bisa, nih, buat alternatif. Roki bukan penikmat rokok putih, sih. Jadi hanya merekomendasikan aja.

Emang rasanya gak senendang milik mazhab besar. Karena Marcopolo memang lebih halus.

rokok marcopoloHarganya 19k. Pita cukainya 20.800. Karena rokok harian Roki, Djarcok Xtra, habis. Jadi gak bisa bikin perbandingan ukuran batangannya. Roki pinjam batangan rokok LA punya teman. Perbandingannya memang lebih panjang LA. Tapi ukuran batangannya lebih besar Marcopolo.

Sekali lagi Roki bilang, kalo Roki bukan penikmat rokok putihan. Tapi rokok putih bikinan pabrikan Siantar ini memang lumayan bisa dicoba, Lur. Buat alternatif aja. Kalo kantong dirasa agak berat buat yg mazhab besar. Karena pilihan merokok itu juga menyangkut harga rokoknya juga. Makanya Roki kasih pilihan, nih.

Siapa yang suka rokok putihan silakan berbagi cerita. Apa rokok putihan kesukaanmu?

Tetap semangat.

Salam sebat.