bungkus rokok

Perkenalan Orang Eropa dengan Tembakau, Rokok dan Cerutu

Kedatangan Columbus dan rombongan Eropa-nya di benua Amerika ternyata membuat mereka kemudian bersentuhan dan berkenalan dengan tembakau, rokok, dan cerutu.

cerutu

Tak banyak yang menduga, bahwa jauh sebelum kedatangan Columbus, penduduk asli Indian ternyata telah mengenal bagaimana nikmatnya mengunyah tembakau serta menghisap rokok dan cerutu.

Dalam perjalanannya setelah mendarat di Pulau San Salvador, Columbus beserta awaknya menjumpai perahu lesung milik orang Indian yang berisi daun-daun kering yang belakangan dikenal sebagai tembakau.

rokok

Kisah ini kemudian diperkuat oleh cerita dua orang utusan Columbus yang saat dikirim ke pantai Kuba (sumber lain mengatakan Santo Domingo) bertemu dengan banyak lelaki yang membawa kayu bakar dan daun-daun penyembuh yang telah digulung dan dikeringkan. Para lelaki tersebut menerangkan bahwa dengan mengisap gulungan daun tersebut, niscaya akan menimbulkan efek mengantuk dan mengurangi kelelahan.

Gulungan daun bermanfaat itu mereka sebut sebagai tobacco yang kelak bakal menjadi bahan utama pembuat rokok.

Peristiwa lainnya yang tak kalah bersejarah adalah saat awak kapal Colombus menemukan rokok. Saat mereka mendarat di San Salvador, awak Colombus menemukan dua pria Indian sedang menggulung rempah-rempah yang telah kering dalam bungkusan daun jagung yang menghasilkan lintingan rokok. Ketika sudah berbetuk, salah satu ujungnya disulut api dan dihisap dari ujung yang lain. Peristiwa ini kemudian didokumentasikan oleh Van Der Reijden yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut adalah pertama kalinya orang Indian membuat rokok dalam bentuk paling primitif.

tembakau

Peristiwa pertemuan tersebut kelak menjadi bekal pengetahuan tentang rokok dan cerutu yang kemudian menyebar dengan cepat ke seantero dunia.

 

bungkus rokok

Selain Indonesia, India juga Menolak Penerapan Peringatan di Bungkus Rokok

Peraturan aturan gambar seram pada bungkus rokok yang diwacanakan akan memenuhi 85 persen dari seluruh permukaan bungkus rokok akan mulai diterapkan di banyak negara, namun begitu, ada beberapa negara yang secara tegas menolak penerapan aturan ini. Indonesia, sebagia salah satu negara terbesar penghasil rokok tentu saja menolaknya.

Selain Indonesia, India juga menjadi negara yang ikut menolak aturan penerapan gambar seram dominan pada bungkus rokok.

bungkus rokok

Di India, para stakeholder industri tembakau termasuk para petani tembakau menolak adanya kebijakan ini, karena akan mengakibatkan penurunan penjualan produk rokok. Penolakan ini semata bukan soal untung-rugi, namun karena sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan membantu perekonomian India. Sama seperti Indonesia, ada banyak orang yang bergantung pada industri rokok. Di India, setidaknya ada 45 juta petani tembakau India yang hidupnya bergantung dari industri ini.

petani tembakau

Jika aturan ini diterapkan,  maka ia akan mengurangi penjualan dan membuat para pedagang kesulitan menjualnya. Oleh karena hal ini, banyak pihak memanfaatkan dengan membuat rokok illegal tak bergambar seram pada bungkusnya. Hal ini malah berpotensi untuk mengurangi pendapatan Negara dari cukainya.

rokok

Sampai saat ini, Pengadilan India masih menyidangkan tuntutan para Industri tembakau dan para petani tembakau untuk kasus ini. Sampai ditemukan penyelesaian yang terbaik, aturan lama yang dijalankan untuk saat ini. Yakni gambar seram harus ada di bungkus depan dan belakang sebanyak 40 %.

bungkus rokok

Anggota Dewan Minta Pemerintah Berhenti Menaikkan Tarif Cukai Rokok

Polemik mengenai kenaikan cukai rokok kembali mencuat. Kali ini, suara penolakan disampaikan oleh anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Harjo Soekartono. Penolakan itu ia sampaikan secara terbuka kepada wartawan saat sedang berkunjung ke salah satu pabrik rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT Karyadibya Mahardika Surabaya di Rungkut Industri Surabaya.

bungkus rokok

Menurutnya, jumlah total pajak cukai, ppn, dan pajak daerah sudah mendekati 70% dari total harga rokok itu sendiri. Dengan harga rokok yang semakin mahal, maka daya beli masyarakat terhadap rokok semakin menurun. Jumlah pajak dari rokok pun juga akan menurun.

Cukai rokok di tahun ini naik 10,04% dibanding tahun lalu. Bambang meminta agar pemerintah tidak lagi menaikkan cukai rokok karena setiap kenaikan cukai selalu berimbas terhadap kelangsungan perusahaan. Imbas lanjutannya adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap banyak karyawan karena industri rokok adalah industri padat karya. Jika sudah begitu, maka akan terjadi multiplier effect, kegiatan atau usaha di sekitar industri rokok juga akan terdampak.

cukai rokok

Bambang mengaku prihatin terhadap permasalahan ini karena jumlah PHK buruh rokok setiap tahun selalu terjadi akibat kebijakan pemerintah. “Industri rokok ilegal sudah mati. Yang legal pun mengalami penurunan (PHK) terutama yg Sigaret Kretek Tangan (SKT). Di 2018 ini jumlah buruh rokok sudah turun 5% dibanding 2017. Terus siapa yang mau menerima pengangguran ini,” lanjut Bambang.

rokok

Sektor industri ini mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Hampir 7 juta orang bergantung hidupnya dari rokok. Jika harga cukai rokok kembali dinaikkan, maka akan ada banyak orang akan menjadi penggangguran karena kehilangan pekerjaan.

rokok

15% UMKM kita adalah penjual rokok, belum lagi pengusaha kos, penjual makanan, dan lain-lain. Berapa juta rakyat Indonesia yang harus kehilangan pekerjaan gara-gara itu” kata Bambang.

UMKM merupakan usaha yang tahan terhadap krisis. Salah satu jenis usaha yang sanggup bertahan melewati badai krisis ekonomi saat itu hanyalah industri kretek.

Maka, akan sangat merugikan pemerintah, jika kebijakan kenaikkan cukai rokok ini diterapkan.