rokok djolali

Gambaran Paru-Paru Perokok

Pendapat umum mengenai rokok menegaskan bahwa paru-paru perokok menjadi coklat hitam dari akumulasi bertahun-tahun kandungan tar dan cairan yang pekat. Tetapi, pendapat ini hanyalah mitos dan tidak bisa dibenarkan secara ilmiah.

Demi mengurai rasa penasaran terhadap gambaran paru-paru perokok, Lauren A. Colby menemui Wray Kephart yang sempat bekerja di sebuah rumah sakit dan telah melakukan sekitar 1,560 kali otopsi demi mengetahui apakah almarhum bunuh diri atau meninggal secara alami.bungkus rokok

Pengalaman Kephart tersebut, dia sempat merangkum beberapa hal aneh sebagai misalnya, paru-paru tukang cat mobil yang mana secara efektif dilapisi oleh pernis katalis. Tetapi, dalam laporan otopsi kepada perusahaan asuransi, dia tidak memberitahukan apakah almarhum merokok atau tidak. Proses reseksi selalu menunjukkan paru-paru selalu jernih kecuali almarhum tinggal di kota besar dengan polusi industri yang signifikan. Dalam hal ini endapan karbon ditemukan, tetapi tidak berhubungan dengan merokok.

Barangkali, Colby kurang yakin dengan jawaban tersebut. Selanjutnya dia pun mengunjungi Ed Uthman, M.D., seorang patologi yang berpraktek di Dallas, Texas. Kepada Uthman, Colby bertanya, apakah seorang dokter bedah, ketika otopsi dan memeriksa paru-paru almarhum, dapat menentukan apakah almarhum perokok atau bukan.

bungkus rokok“Saya pikir tidak ada orang yang dapat mengetahui apakah almarhum perokok atau bukan dari penampilan paru-parunya. Tidak ada pigmen hitam yang menunjukkan bahwa apakah orang tersebut non-perokok atau perokok ringan. Pigmentasi hitam yang tebal menunjukkan bahwa orang tersebut adalah seorang perokok berat, atau karena tinggal di kota dengan polusi udara yang berpartikulat berat, atau seorang penambang batubara, atau kombinasi ketiganya.”

Lalu bagaimana foto paru-paru perokok yang disebarkan untuk kampanye antirokok?

Foto tersebut adalah bentuk manipulasi. Misalkan dua foto paru-paru dibandingkan, salah satu foto diberi label ‘Paru-paru perokok, meninggal di usia 50 tahun’. Sedangkan, foto lainnya diberi label, ‘Paru-paru non-perokok hidup pada usia 70 tahun’.

Masalahnya, foto dari paru-paru perokok adalah sebuah foto paru-paru yang dirusak oleh kanker paru-paru. Itu bukan foto paru-paru yang dirusak oleh penyakit lain. Karena itu, bahkan jika paru-paru yang memiliki kanker itu adalah perokok, dan paru-paru yang ‘sehat’ berasal dari seseorang yang tidak merokok, itu tidak membuktikan apa-apa kecuali paru-paru yang memiliki kanker terlihat berbeda dari paru-paru yang tidak memiliki kanker.

bungkus rokok

Target Penerimaan Negara 2019 dari Cukai Hasil Tembakau Baru Terpenuhi 39,16%

Kenaikan tarif cukai hasil tembakau setiap tahun sepertinya perlu ditinjau ulang dengan mempertimbangkan kelanjutan industri yang searah dengan program pemerintah untuk lebih mengutamakan industri yang menyerap tenaga kerja.

Di industri hasil tembakau ini, penyerapan tenaga kerja tidak hanya di sektor industri rokok dan industri lainnya semisal periklanan, transportasi. Tetapi juga perlu dipertimbangkan pula dari sisi sektor pertanian. Selain tembakau, rokok khas Indonesia membutuhkan cengkeh yang banyak dibudidayakan di Indonesia timur.bungkus rokok

Tetapi, karena laju kenaikan cukai hasil tembakau yang terus digenjot untuk penerimaan negara, industri hasil tembakau justru tidak berkembang. Belum lagi kampanye negatif atas tembakau yang terus dihembuskan.

Ketidakmampuan daya tahan industri hasil tembakau ini terlihat dari serapan cukai di tengah semester 2019 ini. Data yang dirilis oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai, penerimaan cukai hasil tembakau hingga 27 Juni lalu mencapai Rp62,23 triliun.

Angka ini tentu lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni naik 15,38%.

Namun, karena target penerimaan cukai dinaikkan 7,15% dari tahun lalu, maka penerimaan negara baru mencapai 39,16%. Itu artinya, sepanjang paruh pertama tahun ini penerimaan cukai hasil tembakau belum mencapai separuh dari target.

Bila industrinya telah menggerahkan seluruh energinya, dan negara terus menggenjot kenaikan penerimaan negara dari cukai hasil tembakau, maka targetnya yang perlu direvisi.

Barangkali negara perlu mencari sumber pendapatan lain. Bukannya membuat industri hasil tembakau seperti sapi perah.

bungkus rokok

Cukai Rokok Tinggi, 59% Pangsa Pasar Rokok di Malaysia Diambilalih Rokok Ilegal

Kebijakan pemerintah Malaysia yang berusaha menekan konsumsi tembakau dengan menaikkan cukai rokok bertarif tinggi membuat peredaran rokok ilegal merajalela di Negeri Jiran itu.

Dikutip oleh The Star online berdasarkan Warta Bloomberg akhir bulan lalu, Malaysia memiliki prosentase penjualan rokok ilegal tertinggi di dunia, yakni 59% dari total penjualan rokok. Menurut data Oxford Economics, sebanyak 1.000 rokok ilegal dibeli di Malaysia setiap menitnya.bungkus rokok

Maraknya rokok ilegal ini terjadi sejak Malaysia menaikkan cukai rokok pada tahun 2015 silam. Kondisi ini membuat pemerintah Malaysia kehilangan potensi penerimaan negara dari cukai rokok sebesar 13,5 miliar ringgit atau setara 3,3 miliar dollar AS atau setara Rp46,6 triliun.

Menurut kementerian kesehatan setempat, Malaysia berupaya mengurangi angka penyakit akibat rokok serta menahan laju konsumsi rokok, utamanya pada remaja. Karena itu kebijakan menaikkan cukai diambil oleh pemerintah.

Tak perlu waktu lama setelah kebijakan tersebut dijalankan, pendapatan perusahaan rokok British American Tobacco (BAT) yang sempat mengampanyekan anti kenaikan cukai terkena imbas. Dalam waktu 3 tahun pascakebijakan kenaikan cukai rokok, pendapatannya di Malaysia anjlok 3,2 persen. Sementara itu, pesain BAT, Japan Tobacco Inc. menutup pabriknya di Malaysia pada 2017.bungkus rokok

Studi pada 2018 yang dilakukan oleh BAT menunjukkan sekira 395 juta bungkus rokok di Malaysia adalah ilegal. Hampir separuh konsumsi rokok di negara itu adalah rokok putih ilegal yang dibawa dari Indonesia, Filipina, dan Vietnam lantaran hargamya lebih murah.

bungkus-rokok

Manfaat Tembakau untuk Kesehatan

Tembakau bagi orang awan hanya dimanfaatkan bagi rokok, tapi sangkaan tersebut kurang tepat. Karena tanaman tembakau juga memiliki manfaat lain. Berikut manfaat tembakau:

bungkus rokokObat ruam kulit, eksim dan reumatik

Pada pengobatan ruam kulit, eksim dan reumatik, daun tembakau dipakai sebagai obat dengan cara mengkompreskan ke bagian yang mengalami ketiga penyakit itu. Daun tembakau ditumbuk hingga agak halus, kemudian dibalurkan ke bagian tubuh yang luka. Pengobatan ini sudah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional di India.

Sakit gigi

Pengobatan balur daun tembakau juga bisa digunakan untuk meredakan sakit yang disebabkan oleh sakit gigi. Tembakau yang ditumbuk hingga halus kemudian dibalurkan ke bagian yang bengkak karena sakit gigi.

Digigit serangga dan ular berbisa

Beberapa masyarakat di India memercayai bahwa nikotin dalam tembakau dapat membantu menghilangkan rasa sakit serta membantu menarik racun keluar, dan bisa menyembuhkan luka gigitan ular berbisa.

Bungkus Rokok 2

Bungkus Rokok 2

Setelah racun tersedot keluar, daun dikunyah kemudian diletakkan pada luka, dan diikat dengan perban. Metode ini dapat digunakan ketika bagian tubuh disengat serangga.

Flu dan batuk

Campuran daun tembakau dan leptotaenia multifida digunakan untuk membantu mengobati flu dan batuk. Selain itu, campuran ini ditambah akar balsam india juga dipercaya menyembuhkan penyakit asma dan TBC.