Camel Purple: Cocok bagi Penyuka Rokok Capsule

Ini bukan rokok yang begitu Roki suka. Ya, karena rokok Roki adalah SKT, Djarum Coklat Xtra. Namun, karena ingin mencoba, ya, belilah rokok Camel Purple.

Sesuai namanya, camel berarti Unta. Ada gambar untanya di bungkus rokok bagian depan. Kemudian di atasnya ada tulisan camel. Ada semacam bola berwarna ungu di bagian bawah. Sepertinya ingin menandakan bahwa ini lho rokok capsule. Maka, untuk mempertegas hal tersebut, ada tulisan option purple.

Oh, ya ini bukan rokok SPM melainkan SKM. Itu dibuktikan dengan hadirnya tulisan Quality Kretek di bagian atas. Nah, di bagian bawahnya ada inisial SKM dan JT. Oh, ya, JT ini adalah Japan Tobacco –perusahaan yang menjualkan rokok camel ke luar negeri, dan salah satunya Indonesia.

camel purple

Rokok ini merupakan produksi Pasuruan –salah satu daerah yang memiliki banyak pabrik rokok di Indonesia. Di bagian kanan bungkus terdapat informasi tar dan nikotin. Tar-nya 14 MG dan nikotin-nya 1,1 MG. Di bagian kiri bungkus rokok, harganya 15.500. Pita cukainya 15.325. Isinya 12 batang.

Sesuai dengan namanya yaitu rokok mild. Batangannya mungil.

Soal rasa, agak unik. Jadi, menurut Roki, saat dibakar, sih, enak kalo gak dipencet. Ringan karena mild tapi tetap terasa. Namun, kalo dipencet filternya, malah berubah rasanya. Jadi wangi dan terasa dingin, tapi aneh aja, sih.

camel purple

Nah, karena Roki terbiasa SKM reguler yang rasanya sepet, gurih, pedas dan legit, terus kena wangi dan dingin jadi gimanaaaa gitu. Hehehe. Namun, ini soal selera sih. Bagi yang biasa rokok model begini, sih cocok aja. Apalagi ini kan ada semacam istilah rokok capsule. Jadi, kemungkinan besar, gak bakal cocok buat perokok yang terbiasa SKT atau SKM Reguler.

Siapa yg suka rokok capsule silakan bercerita, Lur. Kali aja ada yg suka dengan #OptionPurple ak a Onta Ungu alias #Camel

Tetap semangat ya #BebanNegara

Salam sebat.

gudang baru origin

Gudang Baru Origin: Cocok untuk Selera Jawa Timur

Entah kenapa Roki kemarin beli rokok ini lagi, ya. Mungkin kangen aja kali. Roki kalo suntuk emang sering kangen sama rokok yangg udah pernah dibakar. Tentu rokok hariannya tetap Djarcok Xtra dan 76 Madu Hitam. Kali ini, Roki mencoba Gudang Baru Origin.

Gudang Baru Origin ini Roki belinya kemarin di Toko Djaya barengan sama Hero Casual. Harganya Rp14k. Cukainya 12250. Batangannya sepintas mirip Garpit. Panjang batangannya agak lebih panjang sedikit Gudang Baru dibandingkan Djarcok Extra.

Desain bungkus rokok Gudang baru Origin rame. Warna dasarnya merah marun ditumpangi font warna emas. Logo gudang dalam bingkai emang mirip kayak logonya GG ya, Lur. Mirip gak, sih? Di sampingnya gudang, dalam bingkai itu ada dua pohon pinus, lalu ditambahi 5 bintang di langit. Secara keseluruhan gak mirip sama GG sih. Apalagi satu bintangnya berwarna merah. Hanya mungkin, konsep dasarnya terinspirasi dari GG. Mungkin lho, ya.

gudang baru origin

Gudang Baru Origin ini tarikannya mantap, Lur. Rasa hangatnya terasa di mulut dan tenggorokan. SKM ini cocok buat selera Jawa Timuran. Kalo dibilang mirip, mirip dengan apa, ya… Surya 16? Mirip. Sepet dan pedasnya, gurihnya. Juga ada yang bilang mirip Garpit tapi lebih soft aja. Kalo mau lebih dekat lagi rasanya mirip apa, ya, Gudang Baru Origin ini lebih mirip sama Andalan yang bungkusnya merah itu sih, Lur.

Hanya saja, Gudang Baru Origin lebih pedas dan lebih terasa hangat di mulut. Aromanya juga mirip. Sekali lagi Roki bilang, kalo bisa dibilang mirip, Gudang Baru ini rasanya emang mirip. Mirip Surya, mirip Garpit, juga mirip Andalan. Secara keseluruhan enak, nih.

Rekomendasi buat rokok pelarian, Lur.

Jadi, siapa nih yang udah pernah bakar Gudang Baru Origin? Cerita dong, Lur. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan. Biar referensi rasanya makin luas. Agar kretekus punya bekal sebelum mencoba Gudang Baru Origin.

Salam sebat.

apache

APACHE: Harum dan Manis

Barangkali sudah yang banyak tahu bahwa rokok Apache adalah rokok favorit bagi kalangan perokok di Jawa Timur. Ya, wajar, sih. Soalnya, kan, produksi sana. Lebih tepatnya daerah Pasuruan. Nah, mari kita review bungkus rokoknya.

Dari bungkus bagian depan, rokok ini memiliki warna abu-abu untuk latar belakangnya. Kemudian, ada tulisan APACHE yang berjarak di setiap huruf dan berwarna merah. Yang unik adalah ada gambar orang yang dirias seperti Indian. Gambar tersebut dibalut lingkaran kuning dan diberi kotak dengan garis hitam. Lalu, masih ada kotak berwarna merah sebagai latar dari kotak Indian.

Di bagian sebelah kanan terdapat simbol orang membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, terdapat pula informasi mengenai tar dan nikotin. Tar-nya 31MG sedangkan nikotin-nya 2MG. Di bagian sebelah kiri pun demikian.

Sedangkan di bagian penutup bawah terdapat informasi mengenai pabrik produksi yaitu PT. Karyadibya Mahardhika. Pabrik yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur.

Untuk batang rokoknya sama seperti batang rokok pada umumnya. Ada tulisan Apache di bagian yang berwarna putih. Kemudian, ada banyak bintang yang mengelilingi batang rokok.

Rasa dan Harga

Selera Jawa Timuran pasti suka dengan rokok ini. Apache. Harum batangannya. Berbunyi nyaring saat dibakar, kretekkretekkretek. Manis saat asapnya diembuskan.

Hanya saja kali ini, lagi2 Roki dapat rokok lama di warung, Lur. Bercaknya udah gak normal. Kurang segar. Ya, gak papalah. Buat dokumentasi di-feed-nya Roki.

Harganya Roki beli 18500. Pita cukainya 20425. Kotak kemasannya seukuran Surya 16. Apache juga isinya 16 batang. Dalemnya dibagi dua slot. Masing2 slot berisi 8 batang. Batangannya standard SKM. Makanya batangan 76 MH kalah panjang.

Rasanya? Coba kretekus cerita dong. Roki dapat rokoknya udah lama ngendong di warung nih. Kurang segar, Lur.

Perokok Apache mana neh suaranya?

Tetap semangat Beban Negara.

Salam sebat.

Sin Enjoy: Pabrikan Malang yang Ada Mint-nya

Malang memang tidak pernah alpa buat memproduksi rokok baru. Sepertinya tiap tahun selalu ada setidaknya tiga sampai empat rokok baru. Nah, sekarang ada rokok SKT dari keluarga Sin. Ada banyak produk yang dilahirkan oleh Sin. Namun ingat, Sin yang satu ini tidak ada hubungan kekerabatan dengan Shin Tae-yong, ya. Beda jauh.

Sin Enjoy dari pabrikan Malang. Bungkus rokoknya berwarna dasar hitam. Ada ikon gunung dalam lingkaran berwarna hijau. Khas dari produk Sin. Tulisan Sin di bawah lingkaran gunung itu berwarna merah dicetak dengan teknik hotprint. Juga ukuran huruf E – nya diberi kotak warna merah yang shiny karena memang cetakannya pake hotprint. Njoy dari Enjoy dicetak embos warna putih. Sayangnya gak dispot UV. Kalo dispot UV tulisan njoy-nya bisa jadi tambah keren tuh. Berkilau mengimbangi huruf E yang udah gotik.

sin enjoy

Batangannya besar. Marem jepitnya. Kertasnya bergaris pattern horizontal. Batas ujung isapnya bergaris blok warna hitam. Di tengah blok itu ada tulisan Enjoy Special.

Tarikannya mantap. Waktu dibakar juga bunyi kretek-kretek-kretek. Rasanya sepet tebal dan rasa pedas yang mengikuti dari belakang. Karena tebal, rasa sepet itu sampe nempel di lidah. Terasa kasap. After taste-nya ada rasa mint yang bikin segar. Namun, tipis banget.

Rekomended buat yg suka SKT. Tapi soal selera balik lagi ke setiap perokok. Rasa itu absurd, Lur. ?

Harganya Roki beli 17k. Pita cukainya 12150. Mungkin tokonya dapet dari tangan ke-7 nih. Makanya harganya jauh di atas pita cukai ?

Kalo udah ada yang pernah bakar Sin Enjoy silakan berbagi cerita, ya. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan.

Tetap semangat #BebanNegara

Salam sebat.

rokok LC Bold

LC BOLD: Hitam, Legam, Sepet dan Agak Pedas

Rokok dengan merek yang menyematkan nama Bold biasanya memiliki bungkus berwarna hitam. Tak terkecuali LC Bold. SKM dari Bojonegoro ini memiliki warna hitam di seluruh bungkusnya.

Ada sedikit warna abu-abu seperti pemanis dan warna merah sebagai latar belakang sekaligus penegasan kata bold. Namun, secara keseluruhan, tetap yang mendominasi adalah warna hitam.

Di bagian depan bungkus LC Bold terdapat tulisan LC dalam bentuk kapital. Kedua huruf tersebut berwarna abu-abu. Kemudian diselimuti warna hitam di sisinya.

Bentuk lingkaran terlihat jelas di bagian depan. Ada garis yang tipis dan ada pula yang tebal. Untuk yang tebal hanya di lapis pertama dan melingkari kata LC. Selebihnya garis tipis.

Sedangkan Bold, sama seperti LC berwarna abu-abu. Namun, yang menyelimutinya adalah persegi panjang dengan warna merah. Di bawahnya ada angka 20 yang menandakan jumlah batang. Lalu, kretek filter yang menandakan bahwa LC Bold termasuk jenis SKM.

Di bagian kanan, ada pita cukai rokok kemudian semacam informasi zat kimia berbahaya (memangnya penting?), tulisan SKM dan informasi mengenai tar dan nikotin. Untuk tar: 35,5 mg sedangkan nikotin: 1,95 mg.

Di bagian penutup bawah terdapat informasi mengenai pabrik pembuatan LC Bold yaitu PT. Putera Jaya Sakti Perkasa, Bojonegoro-Indonesia. Kemudian, ada kode produksi dan logo LC Bold. Sedangkan di bagian penutup atas hanya ada penegasan tentang logo LC Bold.

Nah, secara keseluruhan, bungkus rokok LC Bold meniru ke bungkus Bold pada umumnya. Hitam. Sehingga, tak terlalu ada perbedaan mencolok atau desain untuk dari LC Bold. Jika dinilai antara 1-10, angka 7 rasanya cocok untuk LC Bold.

Harga dan Rasa

rokok lc boldSebelum masuk ke soal harga dan rasa, Roki ingin kasih tahu tentang batang rokok LC Bold. Ada logo LC Bold di bagian isapan yang dipisahkan dengan garis melingkar berwarna abu-abu dan ditumpuk dengan garis berwarna merah. Agak menarik, lah ya.

Untuk soal harga, kalo mengacu pada cukai, harganya Rp20.400. Namun, Roki mendapatkannya dengan harga lebih murah yaitu Rp19.000.

Bagaimana soal rasa? Tentu saja ada yang unik. Aromanya lumayan enak. Saat dibakar masih terdengar, walau samar, suara kretek kretek kretek dari ujung bakarnya. Rasanya sepet agak pedas. Saat asapnya diembuskan rasa pedasnya makin krasa dan rasa sepetnya nempel di lidah.

Namun, saat ujung bakar sampai setengah batang, mulai muncul aroma wangi saat asap keluar dari hidung. Wanginya agak mengganggu tapi masih terasa enak sih, Lur. Bagi yang terbiasa dengan SKM Bold, bolehlah LC Bold menjadi rokok alternatif.