Rokok Commodore: Putih, Lawas, dan Harga Terjangkau

Dunia rokok di Indonesia sempat booming dengan masifnya rokok putih. Mulai dari Kansas, Ardath, Lucky Strike hingga Commodore. Mereka serempak menyeruak pada era 90an.

Kali ini, Roki akan membahas rokok Commodore. Sebelumnya, Roki hanya pernah mendengar kata Commodore dari bapak. Itu adalah band luar negeri. Akan tetapi, saat mengecek di Google, ternyata yang muncul adalah rokok Commodore dengan warna hijau dan putih.

Seperti biasa, Roki akan membahas rokok ini mulai dari bungkus, rasa hingga harga. Dan, inilah review singkat dari Roki.

Bungkus Rokok Commodore

Ketika pertama kali memegang bungkus rokok Commodore, sangat jelas bahwa bentuknya tambun. Ini tidak mengherankan karena isinya berjumlah 20 batang.

Dari bagian depan, bungkusnya sangat terlihat sederhana. Hanya ada nama Commodore berwarna hitam dan tulisannya di-emboss. Di bawahnya ada tulisan filter.

Untuk membedakan antara warna hijau dan putih maka ada garis pemisah berwarna emas. Di dalam warna hijau terdapat logo dari Commodore. Dengan burung Condor (ini asumsi Roki karena kalo Elang kayaknya ga mungkin) dan tanaman padi (?). Kemudian di atasnya adalah mahkota.

Untuk bagian belakang sama persis dengan bagian depan. Jadi, tidak ada perbedaan. Sedangkan di bagian kiri terdapat barcode, larangan menjual rokok kepada anak-anak dan ibu hamil, serta informasi mengenai jumlah batang rokok. Angka 20 menunjukkan isinya.

Sedangkan di bagian kanan terdapat kategori Commodore yaitu sigaret putih mesin (SPM). Lalu, informasi mengenai tar 12 mg dan nikotin 0,8 mg. Tidak lupa, terdapat cukai rokok yang menandakan bahwa rokok Commodore adalah rokok legal.

Di bagian penutup atas dan bawah hampir persis. Ada tulisan Commodore Filter. Hanya bedanya, di bagian bawah terdapat tempat produksi yaitu PT Adhitama Sejahtera Abadi, Malang, Indonesia.

Rasa dan Harga

Saat membuka rokok ini perlahan dari bungkusnya, gerenjeng berwarna silver terlihat. Persis ketika membuka Kansas atau Lucky Strike. Kemudian, seperti pada rokok putihan impor, batangnya padat, putihnya bersih.

Rokok putih cenderung kuat dengan tembakau Virginia dan itu terbukti di rokok Commodore. Selain itu, ada rasa manis meskipn tipis. Kalo kata teman-teman Roki, ini rokok tidak bikin nyegrak di tenggorokan.

Namun, ada yang menarik. Rasa yang dimunculkan dari Commodore persis dengan Kansas atau Lucky Strike. Mungkin karena sama-sama memakai tembakau Virginia, ya.

Untuk durasi menghisap, antara sepuluh hingga duabelas menit per batang. Nah, dari soal harga, agaknya terjangkau. Dengan harga Rp20.000-22.000, kamu bisa mendapatkan rokok Commodore berisi 20 batang.

Jika kamu membutuhkan rokok alternative, selain kretek, dengan harga kompetitif, Commodore adalah salah satunya. Salam sebat.

Rokok Senior: Lawasan dan Memiliki Penggemar Loyal

Salah satu rokok yang layak disebut rokok lawasan adalah Senior. Ini bukan karena namanya melainkan memang sejak lama beredar di Indonesia. Untuk menghargai jejaknya, Roki akan membahas tentang apa saja yang menarik dari rokok Senior. Mulai dari bungkus rokok, rasa, hingga harga.

Bungkus Rokok Senior

Secara keseluruhan, bungkus rokok Senior adalah berwarna biru. Dari bagian depan, kamu akan melihat kata “SENIOR” dengan huruf kapital dan berwarna putih. Selain itu, ada garis-garis emboss yang mengelilingi kata Senior.

Agar sedikit “berbumbu”, ditambahkan pula warna emas, merah tua, dan merah muda dengan garis diagonal. Di bawahnya terdapat angka 12 filter kretek yang menandakan isi dari bungkus rokok Senior.

Dari depan, meski terkesan “lawasan” namun cukup sedap dipandang mata. Di bagian kiri, terdapat kategori rokok Senior yaitu SKM. Selain itu, seperti biasa, terdapat larangan merokok bagi perempuan hamil dan anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Juga, cukai yang berada di antara penutup dan badan bungkus rokok.

Di bagian kanan, terdapat informasi mengenai tar dan nikotin. Dengan 30mg tar dan 2mg nikotin, Selain itu, terdapat tulisan Senior seperti bungkus bagian depan. Roki kira untuk perokok pemula cukup luar biasa dalam hal tarikan.

Untuk bagian atas dan bawah, desainnya hampir sama. Namun, yang membedakan hanyalah kode produksi dan tempat produksi rokok Senior. Di bagian bawah terdapat tulisan PT. Victory Supra Sigaret yang mana merupakan rokok asal Kudus.

Itulah detail dari keseluruhan bungkus rokok Senior. Sekarang waktunya mengetahui rasa dan harga dari Senior.

Rasa dan Harga Senior

Sebelum meluncur ke rasa, yang perlu kamu ketahui batang rokoknya hampir sama dengan kebanyakan rokok. Bedanya ada corak emas pada bagian isap dan tulisan Senior di batang berwarna putih.

Ketika Roki mencoba mengisap, rasa pertama yang didapatkan Roki adalah spicy. Namun, begitu tarikan kedua dan ketiga, ada rasa manis meskipun tipis. Dari keseluruhan, nuansa spicy begitu kental di Senior.

Kalo kamu mencoba pertama kali Senior, akan menghabiskan waktu hingga 15 menit per batang. Wajar, sih. Sebab, tar dan nikotin cukup banyak.

Untuk soal harga masih terjangkau pada tahun 2021. Kamu cukup merogoh kocek antara Rp13.000-14.000 untuk rokok berisi 12 batang. Oh, ya, rokok Senior ini banyak penggemar loyalnya, lho.

Tunggu apalagi. Segera coba rokok Senior, ya.

Rokok Country: Pahit, tapi Spicy Lebih Dominan

Beberapa orang sering menyebut rokok ini sebagai kembaran Marlboro merah. Sebenarnya, tidak heran, sih. Sebab, dari warna dan bentuk bungkus rokok pun sangat mirip. Ada warna merah dan putih baik Country maupun Marlboro merah. Lalu, apa perbedaannya?

Bungkus Rokok Country

Baik bagian depan maupun belakang, bungkus rokok Country hampir sama. Ada tulisan Country dengan huruf kapital berwarna hitam. Kemudian, di bawahnya ada tulisan International.

Sesuai dengan Marlboro merah, sebagian besar warna Country terdiri dari merah dan putih. Di bagian pojok ada logo perisai dengan di dalamnya ada gambar kuda jingkrak. Mirip logo pabrikan mobil asal Italia.

Di bagian pojok bawah terdapat informasi mengenai jumlah batang rokok. Yaitu, 20 batang. Untuk membedakan antara Marlboro merah dengan Country adalah garis seperti huruf V.

Di bagian samping kanan terdapat tulisan larangan bagi perempuan hamil dan anak-anak di bawah usia 18 tahun. Selain itu, terdapat barcode. Di bagian kiri, seperti rokok pada umumnya, terdapat kategori rokok. Yaitu, sigaret putih mesin (SPM). Selain itu, ada informasi mengenai tar dan nikotin. Untuk tar sebanyak 12 MG dan nikotin sebanyak 0,8 MG.

Itu bagian dari luar bungkus. Bagaimana dengan bungkus bagian dalam? Hampir sama dengan rokok pada umumnya. Ada gerenjeng berwarna silver. Dan, ketika diambil sebatang saja, bau khas rokok putih sangat terasa.

Rasa dan Harga

Saat Roki mencoba mengisap sebatang saja, ada rasa spicy. Begitu pula saat mengisap dua hingga tiga. Rasa spicy begitu kuat. Di samping itu, ada rasa pahit di sela-sela spicy.

Sayangnya, Roki kurang berjodoh dengan rokok Country. Barangkali karena Roki sering merokok jenis kretek. Namun, jika kamu adalah penggemar rokok Marlboro merah, ada baiknya juga mencoba rokok Country.

Dan, berbahagialah bahwa harga Country lebih murah daripada Marlboro merah. Dengan harga Rp18.000, kamu bisa mendapatkan sebungkus rokok berisi 20 batang.

Roki pikir, Country cocok dibawa kamu yang suka nongkrong. Yang penting tetaplah jadi perokok santun. Perokok yang menghargai kaum nonperokok di manapun berada. Salam sebat.

Bungkus Rokok Kaleng yang Kian Digemari Perokok

Sejak muncul bungkus rokok yang memberikan gambar seram, sebagian perokok beralih ke bungkus rokok lain. Mereka membeli bungkus rokok berbahan dasar kaleng. Saat ini, bungkus seperti itu mudah ditemukan di mana saja. Di toko oleh-oleh atau marketplace.

Bungkus rokok kaleng memang digemari karena berbagai hal. Salah satunya gambar. Banyak gambar yang menyuguhkan pemandangan alam, brand rokok kenamaan, juga yang paling digemari, logo klub sepak bola.

Belum lagi bungkus rokok kaleng lebih kuat. Tidak mudah peyok. Sebab, jika menggunakan bungkus rokok konvensional, kebanyakan dari kita menaruhnya di kantong celana. Nah, kalo sudah begitu, tidak disadari bahwa bungkusnya ikut tergencet. Alhasil, gagal merokok.

Selain itu, jika menggunakan bungkus rokok kaleng, sesama teman perokok akan sungkan untuk memintanya. Sebab, biasanya rokok yang ada di dalamnya adalah rokok mahal. Trik yang menarik, bukan?

Maka, makin bagus bahan dasar bungkus rokok, akan semakin sungkan sesama perokok untuk mengambilnya. Jangankan mengambil, untuk meliriknya pun enggan.

Sebenarnya, masih ada yang bungkus rokok lainnya. Seperti bungkus rokok kayu atau plastik. Namun, itu sesuai selera. Mau pilih yang kayu, plastik, atau kaleng.

Jika kamu ingin memilih bungkus rokok yang sesuai dengan mereknya, contohlah Djarum Super. Bungkus rokok yang diberi nama Special Edition, adalah gambaran alam. Mulai dari laut hingga area tanaman tembakau.

Selain Djarum Super, Dji Sam Soe juga pernah mengeluarkan edisi bungkus kaleng. Bungkusnya berwarna emas. Dan, jika kamu membawanya ke mana-mana, seakan kamu adalah perokok dengan kategori premium.

Yang menyenangkan adalah bungkus rokok kalian lebih instagrammable. Bukankah saat ini eranya unggah sesuatu yang menarik? Era visual lebih mendominasi? Jelas. Itu sudah pasti.

Maka, sudah keren dan mampu bergaya, kamu juga tidak akan lagi mengalami rokok patah atau rusak. Sebab, sudah pasti aman. Difoto tampak menarik, dibawa memberi kesan elegan.

Kamu sudah punya bungkus rokok yang model mana? Boleh dong bagi foto tentang koleksi bungkus rokokmu. Salam sebat.

Apa Perbedaan Bungkus Rokok Mahal dan Murah?

Pernahkah kamu memperhatikan bungkus rokok secara detail? Jika pernah, izinkan Roki bertanya. Tahukah kamu apa perbedaan bungkus rokok mahal dan murah? Barangkali ini pertanyaan yang bukan filosofis. Tapi, tak banyak yang tahu apa perbedaannya.

Sebenarnya bungkus rokok apa pun mereknya sama saja. Bagian depan dan belakang menonjolkan merek rokok. Misal Djarum Super, LA Lights, Sampoerna A Mild, Gudang Garam, dan lainnya.

Di bagian kiri dan kanan pun sama. Setiap bungkus rokok wajib mencantumkan informasi mengenai tar dan nikotin beserta barcodenya. Juga, kategori dari rokok tersebut. Apakah SKT, SKM, SPM, atau SPT. Sedangkan sisi sebelahnya terdapat larangan menjual rokok kepada perempuan hamil dan anak berusia di bawah 18 tahun.

Lalu, di manakah perbedaannya?

Beda Bungkus Rokok Mahal dan Murah

Yang paling kentara perbedaannya adalah di cukai rokoknya. Terletak di sisi atas, kamu bisa melihat apakah Rp740/batang atau Rp470/batang. Dari harga saja sudah jelas di mana letak perbedaannya.

Itu yang pertama. Yang kedua, terletak pada bungkus di dalamnya. Beberapa rokok mahal, membungkus setiap batang dengan aluminium foil. Contoh yang paling kentara adalah Dji Sam Soe Premium.

Tidak hanya itu, cara membukanya pun berbeda. Jika biasanya dari bawah ke atas, sedangkan yang mahal, membukanya samping kiri dan kanan. Ya, kayak Dji Sam Soe Premium tadi.

Ketiga hal tersebut lah yang membedakan mana bungkus rokok mahal dan mana bungkus rokok murah. Ada kalanya, bungkus rokok murah hanya plastik biasa. Tapi, itu dulu. Kalau sekarang, hampir semua bungkus rokok seperti pada umumnya.

Sebenarnya, sih, tidak terlalu penting apakah perbedaan bungkus rokok mahal atau murah. Kecuali kamu adalah kolektor bungkus rokok, itu lain cerita. Bagi Roki, yang terpenting adalah bagaimana cara mendapatkannya.

Apakah dengan hasil jerih payah atau meminta jatah dari teman. Kalo hasil jerih payah, isapan pertama pun rasanya berbeda. Yakin, deh. Selain itu, kalo membeli rokok yang ada cukainya, itu namanya membantu negara.

Maka, belilah rokok dengan danamu sendiri. Juga, hindari atau bahkan jangan beli rokok ilegal, ya.

Asbak Bungkus Rokok, Solusi Ketika Berada di Luar

Suatu kali, Roki sedang bepergian ke luar kota. Lantas, dalam perjalanan, singgah sejenak di pos ronda. Istirahat kemudian mengeluarkan sebatang rokok. Kok, ya, kebetulan tinggal satu saja. Saat membakar rokok, Roki lupa bahwa tak ada asbak. Beruntung, Roki tak kehilangan ide. Bungkus rokok tersebut, Roki siasati menjadi asbak.

Cerita di atas barangkali sering kamu temukan di situsweb, warung kopi, atau kedai makan. Roki tak sendiri. Di luar sana banyak perokok yang mengalami kendala serupa. Bawa rokok, tapi tak mungkin juga bawa asbak. Jika masih ada bungkus rokok, hal tersebut bisa digunakan dan dibuat ala kadarnya.

Asbak dari Bungkus Rokok

Banyak perokok tidak menyadari bahwa bungkus rokok sebenarnya bisa dibuat asbak. Akan tetapi, mereka lebih suka membuang abu di sembarang tempat. Barangkali, mereka berpikir, toh abunya bisa terbang ke mana-mana.

Cara berpikirnya itu yang keliru. Seharusnya abu rokok, ya, dibuang ke tempat semestinya. Cara berpikir yang instan dan praktis itulah pada akhirnya membikin stigma negatif kepada perokok.

Padahal, untuk membuang asbak dari bungkus rokok itu mudah. Kamu cukup membuka tutupnya, ambil aluminium foil atau gerenjengnya. Selesai sudah.

Namun, jika ingin lebih estetik, pisahkan bagian atas dengan bawah. Buka bagian depan, lalu sobek perlahan. Maka, terbentuklah kotak sederhana. Cara demikian tidak sampai lima menit. Cukup tiga menit saja.

Ketika mengetahui cara di atas, seharusnya kamu bisa mempraktekkannya. Selain itu, kamu bisa memberikan informasi ke teman-temanmu. Jadi, ketika mereka bepergian, tak perlu tergesa-gesa untuk membuang bungkus rokok.

Dengan demikian, kamu termasuk salah satu perokok santun. Selalu mengedukasi perokok bahwa puntung rokok dibuang ke tempatnya. Juga, abunya jangan sampai berserakan di jalan. Apalagi di karpet, susah hilangnya kecuali dicuci.

Tidak henti-hentinya, Roki mengingatkan kamu semua untuk terus menjadi perokok santun. Andaikan kamu sedang berada di luar rumah atau kantor, kemudian merokok, lihat sekelilingmu. Adakah anak kecil atau perempuan hamil. Jika ada, lebih baik menyingkir.

Dan, ketika kamu merokok, lihat pula adakah tempat sampah. Jika tidak, bungkus rokok menjadi alternatif sebagai asbak.

Marlboro Advance: Kretek yang Kurang Berkretek

Rasa penasaran Roki terjawab. Setelah beredar di iklan televisi dan aneka spanduk di sudut-sudut jalan, akhirnya Marlboro Advance benar-benar hadir. Namun, untuk mendapatkannya, mulanya sedikit sulit. Apalagi ketika Roki berkata, “Mas/Mbak, ada Marlboro Advance?” Eh, mereka kebingungan.

Begitu Roki mengatakan Marlboro merah kecil, nah, si pramuniaga tersebut paham. Oh, iya, saat itu Roki mendapatkannya di sebuah gerai ritel.

Boleh dibilang ini new Marlboro. Sebab, jika biasanya SPM, kali ini menyasar ke SKM. Namun, kasak-kusuk yang beredar, Marlboro Advance hanyalah SKM gimmick. Maksudnya, di bungkus bertuliskan SKM, tapi di rasa ternyata SPM.

Benarkah demikian?

Untuk menuntaskan rasa penasaran, simak ulasan Roki. Mulai dari bungkus, rasa, hingga harga.

Bungkus Rokok Marlboro Advance

Secara umum, bungkus rokoknya terbagi menjadi tiga warna yaitu merah, putih, dan abu-abu. Baik bagian depan maupun belakang tidak ada perbedaan.

Ada logo Phillip Morris di latar merah. Lalu, ada tulisan Marlboro dan 12’s. Angka tersebut menandakan jumlah isi batang rokok ini. Di bawahnya ada tulisan Advance dengan huruf kapital.

Jika tulisan Marlboro berwarna abu-abu, Advance berwarna merah. Di bawah Advance ada garis horizontal yang juga berwarna merah. Sedangkan paling bawah terdapat tulisan “12 Cigarettes”.

Sama seperti rokok Marlboro pada umumnya, terdapat triangle. Bedanya, di triangle Marlboro Advance terdapat garis-garis tipis berwarna abu-abu.

Di bagian kiri hanya terdapat informasi nikotin dan tar. Yaitu, 13 mg tar dan 1,3 mg nikotin. Sedangkan bagian kanan terdapat barcode, larangan menjual rokok, dan logo SKM.

Untuk bagian atap, terdapat tulisan Marlboro 12’s, Advance, dan garis horizontal. Perbedaan dengan bagian depan atau belakang, tulisan Advance dan garis horizontal berwarna putih.

Di bagian dasar, terdapat kode produksi, tempat produksi yaitu PT HM. Sampoerna Tbk, Surabaya-Indonesia. Juga, tak ketinggalan tulisan Marlboro 12’s Advance.

Jika disuruh menilai, antara angka 1-10, nilainya adalah 9. Sebab, bungkus rokok Marlboro Advance memang bagus.

Saat membuka bungkusnya, ada QR Code yang jika dibuka, mengarah ke pikar.id. Ada bermacam-macam informasi, dan jika kamu login, diminta register sembari unggah foto KTP.

Di samping QR Code terdapat tulisan taste of progress. Barangkali, Marlboro Advance ingin menunjukkan ada kemajuan dan sesuatu yang berbeda dibandingkan Marlboro sebelumnya.

Jika kamu ada keluhan atau saran tentang rokok ini, cobalah lihat bagian dalam atap rokok ini. Ada surel suara.konsumen@sampoerna.com.

Rasa dan Harga Marlboro Advance

Dengan isi dua belas batang, susunan rokok ini adalah enam di depan dan enam di belakang. Saat mengambil sebatang rokok, papir terlihat dengan jelas berwarna putih, dan agak sedikit pucat. Kemudian, ada tulisan Marlboro Advance di antara tipping papirnya.

Lalu, bagaimana dengan rasanya? Apakah kasak-kusuk itu benar?

Dan tentu saja, benar. Roki bilang ini menyerupai kretek. Kalo boleh jujur, inilah SKM kamuflase. Rasa cengkeh sangat tipis bahkan dibilang tidak ada (bagi sebagian perokok). Ada rasa manis namun halus.

Tarikan cukup mantap meskipun lagi-lagi sebagian perokok merasa ini agak aneh. Mungkin karena percobaan dari Marlboro sehingga memunculkan rasa yang berbeda.

Dengan durasi isap 13-14 menit, rokok ini cocok buat menemani kamu kerja. Harganya pun boleh dibilang terjangkau. Rp17.500 dengan isi dua belas batang. Marlboro Advance termasuk golongan I SKM. Cukai per batangnya Rp740.

Sekali lagi, kalo kamu ingin merasakan sensasi baru dari Marlboro, coba saja Marlboro Advance. Akan tetapi, ya, itu, jangan terlalu mengharapkan kretek benar-benar hadir di Marlboro Advance.

Apa Perbedaan Pipa Rokok dan Cangklong?

Bagi sebagian perokok, merokok dengan tangan adalah hal biasa. Hampir semuanya melakukan itu. Namun, bagaimana jika mereka menggunakan alat bantu? Dengan pipa rokok atau cangklong, misalnya? Apakah akan memberikan sensasi yang berbeda?

Namun, sebelum menuju pertanyaan terakhir, tahukah kamu apa perbedaan pipa rokok dan cangklong? Jangan-jangan, setelah berderet kata yang Roki tulis di sini, kamu belum tahu bedanya. Hehehe.

Pipa Rokok dan Cangklong 

Satu hal perbedaan yang paling kentara antara pipa dan cangklong terletak di bagian mangkuknya. Jika cangklong, lubangnya biasanya ke atas. Bentuknya seperti huruf L. Di bagian ujung membentuk semacam mangkuk.

Sedangkan pipa tidak memiliki mangkuk. Bentuk pipa hanya lurus. Seperti batang rokok pada umumnya. Persamaannya, tentu saja sama-sama bisa diisap. Lalu, bagaimana dengan sensasinya?

Baik dari pipa maupun cangklong, sebenarnya bahan untuk produksinya sama saja. Ada yang dari tulang hewan, tanduk rusa, atau yang paling umum kayu. Konon, yang menimbulkan rasa cukup kuat di bibir adalah tanduk rusa. Bahkan, mampu menyehatkan.

Maka, tidak heran apabila pipa atau cangklong tanduk rusa paling banyak diburu. Namun, Roki jarang sekali melihat perokok menggunakan bahan dari tanduk rusa. Yang paling sering tentu saja berbahan dasar kayu.

Untuk kayu, kamu sangat mudah menemukannya. Di berbagai gerai ritel pun banyak yang menjualnya. Jika belum menemukannya, cobalah ke marketplace.

Sekadar saran, agar menimbulkan wangi di hidung, cobalah mencari yang berbahan dasar kayu cendana, gaharu, atau dewandaru. Meskipun kamu harus mendapatkannya dengan merogoh kocek lebih dalam, kualitas tidak akan berdusta.

Penggunaan pipa atau cangklong, selain penambah rasa atau aroma, juga meningkatkan kepercayaan diri. Perokok yang menggunakannya dianggap karismatik dan berwibawa. Cocok untuk jadi pemimpin.

Ya, ini tidak lain karena biasanya yang menggunakannya, memakai bahan mahal seperti tanduk rusa. Sehingga, citra yang terbentuk di masyarakat seperti demikian. Atau, biasanya yang memakainya pula adalah orang-orang tua.

Anak muda, Roki lihat, sangat jarang menggunakannya. Mungkin ribet. Atau mungkin memang belum saatnya menggunakan alat bantuan itu.

Benarkah Orang Merokok Dianggap Tanda Kedewasaan?

Setiap fase kehidupan memiliki ciri yang berbeda. Ketika kecil, kamu bermain petak umpet atau laying-layang. Menjelang remaja, kamu mulai mengenal cinta. Dan ketika dewasa, kamu tahu tentang rokok. Untuk yang terakhir, orang merokok adalah tanda bahwa kamu sudah memasuki fase dewasa

Mengapa demikian?

Tentu saja, ini tidak lain dan tidak bukan mengacu pada aturan merokok. Di aturan tersebut disebutkan bahwa dilarang menjual rokok untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Jika kamu sudah berusia minimal 18 tahun, tentu boleh merokok.

Usia 18 tahun dianggap banyak orang adalah fase dewasa. Fase yang berani bertanggung jawab dengan segala risiko yang ada. Fase yang membuat orang bisa berpikir dengan jernih dan mendalam.

Orang Merokok = Sudah Dewasa? 

Pertanyaan tersebut mungkin umum di kalangan perokok. Coba kamu lihat, berapa banyak orang yang dianggap keren ketika merokok. Padahal, ya biasa saja. Merokok juga bukan keren-kerenan, sih. Itu menurut Roki.

Namun, bagi orang lain mungkin tidak. Merokok adalah fase menuju kedewasaan. Apalagi membeli rokok bukanlah sesuatu yang enteng. Jika kamu sudah mampu mencari penghasilan sendiri, kemudian beli rokok dari hasil jerih payahmu, itulah dewasa.

Maka, kamu tidak akan dianggap dewasa ketika membeli rokok masih minta uang orang tua bahkan tetangga. Ini malah perbuatan yang kurang etis bahkan tidak bertanggung jawab.

Tambahan lagi, jika orang merokok dianggap dewasa, pastilah mereka perokok santun. Perokok yang menghargai dan menghormati orang-orang tidak merokok.

Seperti, tidak merokok di dekat anak kecil, merokok di area yang tersedia, tidak merokok di samping perempuan hamil, dan membuang puntung rokok di tempatnya.

Jika melihat kenyataan, masih banyak orang merokok yang tidak dewasa. Mereka masih membuang puntung rokok sembarangan atau merokok tidak pada tempatnya. Maka, Roki terus mengedukasi orang-orang seperti itu.

Tua itu pasti dan dewasa itu pilihan. Sama halnya, merokok itu pilihan, bukan keharusan. Setiap orang yang berusia di atas 18 tahun boleh merokok, tapi tidak lantas dianggap sebagai orang dewasa.

Jadi, apakah merokok itu fase kedewasaan? Silakan berdebat di ruang maya.

bungkus rokok

Bungkus Rokok Lebih Baik Disimpan di Saku Baju atau Celana?

Salah satu permasalahan yang selalu menjadi perdebatan perokok adalah bungkus rokok. Lebih baik disimpan di saku celana atau baju?

Sebelum pertanyaan itu dijawab, cobalah bertanya berapa banyak orang yang menyimpan bungkus rokok di saku celana? Dan berapa banyak pula yang menyimpannya di saku baju?

Sebenarnya ini bukanlah sesuatu yang layak diperdebatkan. Toh, sama-sama bungkus rokok yang disimpan. Sesuatu yang legal. Nah, kalo bungkus narkoba baru dipertanyakan. Sebab, itu sesuatu yang ilegal.

Akan tetapi, kalo Roki disuruh memilih, Roki akan menyimpannya di saku baju. Ada beberapa alasannya.

1. Mudah Dicari

Ketika memasukkan barang di saku baju, Roki lebih mudah mencarinya. Sebab, ada sesuatu yang mengganjal di dada. Juga, ketika akan membakar rokok, lebih mudah mengambilnya.

Tinggal ambil menggunakan tangan kanan, membuka bungkus rokok, dan rokok siap dibakar.

2. Tidak Akan Tergencet

Kamu bayangkan apabila bungkus rokok ditaruh di bagian belakang. Ketika hendak duduk, ada sesuatu yang janggal. Wah, ternyata bungkus rokokmu tergencet.

Belum lagi kalo ternyata tempat yang kamu duduki dalam kondisi basah. Sudah tergencet, basah pula. Otomatis tidak ada pilihan. Kamu akan mengabaikan rokok beserta bungkusnya. Dan kamu akan membeli rokok baru.

3. Mudah Diambil

Ini yang paling penting dan perlu dipertimbangkan adalah bungkus rokok yang mudah diambil. Ketika kamu sedang nongkrong dan duduk, kemudian ngobrol maka akan mudah untuk mengambil bila ditaruh di saku baju.

Jadi, itulah alasan mengapa Roki lebih memilih menaruhnya di saku baju ketimbang di saku celana. Akan tetapi, kalo kamu lebih suka menaruhnya di saku celana, boleh dong berbagi apa alasannya. Hehehe