Warsianto dan Rokok Mild

Warsianto dan Rokok Mild

Rokok mild yang beredar di pasaran rokok Indonesia merupakan salah satu pendobrak rokok LTLN (Low Tar Low Nicotine) yang hingga saat ini banyak disukai oleh perokok muda. Keberadaan rokok mild merupakan sebuah riset panjang tentang selera masa depan penikmat rokok yang paling berhasil dari pabrikan rokok. 

Kreator Mild Dari Semarang

Kreator rokok mild itu bernama Muhammad Warsianto. Lelaki  kelahiran Semarang, 18 Oktober 1955, ini pernah kuliah di Jurusan Teknologi dan Mekanisme Pertanian di IPB (1975-1979.

Warsianto merupakan otak lahirnya beberapa rokok mild di Indonesia sepeti A Mild, Star Mild, dan Class Mild.

Usai lulus dari IPB, Warsianto mengikuti management trainee BAT (British American Tobacco) di Bali untuk bercocok tanam tembakau. Tugasnya membina petani tembakau di sana. Selain itu, ia juga bertugas sebagai Buying Officer. 

Keahliannya meracik tembakau diperoleh Warsianto saat ditugaskan sebagai tobacco blender. 

Dua tahun kemudian ia dipindahkan ke Jakarta sebagai Product Depelopment Manager yg bertugas mengawasi proses peracikan juga pengembangan produk secara luas.

Direkrut Putra Sampoerna

Pada tahun 1988, Putera Sampoerna baru saja kembali dari Amerika dan membutuhkan orang yang berpengalaman dibidang peracikan dan pengembangan produk tembakau. Bertepatan dengan itu pula kontrak kerja Warsianto dengan BAT mulai habis. 

Setelah berkarir di BAT selama 9 tahun, Warsianto kemudian hengkang ke Sampoerna. Ia menjabat sebagai Head of New Product Development di PT HM Sampoerna. Usianya saat itu masih 33 tahun. Dari tangannya inilah kemudian lahir rokok kretek LTLN A Mild yang kemudian menguasai pasar rokok rendah tar dan nikotin. 

Beberapa tahun kemudian ia berpindah lagi ke perusahaan rokok Nojorono kemudian melahirkan Clas Mild. Dan beberapa tahun yang lalu, Warsianto juga melahirkan produk baru dari Wismilak bernama Diplomat Evo. 

Nama Warsianto dikenal dikalangan pengusaha-pengusaha rokok. Karena Warsianto merupakan kreator rokok mild yang lahir dari  beberapa perusahaan rokok kenamaan. Seperti, PT BAT, PT Bentoel, PT HM Sampoerna, PT Nojorono, dan PT Wismilak Inti Makmur.

Beberapa jenis rokok mild karyanya hingga kini masih laku dipasaran, di antaranya Sampoerna Mild, Star Mild, Class Mild, dan Diplomat Evo.

Jadi, jika sampai saat ini rokokmu adalah rokok mild diantara merek-merek rokok yang Roki sebutkan di atas tadi, itu adalah hasil kreasi dari Muhammad Warsianto dari Semarang.

Tetap semangat. 

Salam sebat.

Gambar Seram Di Bungkus Rokok Bikin Takut?

Gambar Seram Di Bungkus Rokok Bikin Takut?

Perokok adalah orang yang paling kuat mentalnya menghadapi tekanan psikis dari rezim antirokok. Karena setiap bungkus rokok yang dibeli untuk dikonsumsi selalu ditakut-takuti dengan gambar seram yang ada di bungkus rokoknya. Tujuan gambar seram itu menyerang psikis perokok agar takut. Sehingga tujuan besar rezim antirokok mengurangi jumpal perokok berhasil. Tapi benarkah berhasil? Atau ini hanya akal-akalan rezim antirokok saja yang ingin selalu mendapatkan proyek kampanye antirokok dari lembaga donor asing?

Membeli Rokok, Sedekah Buat Negara

Padahal, perokok membeli rokok tentu menjadi penyumbang bagi pemasukan negara melalui cukai yang setiap tahun besarannya sangat menggiurkan. Tahun kemarin saja pemasukan dari duit cukai sebesar 200 triliun masuk ke kantong negara. 

Namun, walaupun menjadi salah satu penyumbang keuangan negara, perokok ternyata masih juga ditekan dan diserang psikisnya dalam membeli rokok yang jelas-jelas menguntungkan negara. Gambar seram yang dipajang di bungkus rokok memang bertujuan menakut-nakuti perokok karena tujuannya untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia. Namun, apakah dengan keberadaan gambar seram itu perokok jadi takut?

Gambar seram yang dipajang di bungkus rokok itu berupa gambar orang yang yang seolah-olah seorang perokok yang sedang terkena penyakit dari kebiasaaan merokok. Terlihat mengerikan. Ada yang tenggorokannya bolong. Ada juga yang paru-parunya bolong. Kesannya memang menakutkan. Tapi sebenarnya, pemerintah hanya sekadar menakut-nakuti saja agar terkesan peduli dengan kesehatan masyarakat. 

Karena jika serius ingin menurunkan jumlah perokok, kenapa pemerintah tidak menutup saja keberadaan pabrik rokok? Bukan hanya menakut-nakuti perokok namun uang cukainya masih dibutuhkan oleh pemerintah. Jika demikian pemerintah berkesan munafik! 

Lalu apakah dengan gambar seram di bungkus rokok itu membuat perokok lantas ketakutan dan menghentikan aktivitasnya merokok?

Ternyata tidak. Karena pemasukan cukai dari perokok justru ditingkatkan lagi oleh pemerintah karena pemerintah menganggap bahwa perokok masih banyak dan ini kesempatan bagi pemerintah untuk meningkatkan pemasukan dari cukai. Lalu secara beruntun pemerintah akhir tahun lalu mengumumkan kenaikan cukai dua secara bertutur-turut 2023-2024 dengan kenaikan rata-rata 10%.

Selain gambar seram, rezim antirokok juga menakut-nakuti perokok dengan slogan yang mengandung unsur religius. Tujuannya tentu saja untuk menakut-nakuti perokok. Dikatakan dalam kampanye dan slogan antirokok itu bahwa merokok mengandung unsur menjatuhkan diri sendiri ke dalam jurang kebinasaan. Selain itu juga, merokok merupakan aktivitas bunuh diri secara perlahan. Aktivitas merokok bagi rezim antirokok dianggap bertentangan dengan agama.

Tapi apakah kemudian perokok menjadi takut?

Penggunakan unsur menyeramkan melalui gambar dan unsur religius agar perokok berkurang jumlahnya ternyata juga tidak mempan bagi perokok. Perokok masih tetap saja dengan nyaman merokok. Karena perokok kini tahu, bahwa apa yang dilakukan oleh rezim kesehatan tak lain dan tak bukan merupakan ada agenda asing yang ingin melenyapkan keberadaan rokok di Indonesia. 

Karena jika memang ingin melenyapkan rokok secera serius, pemerintah seharusnya tinggal menutup saja pabrik rokok di Indonesia. Bukan malah menakut-nakuti perokok dengan gambar seram. Karena bagi perokok, gambar seram yang dipajang di bungkus rokok merupakan bagian dari seni. Gambar seram adalah seni.

Jadi, gambar seram di bungkus rokok bikin takut perokok?

Tentu tidak. karena perokok ingin selelu bersedekah bagi negara. Makanya selalu membeli rokok. Baik eceran maupun bungkusan. Karena perokok tahu, bahwa dalam tiap batang rokok yang diisap ada sedekah yang diberikan buat negara. Jadi di negeri ini merokok itu sedekah bagi negara. Titik.

orang merokok

Orang Merokok, Iklan Rokok, dan Muhajir Effendy

Tempo hari, salah satu menteri di kabinet Jokowi, Muhajir Effendy mengisyaratkan akan memblokir seluruh iklan rokok di internet. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak tidak menjadi orang merokok. Mengapa, kok, anak-anak? Sebab, selama pandemi, anak-anak menjadi subjek yang mengakses internet cukup sering.

Lalu, benarkah iklan rokok di internet mampu mempersuasi anak-anak untuk merokok? Ini yang patut menjadi pertanyaan. Sebab, sepengetahuan Roki, sangat jarang iklan rokok yang menampilkan orang merokok.

Hal ini menjadi wajar karena tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012. Dalam pasal 27 ayat [c] dan [d] disebutkan bahwa iklan rokok tidak memperagakan wujud perokok. Selain itu, tidak bertentangan dengan norma kesusilaan dan nilai agama.

Nah, jika sudah masuk ke dalam peraturan pemerintah, lalu sebenarnya apa yang diinginkan oleh Muhajir Effendy? Kalo alasannya pengendalian rokok, kan, sudah tertuang juga dalam PP No. 109/2012. Kecuali jika alasannya adalah membumihanguskan rokok dari tanah Nusantara. Itu lain cerita.

Salahkah Orang Merokok?

Tidak ada yang salah dengan orang merokok selama tidak merugikan orang lain. Maka, pengendaliannya pun dilakukan sejak mula. Dari bungkus rokok, misalnya. Tidak boleh menjualkan rokok ke anak-anak di bawah usia 18 tahun dan ibu hamil. Selain itu, ada pula larangan merokok di dekat anak-anak dan ibu hamil.

Larangan merokok itu pula yang akhirnya melabelkan perokok menjadi perokok santun. Perokok yang tahu dan paham kapan harus merokok. Jika ada orang di sebelahnya tidak suka dengan asap rokok, menjauhlah. Jika ingin merokok pun, perlu meminta izin kepada orang di sebelahnya.

Belum lagi tidak merokok saat berkendara. Sebab, asapnya bisa mengenai pengendara lainnya. Bahkan, sudah jelas pula dilarang merokok di berbagai tempat: rumah sakit dan sekolah.

Sudah sedemikian banyak larangan merokok, mengapa sampai harus menyasar iklan rokok di internet? Apalagi, sekali lagi, tidak ada wujud perokok di iklan tersebut. Lalu, di manakah area merokok? Apakah orang tidak boleh merokok? Padahal, rokok adalah barang legal. Tambahan lagi, barang yang mampu meningkatkan penerimaan negara.

Benarkah Orang Merokok Dianggap Tanda Kedewasaan?

Setiap fase kehidupan memiliki ciri yang berbeda. Ketika kecil, kamu bermain petak umpet atau laying-layang. Menjelang remaja, kamu mulai mengenal cinta. Dan ketika dewasa, kamu tahu tentang rokok. Untuk yang terakhir, orang merokok adalah tanda bahwa kamu sudah memasuki fase dewasa

Mengapa demikian?

Tentu saja, ini tidak lain dan tidak bukan mengacu pada aturan merokok. Di aturan tersebut disebutkan bahwa dilarang menjual rokok untuk anak-anak di bawah 18 tahun. Jika kamu sudah berusia minimal 18 tahun, tentu boleh merokok.

Usia 18 tahun dianggap banyak orang adalah fase dewasa. Fase yang berani bertanggung jawab dengan segala risiko yang ada. Fase yang membuat orang bisa berpikir dengan jernih dan mendalam.

Orang Merokok = Sudah Dewasa? 

Pertanyaan tersebut mungkin umum di kalangan perokok. Coba kamu lihat, berapa banyak orang yang dianggap keren ketika merokok. Padahal, ya biasa saja. Merokok juga bukan keren-kerenan, sih. Itu menurut Roki.

Namun, bagi orang lain mungkin tidak. Merokok adalah fase menuju kedewasaan. Apalagi membeli rokok bukanlah sesuatu yang enteng. Jika kamu sudah mampu mencari penghasilan sendiri, kemudian beli rokok dari hasil jerih payahmu, itulah dewasa.

Maka, kamu tidak akan dianggap dewasa ketika membeli rokok masih minta uang orang tua bahkan tetangga. Ini malah perbuatan yang kurang etis bahkan tidak bertanggung jawab.

Tambahan lagi, jika orang merokok dianggap dewasa, pastilah mereka perokok santun. Perokok yang menghargai dan menghormati orang-orang tidak merokok.

Seperti, tidak merokok di dekat anak kecil, merokok di area yang tersedia, tidak merokok di samping perempuan hamil, dan membuang puntung rokok di tempatnya.

Jika melihat kenyataan, masih banyak orang merokok yang tidak dewasa. Mereka masih membuang puntung rokok sembarangan atau merokok tidak pada tempatnya. Maka, Roki terus mengedukasi orang-orang seperti itu.

Tua itu pasti dan dewasa itu pilihan. Sama halnya, merokok itu pilihan, bukan keharusan. Setiap orang yang berusia di atas 18 tahun boleh merokok, tapi tidak lantas dianggap sebagai orang dewasa.

Jadi, apakah merokok itu fase kedewasaan? Silakan berdebat di ruang maya.

3 Aktivitas yang Sebaiknya Dilakukan Orang Merokok

Setiap kali saya melihat orang merokok, secara alam bawah sadar, saya menggambarkan bahwa orang tersebut pintar. Kenapa bisa begitu? Karena saya sering melihat poster Pramoedya Ananta Toer, Chairil Anwar, hingga Emha Ainun Nadjib sedang merokok.

Dengan melihat ketiga orang tersebut, saya bisa memastikan bahwa perokok termasuk aktivitas yang luar biasa. Sebab, bisa melahirkan intelektual, pemikir, hingga budayawan. Maka, sebagai perokok, kamu bisa meniru apa yang telah dilakukan ketiganya.

Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan saat merokok?

1. Membaca Buku

Apakah kamu sering melihat orang dengan pose merokok sambil membaca buku? Kemudian diunggah ke media sosial? Atau ternyata kamu juga melakukannya? Tenang saja. Kamu tidak sendiri. Banyak orang juga melakukan hal serupa.

Merokok sembari membaca buku tidak hanya dianggap sebagai aktivitas keren melainkan juga menambah daya pikir jadi lebih encer.

Tantangannya adalah dalam sebungkus rokok berapa banyak halaman buku yang kamu baca? Semoga langsung tuntas semuanya, ya.

2. Menulis

Setelah membaca, yang paling baik adalah menulis. Apakah menulis sembari merokok adalah aktivitas yang baik? Bagi sebagian penulis, merokok adalah cara terbaik untuk menyusun ide.

Teman saya pernah mengatakan bahwa tanpa rokok, sebuah tulisan tidak akan pernah benar-benar selesai. Dan memang benar. Ia bisa menghabiskan puluhan batang rokok untuk menjadikan dua hingga tiga tulisan.

3. Diskusi

Ini aktivitas paling keren. Kamu tahu, pernah dalam suatu ruangan, seluruh orang yang ada di situ berdialetika sembari memegang rokok di tangan kanan atau kirinya. Ya, untuk mencairkan suasana, meredakan ketegangan, atau bersiap melontarkan ucapan, rokok tak pernah lepas dari tangan mereka.

Bahkan untuk menghasilkan sebuah keputusan, tanda diskusi berakhi adalah mematikan rokok di asbak. Jika dalam sebuah diskusi ada perilaku demikian, bisa dipastikan akan ada sebuah kebijakan.

Itulah tiga hal yang sebaiknya dilakukan oleh orang merokok. Aktivitas yang membuat kamu terlihat semakin keren. Atau kamu punya saran? Boleh banget tambahkan aktivitas yang sekiranya positif, ya.

bungkus rokok

Mitos Tentang Perokok Pasif yang Sudah Sangat Usang

Apa itu perokok pasif? Jika anda googling, inilah penjelasan yang akan muncul di layer computer anda di baris atas sebelah kanan; Perokok pasif merupakan seseorang yang menghirup asap rokok dari perokok aktif. Paparan asap rokok dapat menyebabkan penyakit serius hingga kematian. Dampak dari asap rokok menjadi pembahasan serius oleh para ilmuwan.

rokok

Coba anda buka dan telusuri, pada halaman penjelasan menyoal perokok pasif, terdapat banyak sekali keanehan, khususnya soal hasil-hasil riset tentang bahaya perokok pasif. Bahaya perokok pasif mulai didengungkan sekitar tahun 70-an, yang memulainya adalah Amerika Serikat. Pada 1972 isu perokok pasif dianggap merusak kesehatan pertama kali dibahas.

orang merokok

Selanjutnya dalam Surgeon General Report United States, isu ini dibahas lagi berturut-turut pada tahun 1979, 1982, dan 1984. Kemudian pada 1992, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) merilis hasil penelitian yang menyatakan bahwa menjadi perokok pasif sangat berbahaya bagi kesehatan. Hasil riset mereka menyatakan bahwa para perokok pasif mempunyai resiko terkena kanker paru-paru.

bungkus rokok

Riset tersebut bertahan hanya 3 tahun saja karena ada riset terbaru yang dikeluarkan oleh Congressional Research Service (CRS). Hasil riset ini melewati penelitian panjang selama 20 bulan, yang dilakukan secara kritis dan mendalam. Hasil riset ini berhasil membantah asumsi dan simpulan yang dikeluarkan EPA terkait perokok pasif. Bulan November 1995 riset itu dikeluarkan dan berhasil membantah riset EPA. Selanjutnya pada 1998, hakim federal memenangkan hasil riset CRS dan membatalkan berlakunya hasil riset EPA. Isinya adalah perokok pasif tak terkena resiko kanker paru-paru akibat paparan asap rokok dari perokok aktif.

rokok

Kendati demikian, isu tentang rokok pasif ini masih saja beredar dengan bebas tidak sesuai dengan riset yang baru. Beberapa bahkan banyak yang meyakini bahwa perokok pasif punya potensi yang jauh lebih besar terkena kanker ketimbang perokok aktif.

Perokok dan non perokok sama-sama berpotensi terkena resiko suatu penyakit. Bukan hanya disebabkan dari rokok, tapi juga asap kendaraan bermotor, asap pabrik-pabrik, polusi udara, pola makan, dsb.

bungkus rokok

Kesadaran Pedagang Menjadi Bekal Penting Memerangi Rokok Ilegal

Upaya membantu pemasukan Negara dari cukai rokok bisa dimulai dari para pedagang rokok. Mereka harus menjual produk bercukai resmi, tak boleh produk tak bercukai alias ilegal. Hal ini yang akan membuat Negara tak mendapatkan untung dari produk-produk bercukai ilegal. Operasi penertiban cukai ilegal ini dimulai tahun ini di daerah-daerah seluruh Indonesia, utamanya daerah penghasil rokok.

rokok

Seperti di Madiun. Gencar sekali terjadi operasi untuk menertibkan produk-produk bercukai ilegal.

“Operasi rokok ilegal kita lakukan mulai dari kecamatan Gemarang hingga Dolopo dan tahun ini tidak menemukan adanya rokok ilegal,” ujar Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, Agus Suyudi.

Kesadaran para pedagang untuk tidak lagi menjual rokok tanpa cukai di Kabupaten Madiun sudah cukup baik. Saat digelar kegiatan pengawasan atau operasi, tidak ditemukan adanya rokok ilegal.

orang merokok

Namun demikian, adanya kesadaran para pedagang tersebut tidak menyurutkan upaya pihaknya untuk melakukan pengawasan secara berkala. Hal ini dimaksudkan untuk tetap terjaganya produk-produk legal yang beredar di pasar.

Pengawasan juga dilakukan dengan membentuk tim monitoring rokok ilegal yang terdiri dari Dinas Perdagangan, Kepolisian, LSM, Dinas Kesehatan, Bagian Perekonomian dan dari Bea Cukai dengan memantau seluruh wilayah se-Kabupaten Madiun.

rokok

“Sasaran operasi kita berada pada daerah perbatasan baik yang dengan kabupaten lain, daerah hutan, maupun desa-desa terpencil. Dan masyarakat kita imbau jangan sampai mengedarkan dan menjual rokok tanpa cukai baik yang palsu maupun bekas.”

bungkus rokok

Pemerintah Dinilai Harus Melindungi Industri Rokok Manual atau SKT

Jumat (12/10) lalu, Tim Komisi XI DPR RI dengan didampingi Ketua Paguyuban Mitra Produksi Sigaret (MPS) Joko Wahyudi, Sekjen Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia Saiduddin Zuhri, HM Sampoerna, Gudang Garam, Direktur Cukai, Direktur PPS, Kakanwil Jatim, dan sejumlah mitra kerja Komisi XI DPR RI melakukan kunjungan ke Industri Sigaret Kretek Tangan di Jawa Timur.

Tim tersebut melakukan kunjungan kerja spesifik ke PT. Anugrah Mutiara Luhur Indonesia di Jombang, Jawa Timur. Tim Komisi XI DPR RI berkesempatan melihat secara dekat dan langsung proses produksi dari awal hingga tahap pengemasan akhir produk rokok kretek. Mereka juga mendengar dan berbincang-boncang dengan para pekerja di Industri SKT tersebut.

rokok dan kopi

Dari kunjungan tersebut, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Soepriyatno melihat perlunya bantuan Pemerintah untuk melindungi Industri SKT yang mengunakan cara manual dan tradisional dalam menghasilkan produk akhir rokok kretek. Lebih lanjut, ia merasa tenaga kerja manusia lebih teliti dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan megurangi pengangguran. Maka jika Industri SKT dihapuskan dan digantikan Industri menggunakan mesin, akan terjadi banyak ledakan pengangguran.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI melihat Industri SKT ini mampu berkontribusi dalam menyerap tembakau dan cengkeh dari petani-petani di seluruh Indonesia.

rokok

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban MPS, Joko Wahyudi berharap kepada pemerintah agar mempertimbangkan perbedaan tarif peta cukai antara Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Kretek Tangan (SKT), karena strata penghasilan juga sangat berbeda. Jika tarif cukai harus disamakan, ini akan menjadi bumerang bagi industri kecil.

orang merokok

Manurutnya, penting bagi Pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang melindungi dan mengawal Industri SKT khususnya golongan menengah dan kecil untuk, terus berproduksi dan hidup. Agar dapat membantu Negara dalam mewujudkan pembangunan ke arah yang lebih baik lagi. Karena terbukti, penerimaan terbesar Negara didapatkan dari hasil cukai industri rokok di Indonesia.

bungkus rokok

Penyederhanaan Cukai Rokok bisa Membuat Industri Rokok Kecil Bangkrut

Setiap tahunnya isu terkait cukai rokok selalu diembuskan oleh para aktivis anti-rokok. Dengan banyak dalil dari mulai faktor kesehatan lah, ekonomi lah dan banyak lagi yang lainnya. Sehingga perlu kiranya tiap tahun ada kenaikan tarif cukai untuk produk rokok.

rokok

Dalam beberapa tahun terakhir, isu yang berkembang bukan semata soal kenaikan tarif cukai rokok, namun juga kebijakan penyederhanaan tarif cukai rokok. Kebijakan ini berlandaskan PMK 146/2017 di mana struktur tarif cukai rokok yang berjumlah 10 layer pada 2018, akan disederhanakan dari tahun 2019 sampai 2021 mendatang akan disederhanakan setiap tahunnya menjadi, 8, 6, dan 5 lapisan. Adapun pada 2017 lalu, tarif cukai rokok mencapai 12 lapisan.

bungkus rokok

Secara sederhana, nantinya seluruh tarif cukai rokok akan sama, seragam. Tak memandang jenis produk rokok. Padahal jenis produk rokok di Indonesia sangat banyak dan beragam. Semuanya akan disamaratakan dengan tarif cukai rokok putih. Hal ini tentu saja berpotensi menghancurkan industri rokok kretek di Indonesia, utamanya industri rokok kecil, sebab industri rokok kretek skala kecil atau rumahan, besaran cukainya akan sama dengan Industri rokok kretek skala besar. Ini akan menjadi ambang kehancuran dan tutupnya banyak Industri rokok kretek skala kecil.

rokok

Jika pemerintah bersikeras untuk menyederhanakan struktur tarif cukai rokok, maka bukan tak mungkin akan banyak induistri rokok kretek kecil yang gulung tikar. Dan hal ini tentu akan berpengaruh terhadap besaran nilai sumbangan pendapatan untuk Negara. Belum lagi efek dari tutupnya Industri rokok kretek kecil tersebut adalah banyaknya pengangguran dan PHK massal.

Lagi-lagi kebijakan yang akan dikeluarkan Pemerintah tidak tepat sasaran. Bukannya membangun, tapi justru destruktif.

bungkus rokok

Aneh-Aneh Saja, Ariel Tatum Ngaku Sampingan Jualan Rokok

Di Indonesia, soal gosip infotainment selalu saja disukai oleh masyarakat. khususnya para netijen. Mereka selalu berkomentar terkait aktivitas yang dianggap nyeleneh yang melibatkan para selebritis.

Nah, pekan lalu, Arial Tatum membuktikan sendiri hal ini. Artis cantik yang digosipkan pernah menjalani hubungan dengan Al Ghazali ini bikin heboh karena di akun Instagramnya, ia memposting foto tas pribadinya yang di dalamnya tampak berisi banyak bungkus rokok.

ariel tatum

Setidakya ada enam bungkus rokok yang terlihat di dalam tas jinjing miliknya.

Postingan foto tersebut sontak mengundang nyinyir dan cibiran dari para netizen.

rokok

Beruntung Ariel tatum adalah salah satu aktris yang bisa selalu santai menghadapi nyinyiran dan cibiran negatif dari para netizen.

“Jualan rokok gue diem-diem,” begitu jawab Ariel dalam menanggapi komentar netizen terkait banyaknya bungkus rokok yang ada di dalam tasnya.

rokok

Kejadian bukan yang pertama bagi Ariel Tatum. Ia memang dikenal cukup terbuka untuk urusan rokok. Sebelumnya, ia pernah memposting foto dirinya saat sedang duduk sembari asyik menghisap rokok dengan menggunakan celana jeans belel dan tank top berwarna hitam, Ariel terlihat begitu menikmati rokok yang berada di tangannya.

“Untuk yang rela lenyap terbakar api, setiap kuhirup dan kuhela asapmu kembali.” Begitu tulis Ariel sebagai caption atas fotonya tersebut.