diplomat menthol

???????? ???????: Manis dan Adem di Bibir

Roki jarang melihat orang merokok Diplomat Menthol di Jogja. Atau mungkin belum ketemu aja, sih. Makanya kemarin Roki beli. Harganya 14K. Padahal bandrol cukainya 20.425.

Kok bisa jauh gini ya, harga cukai sama harga jual di warung?
Atau jangan-jangan mbak warungnya salah hitung, nih. Tadi Roki beli dua bungkus. Sebungkus Berry Pop harganya 23K. Diplomat Menthol 14K. Roki kasih uang 50K. Kembaliannya 13K. Bener, sih. Tapi, kok bisa murah jauh dari harga cukai, ya? Hmmm…

diplomat mentholBaru aja buka bungkusnya, aroma mentholnya dah terasa, Lur. Saat dibakar pertama, dinginnya langsung nendang. Agak nyegrak, sih, tapi aroma segar dan wanginya enak. Jadi gak terasa nonjok nyegraknya. Pernah ada yang komen istilahnya, nyegrak2 manja ?.

Manisnya juga enak nih. Cocok buat yang suka menthol. Tapi buat penikmat SKT kayak Roki emang gak jodoh, sih.

Perokok SKT biasanya gak suka dengan rokok aroma wangi walaupun segar. Apalagi rokok capsule. Kadang beli tapi biasanya karena suasana aja. Sedang pingin nyoba gitu, misalnya.

Jadi, siapa nih yg udah pernah nyoba Diplomat Menthol? Menurut Roki ini termasuk menthol yg enak, Lur. Tapi kalo jodoh ya ?.

Salam Sebat.

fajar berlian

????? ??????? ??: Local Pride from Tulungagung

Fajar Berlian JM adalah local pride dari Tulungagung, Lur. Bungkusnya berventilasi. Ada lubang anginnya. Biar kelihatan, kalo batangan di dalam bungkusnya diselimutin sama kertas grenjeng. Unik, sih. Tapi penggarapannya kasar. Desain bungkusnya gak usah dibahas, ya. Kita langsung bakar aja. Nyicip rasanya.

Aromanya dah kerasa, nih kalo Fajar Berlian bakal pedas. Tapi setelah dibakar ternyata gak begitu pedas. Pedas tapi gak begitu pedas. Pedasnya, pedas cengkeh. Di lidah juga terasa cengkehnya. Saat diisap juga bunyi cengkehnya terdengar halus. Ada juga rasa sepetnya. Tapi secara keseluruhan menurut Roki ini masih krasa tawar. Lumayan nih buat teman ngopi siang ini.

Harganya Roki beli di Tobeko 11K. Cukainya 7200. Expired-nya tertulis di bagian bawah bungkusnya bertanggal 23 Februari 2021. Batangannya sama panjang dan besarnya, saat dijejerkan dgn rokok harian Roki, Djarcok Extra.

Fajar Berlian JM cocok nih buat pilihan akhir bulan. Walaupun Roki gak habis sebatang. Gak jodoh. Tapi secara keseluruhan ini masih mashok, Lur. Masih kategori standar SKT pada umumnya. Gak ngegaruk tenggorokan.

Kalo ada yang pernah nyobain silakan berbagi cerita, ya. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan.

Eh, ngomong-ngomong apa itu kepanjangan JM, ya?

Selamat makan siang. Tetap jaga prokes, Lur.

Salam sebat.

sin kujang mas

??? ?????? ???: Cita Rasa Herbal yang Layak Coba

Selain Sehat Tentrem, Indonesia juga punya banyak lagi produk rokok kretek herbal yang gak ada di luar negeri, Lur. Salah satunya bernama Sin. Variannya banyak. Salah satunya yg ini, Lur: Kujang Mas. Kalo ST bikinan Jombang, Sin ini bikinan Malang.

Di beberapa warung rokok di Jogja tersedia kretek Sin. Tapi memang kalah pesat jika dibandingkan dgn ST. Sistem distribusi Sin menggunakan sistem penjualan langsung. Itu tertulis di bungkus bagian bawahnya. Mungkin kayak MLM itu, ya? Iya gak sih, Lur?

sin kujang masBungkusnya hijau tua. Nama brand-nya tertulis menggunakan tinta emas. Gak ada perlakuan istimewa dari bungkusnya, Lur. Cutting bungkusnya juga kasar. Penataan batangannya di dalam bungkus juga gak rapih. Kertas grenjengnya juga lecek. Bahkan finishing-nya, kalah jauh dengan kebanyakan produk kretek indie yang sudah pernah Roki unggah.

Sama-sama produk herbal tapi beda jauh dengan ST yang memperlakukan batangan kreteknya dengan pelindung berlapis. Karena mungkin, ST menganggap batangan produknya sangat istimewa. Sehingga bungkusnya berlapis. Merasa berbeda dengan rokok produk lain. Mungkin begitu kira-kira maksudnya, ya. Mungkin.

Harganya Roki beli di toko Djaya 19k. Banderol cukainya 17k. Isinya 12 batang. Panjang batangannya mirip dengan rokok harian Roki, Djarcok Extra.

Tarikannya mantap. Rasanya sepet beraroma rempah yg sangat tipis. Pedas cengkehnya terasa. Secara keseluruhan rasa Sin Kujang Mas ini halus. Termasuk aromanya. Kalo buat penikmat SKT yg terbiasa dgn rasa gurih, legit, dan manis, kretek ini kurang cocok. Tapi bagi yang suka dengan rasa halus masih mashook. Beberapa teman Roki yang nyoba malah bilangnya, “Kok tawar ya rasanya.” Sebenarnya sih rasa Sin Kujang Mas ini masih lumayan mashok, Lur. Roki abis juga sebatang. Maklum, mulut asbak ?.

Siapa yang udah pernah bakar Sin silakan berbagi cerita, ya. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan.

Salam sebat.

neslite blue label

Neslite Blue Label: Ringan dan Manis

Kalo minuman ada varian black label atau red label dari Johnnie Walker yang mengandung alkohol 40%. Kalo rokok ada Neslite Blue Label yang mengandung 15 mg Tar dan 0,9mg Nikotin. Sama2 bikin hangat, ‘kan ?.

Namanya juga blue label, desain bungkusnya jelas berwarna biru. Tulisan Neslitenya putih dengan image orang pake hoodie yang lagi melompat. Kayak mau bilang, nih, rokok buat orang yang dinamis. Penuh warna. Lincah. Bergerak ringan. Satset. Nyahnyoh.

neslite blue labelBatangannya, lazimnya kayak batangan mild. Mungil. Roki bandingkan dengan Djarcok Xtra kelihatan tambah mungil. Cuma menang panjang aja karena ukurannya 8,9cm. Djarcok Xtra cuma 8,2cm. Harganya Roki beli di Tobeko 17500. Sedangkan bandrol cukainya 16325. Isinya 16 batang.

Tarikannya ringan karena mild. Rasanya juga gak jauh beda kayak mild kebanyakan. Cuma Neslite Blue Label agak pedas dikit. Manisnya tipis banget. Bunyi cengkehnya juga asyik sih, Lur; kretek kretek kretek. Rokomended buat penikmat kretek mild. Roki abis sebatang nih buat pendamping minum air bunga telang, sereh, pake gula batu. Seger.

Siapa yang udah pernah bakar Neslite Blue Label, silakan berbagi cerita, ya.

Tetap semangat karena pandemi belum berakhir.

Salam sebat.

rokok temen

TEMEN: Fine of Taste from Kediri

Dulu, Roki pernah juga posting kretek dari Kediri ini, Lur. Bungkusnya sama. Berwarna hitam. Berbintang tujuh. Ada lubang anginnya. Bedanya, batangan Temen yang dulu itu kertas batangannya berwarna coklat. Mirip Djarcok Xtra. Kalo yang ini, batangannya dibungkus kertas grenjeng warna emas. Dan batangannya kayak SKT biasa.

Harganya 8k. Bandrol cukainya 10k. Isinya 12 batang. Panjang batangannya sama persis dengan rokok harian Roki, Djarcok Xtra.

Tarikannya mantap, Lur. Bahkan cenderung berat. Rasanya sepet dan agak pedas. Aromanya kayak ada bau gosong, sangit. Kayak asap kayu yang terbakar. Atau mungkin lebih tepatnya kayak tembakau muda yang lembab. Jadi ada rasa getahnya. Lumayan enak nih buat teman ngopi siang ini. Roki abis juga sebatang sambil nulis ini.

Kalo ada yang udah pernah bakar Temen Fine of Taste silakan berbagi cerita, ya. Kali aja beda rasanya. Karena kalo abis makan biasanya rokok apa aja terasa enak. Apalagi kalo pas kepepet. ?.

Ada yang pernah ngrasain gak sih, Lur, kalo kepepet rokok apa aja terasa enak?

Salam sebat.

rokok seulanga

Seulanga: Produk Aceh yang Siap Go-Nasional

Tanah Gayo kini makin produktif bikin rokok kretek, Lur. Setelah tembakau Gayo Hijau dijadikan rokok menjadi Hill Gayo, lalu kretek Muger, dan kini muncul Seulanga.

Roki pertama kali mendengar kata Seulanga tahun 2004. Saat itu Aceh dilanda gempa dan tsunami yang sangat dahsyat. Televisi menyiarkan highlight peristiwa itu. Beberapa di antaranya berlatar lagu yang sangat menyentuh. Lagu itu berjudul “Anak Yatim” dan “Seulanga” yang dinyanyikan oleh Rafly Kande. Suaranya tinggi, menyayat hati. Tidak sedikit yang menonton tayangan musibah itu menitikkan air mata.

Hingga beberapa tahun kemudian, Roki jatuh cinta pada lagu Seulanga. Kretekus bisa mencari lagu Seulanga di kanal Youtube atau platform digital lainnya. Lagunya keren, Lur. Syairnya sederhana saja. Berkisah tentang bunga kenanga di sebuah taman yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Karena jika tidak dijaga, tentu akan diserbu kumbang yang mengganggu siang dan malam.

wahee bungong
ceudah hana ban
tamse nyak dara
yang canden rupa
jiteuka bana
dijak peuayang
uroe ngon malam
bungong didoda

Doa terbaik untuk korban gempa dan tsunami Aceh ?.

Kemarin sepulang kerja, Roki mampir di Tobeko dan menemukan kretek Seulanga. Asli bikinan dari Takengon, Gayo.

rokok seulangaDesain bungkusnya sederhana banget. Berwarna dasar putih diberi watermark bunga tembakau. Lalu tulisan brandnya berwarna merah. Logonya juga hanya font “S” yang klasik itu.

Jenisnya SKT. Isinya12 batang. Cukainya berbandrol 8500. Batangannya jika dibandingkan dengan rokok harian Roki, Djarcok Xtra, agak lebih pendek dikit. Kalo badannya lebih gede Seulanga.

Tarikannya lumayan mantap. Aromanya enak. Rajangannya ada yang terlihat hijau sebagaimana ciri khas tembakau Gayo. Waktu dibakar langsung nyambar suara cengkehnya, kretek kretek kretek. Rasanya sepet. Tawar. Agak legit juga, Lur. Tapi gak langu sebagaimana tembakau tingwe gayo ijo.

Mungkin karena udah diracik pake cengkeh dan beberapa campuran tembakau varian lain dari Gayo. Mungkin. Sebenarnya enak tapi emang kurang nendang, Lur. Pedas cengkehnya kurang terasa.

Kalo udah ada yg pernah nyobain Seulanga silakan berbagi cerita, ya.

Salam sebat.

Djitoe Slim: Cita Rasa Solo yang Unik

Akhirnya nemu juga apa yang dicari. Djitoe Slim. Maksudnya Siji Pitoe, satu tujuh. Kalo dijajarkan menjadi angka 17. Asli bikinan Solo.

Tapi kok sekarang rasanya beda, ya? Dulu nemu pertama kali di Madura tahun 2015. Saat itu, rasanya enak banget ngudud Djitoe Slim sambil ngopi di rumah teman di Pamekasan.

Apakah suasana dan wilayah yang berbeda bisa mengubah rasa kretek?
Hmmm…

Kemarin Roki beli Djitoe Slim di Toko Djaya, Condongcatur, Sleman. Harganya 17k. Bandrol cukainya 16.325. Batangannya mungil lazimnya batangan kretek LTLN. Ukurannya juga lebih panjang dibandingkan dengan rokok harian Roki, Djarcok Extra.

djitoe slimDesain bungkusnya klasik banget. Simple. Warna dasar putih bergaris. Tanpa logo. Font-nya berukuran besar bertuliskan nama brand yang dibingkai dalam kotak berwarna dasar emas dan biru dongker. Di bawah kotak bingkai tadi ada tulisan Lowerd Tar & Nicotine, yg menegaskan bahwa Djitoe Slim emang kretek Mild LTLN. Walaupun kadar nikotinnya tertera 1,3mg. Kretek LTLN biasanya, kadar nikotinnya maksimal 1 mg.

Djitoe Slim walaupun kecil tarikannya mantap, Lur. Rasanya sepet, dan agak manis. Sepetnya terasa banget. Sampe kasap di lidah. Perasaan, dulu waktu nyoba di Madura gak begini rasanya. Mungkin karena dulu di Madura, udah nyeberang laut antarpulau jadi beda rasanya, ya ?. Kalo sekarang kenapa malah mirip dgn Sampoerna Mild. Hanya saja Djitoe Slim lebih sepet nih, Lur.

Ada yang udah pernah nyoba Djitoe Slim belum nih? Silakan berbagi cerita tentang rasanya. Biar tambah banyak referensinya, Lur.

Pagi ini matahari hangat nikmat. Gaspolll bikin kopi buat teman berjemur, Lur.

Salam sebat.

Murah, tapi Gak Murahan Itu Bagas

Menurut Roki, kota Malang menjadi salah satu penghasil kretek indie terbanyak saat ini, Lur. Banyak banget. Silakan cek unggahan Roki tentang rokok indie kebanyakan berasal dari Malang.

Ini baru muncul lagi. Namanya Bagas. Mirip nama teman Roki yang bikin video itu.

Bagas yang ini jenisnya SKT. Isinya 12 batang. Bandrol cukainya 5600. Harganya berkisar 8k. Murah banget, sih. Namanya juga kretek indie, ya. Batangannya lebih pendek dari rokok harian Roki, Djarcok Xtra. Tapi badannya agak gemuk dikit.

rokok bagasDesain bungkusnya berwarna dasar coklat muda. Dan font merknya kayak judul film india. Lucu juga, sih.

Tarikannya halus. Rasanya sepet agak pedas. Lumayan enak juga buat teman ngopi. Sayangnya kurang nendang, Lur. Datar aja rasanya. Tapi termasuk enak.
Gak ngegaruk tenggorokan. Cocok nih buat pilihan alternatif penikmat SKT kalo kantongnya lagi cekak. Apalagi musim lokdon gini. Rokok apa aja selama gak ngegaruk tenggorokan masuk aja, Lur. Asal ngebul.

Siapa yg udah pernah bakar Bagas silakan berbagi cerita, ya.

Salam sebat.

rokok kripton

Kripton: Ini Bukan Rokok Superman, ya

Pada suatu waktu, seorang bayi lelaki terlahir bernama Kal El di sebuah planet bernama Krypton. Namun tak lama setelah kelahirannya, sang ayah yang bernama Jor El, mengirimkan Kal El ke bumi menggunakan pesawat khusus berbentuk kapsul.

Jarak planet Krypton yang dingin ini berada dalam jarak 27,1 tahun cahaya dari bumi.

Pesawat kapsul itu kemudian mendarat di Indonesia. Tepatnya di Mojokerto. Bayi Kal El ditemukan dan kemudian dirawat oleh sebuah keluarga petani. Oleh keluarga petani itu Kal El diberi nama Clark Kent.

Untuk mengenang tempat asalnya, Clark Kent yang kemudian dijuluki Superman itu, menciptakan sebuah rokok kretek khas Mojokerto bernama Kripton. Untuk memudahkan lidah orang Indonesia menyebutkan nama planet tempat lahirnya, Clark Kent mengganti huruf “Y” pada Krypton dgn huruf “i” sehingga pengucapannya tetap sama, Kripton.

rokok kriptonRokok Kripton berjenis SKM. Batangannya mirip dgn SKM produk mazhab besar. Isinya 12 batang. Harganya Roki beli 11k. Sedangkan bandrol cukainya 12250. Panjang batangannya lebih panjang dari kretek harian Roki, Djarcok Xtra.

Tarikannya mantap. Rasanya sepet. Ada nuansa manis dan agak pedas dikiiit banget. Tapi yang paling menonjol rasa sepetnya. Cocok buat teman ngopi atau teh manis, Lur. Menurut Roki, Kripton ini cocok buat perokok yang terbiasa dgn Garpit maupun Surya.

Rekomended nih, Lur.

Ada yang sudah merasakan sensasi rokok dari planet Krypton Mojokerto? Silakan berbagi cerita, ya. Cerita tentang DC komik juga boleh kok, Lur. Buat hiburan dikala PPKM.

rokok terbit

Terbit: Bersinar Layaknya Matahari

Ada yang baru dari Boyolali, Lur. Namanya Terbit. Mungkin harapan pemilik pabriknya, SKT ini maunya sunrise terus kali, ya, gak mau sunset. Mungkin lho, ya. Harapan, kan, juga kayak doa.

Desain bungkusnya kayak lagi musim pake warna-warna terakota gini, ya. Warna bungkusnya pun mirip rokok Bagas. Kayaknya nanti setelah Terbit, jangan-jangan bakal ada lagi kretek baru yang pake warna beginian, nih.

Roki beli kemarin harganya 7000. Bandrol cukainya 6000. Isinya 12 batang. Ukuran batangannya lebih pendek sedikit dibandingkan rokok harian Roki, Djarcok Xtra. Rajangan tembakaunya rada “hancur”. Beda dengan Bulls kretek.

Aroma sausnya kuat banget, Lur. Tajam menusuk ke dalam hidung. Tarikannya mantap lazimnya SKT. Rasanya sepet. Hanya sepet. Roki gak merasakan rasa lain nih. Jangan-jangan ada yang salah dengan indra perasa di mulut nih. Roki paksa sampe nyaris habis satu batang, rasanya tetap sepet. Tawar. Gak ada muncul rasa lain.

Kalo udah ada yang pernah nyoba bakar Terbit monggo berbagi cerita, Lur. Apakah emang sepet nih rasanya? Kalo after taste-nya ada, sih, terasa pedes dikit.