rokok rider

Rider Kretek: Cocok Santap untuk Akhir Bulan

Kemarin Roki beli lagi Rider Kretek bikinan Kudus ini barengan dengan Wismilak Evo. Pagi ini nyoba bakar Rider dulu. Evo-nya ntar siangan aja, ya.

Di warung dekat rumah harganya masih sama kayak dulu 7000. Bandrol cukainya 5700. Isinya 12 batang. Ukuran batangannya standard SKT 8,2cm. Sama dengan ukuran panjang batangan rokok harian Roki, Djarcok Xtra.

Desain bungkusnya dominan merah diberi aksen lengkung warna emas untuk mengisi dead space agar tulisan Rider Kretek yag berwarna putih enak dilihat komposisinya.

Tarikannya mantap lazimnya SKT. Rasa sepetnya pas. Pedasnya juga pas. Hanya menurut Roki kurang manis dikit. Aromanya pada tarikan pertama mirip GG Merah. Tapi kalo rasanya mirip dengan Mustang Hitam yg SKT juga itu, Lur. Cuma mirip, ya. Gak berarti sama. Lumayan enak buat SKT dengan harga murah. Recommended buat perokok SKT kalo lagi akhir bulan.

Udah ada yang pernah nyoba bakar Rider Kretek?

Monggo berbagi cerita, Lur. Kali aja berbeda dgn apa yg Roki rasakan.

Selamat pagi. Tetap semangat.

Salam sebat.

Rokok Rider: Harga Kaki Lima, Rasa Bintang Lima

Sejak cukai rokok naik, perokok mulai berburu rokok murah—rokok yang memiliki harga di bawah Rp10.000. Sayangnya, tidak semudah itu untuk mendapatkannya. Terkadang, tidak semua warung rokok, apalagi gerai ritel menjual rokok tersebut.

Namun, kali ini, Roki berhasil menemukannya. Namanya rokok Rider. Seperti biasa, Roki membahas mulai dari bungkus rokok, rasa, hingga harga.

Bungkus Rokok Rider

Warna merah sangat mendominasi dari bungkus rokok Rider. Meskipun demikian, ada warna kuning yang menambah bungkusnya terlihat cantik. Untuk penamaan sangat jelas tulisan Rider berjenis kapital. Di bawahnya ada tulisan kretek.

Yang berada paling bawah terdapat angka 12 dan tulisan sigaret. Hal ini menandakan bahwa Rider merupakan bagian dari kretek. Itulah bungkus rokok Rider bagian depan.

Untuk bagian belakang, sama saja. Tidak ada perbedaan. Hal ini persis dengan review bungkus rokok Commodore.

Di bagian kiri, seperti biasanya, terdapat larangan menjual rokok kepada ibu hamil dan anak-anak. Selain itu, terdapat pula barcode. Di bagian kanan, terdapat logo orang membuang sampah dan inisial SKT. Selain itu, terdapat informasi mengenai tar dan nikotin. Rider memiliki tar 38 mg dan nikotin 1,4 mg.

Sedangkan di bagian atas dan bawah hampir mirip. Ada tulisan Rider Kretek. Namun bedanya, di bagian bawah terdapat kode produksi, dan pabrik produksi Rider yaitu PT C. A. M. A Kudus-Indonesia.

Saat Roki membuka Rider, tidak ada grenjengan. Hanya ada plastik yang membungkus Rider. Bagaimana dengan harga dan rasa?

Rasa dan Harga Rider

Untuk soal rasa, cukup menarik. Saat isapan pertama, sungguh sopan. Saat isapan kedua, terasa fruity dan juga manis. Namun, untuk manis tidak begitu dominan. Mungkin karena mazhab Kudusan, jadinya terasa halus. Tapi, ini cukup berbeda dari rokok SKT yang Roki coba.

Yang mengagetkan adalah harga. Untuk isi 12 batang, Roki cukup menebusnya dengan harga Rp8.000. Tentu menyenangkan sekali. Dari harga yang murah, Roki mendapatkan sensasi rasa yang luar biasa.

Bagi kamu yang ingin mencari rokok murah saat bulan Ramadan, Rider adalah pilihan tepat. Apalagi untuk takjil maupun menu teman sahur.