rokok ardath

Pecinta Rokok Putih? Cobalah Ardath

Karena banyaknya permintaan di kolom komentar, akhirnya Roki tampilkan di sini. Padahal sudah pada tahu, kan, kalo Roki kurang jodoh sama rokok putih.

Selain itu, pertimbangan lainnya karena Ardath juga diproduksi di sini, di Malang. Tentu yang mengerjakannya juga adalah sedulur kita di Malang. Walaupun Ardath milik BAT, British American Tobaco.

Roki tahu Ardath sejak kecil. Lelaki dewasa di sekitaran Roki dulu ada yang merokok Ardath. Sempat lejen sih di kalangan perokok. Bahkan nama Ardath sudah punya akronim yang terkenal banget di kalangan perokok.

Rokok putih itu, menurut Roki, rasanya nyaris sama. Mungkin karena bahan tembakaunya jenisnya sama, Virginia. Beda tipislah perbandingannya dengan rokok putih brand lain. Yang berbeda banget tentu aromanya. Setiap buka bungkus rokok putih aroma yang menguar tiap brand emang beda-beda, Lur. Ardath ini lebih lembut. Walaupun khas rokok putih aromanya, ya, mirip-mirip juga ?. Kecuali yang menthol, ya.

Harganya dibandrol 29.275. Hmmm, mahal juga ya.

Padahal rasanya, sih, mirip-mirip dengan rokok putihan lain. Yang berbeda saat dibakar dan diisap adalah daya tonjoknya ke tenggorokan. Ardath ini lebih ringan. Di lidah juga meninggalkan kasap, dan jejak pahit yang tipis.

Buat perokok yang jodoh dengan Ardath tentu terasa lebih nikmat dibandingkan rokok putihan lain.

Kalo Roki, kurang jodoh, Lur.

Siapa yang suka Ardath cerita dong, kenapa kalian memilih ini dibandingkan rokok putih lain.

Salam sebat.

dives platinum

????? ????????: Rokok Putih yang Rekomendasi-able

Pagi ini nyobain rokok putihan dari Kudus, Lur. Dives Platinum. Desain bungkusnya kayak bungkus rokok luar, nih. Kalo perokok baru pertama kali lihat di warung rokok, pasti mengira ini produk luar. Apalagi ada simbol mahkota yang khas itu.

Harganya termasuk murah. Roki belinya 19K. Bandrol cukainya 20.300. Untuk rokok putihan dengan harga segitu, sih, menurut Roki termasuk murah, nih. Apalagi isinya 20 batang. Panjang batangnya lebih panjang dari kretek harian Roki, Djarcok Extra.

Aromanya enak. Kalo rasanya, ya, kayak rokok putihan lain, sih. Cuma Dives Platinum lebih halus. Gurih. Kasap di lidahnya enak. Tarikannya ringan. Gak nyegrak. Perokok putihan wajib nyoba, nih. Sekali lagi wajib ?. Yakin, ini enak. Roki coba batangan kedua. Lebih terasa hangatnya. Tapi tetep enak. Baru kali ini Roki nyoba putihan bisa dua batang berturut-turut. Karena biasanya, paling mentok sebatang aja. Maklum, lidah wong ndesa penikmat SKT.

Seandainya, Dives Platinum ini distribusinya merata ke tiap daerah, bisa jadi penikmat rokok putihan bakal beralih ke rokok putihan dari Kudus ini, Lur. Pertama karena harga. Rokok putih brand besar harganya sekarang selangit. Emang rasanya gak senendang rokok putihan brand besar itu. Tapi sebagai pengganti, apalagi kalo udah berurusan dengan harga, bisa saja banyak yang beralih ke Dives Platinum. Ini hanya prediksi Roki sih, Lur. Karena rasa itu susah diukur.

Prediksi Roki ini hanya diperuntukkan bagi perokok yang kantongnya kurang stabil. Kalo perokok yang kantongnya tebal, sih, gak masalah. Karena rasa itu yang utama. Tapi kalo buat alternatif, Dives Platinum wajib dicoba.

Sangat direkomendasikan, nih.

Siapa yang udah pernah bakar Dives Platinum silakan berbagi cerita, ya. Biar luas referensinya. Karena jika ada banyak testimoni, perokok putihan punya banyak pilihan.

Salam sebat.

rokok casual hero

?????? ????: Piknik Rasa Sampai Siantar

Ini SPM dari Siantar, Lur. Casual Hero. Jika menilik harga, untuk kelas rokok putihan, harganya masih di bawah putihan mazhab besar, Lur.

Roki belinya 26K. Bandrol cukainya 29725. Isinya 20 batang. Cukainya bertahun 2021.

Kertas batangannya agak tebal jika dibandingkan dengan kertas batangan rokok putihan biasa. Ujung isapnya juga full desain bertuliskan Hero berwarna dasar biru celana jeans. Panjang batangannya sama persis dgn Djarcok Extra 8,2cm. Badannya juga gede.

rokok casual heroAromanya enak. Legit. Waktu nyala korek menyentuh ujung bakar langsung krasa khas tembakau kayak lazimnya rokok putihan itu, Lur. Tarikannya ringan. Rasa pertama terasa langu. Hangat. Lalu gurih. Roki paling gak bisa, sih membedakan rokok putihan, Lur. Kayaknya mirip-mirip semua. Bedanya antara nyegrak dan gak nyegrak. Casual Hero ini halus. Gak nyegrak. Enak aja. Cuma lebih halus rokok putihan Dives dari Kudus.

Penyuka rokok putihan kayaknya perlu nih nyobain. Biar tahu perbedaan rasanya.

Desain bungkusnya keren sih, bergambar kantong belakang celana jeans. Asyik.

Kalo ada perokok yang udah pernah bakar Casual Hero silakan berbagi cerita. Kali aja ada yang mau icip-icip alias piknik rasa.

Salam sebat.