Ketika memasuki tanggal tua, ada satu hal yang pasti diperhatikan oleh perokok. Yaitu, daya juang untuk membeli sebungkus rokok. Biasanya akan mengalami kesulitan. Maka, untuk mengatasi hal tersebut, perokok lebih memilih untuk membeli rokok ketengan.
Namun, beberapa perokok menghindari untuk membeli rokok ketengan. Mereka tetap memilih untuk membeli sebungkus rokok. Tentu saja, mencari dengan harga yang lebih murah daripada yang diinginkan.
Salah satu penyebabnya karena mereka merasa bahwa jika beli rokok ketengan, tanpa bungkus rokok, rasanya akan berbeda. Benarkah demikian?
Mitos Rokok Ketengan
Entah apa yang menyebabkan perokok dapat berpikir demikian. Apakah rokok ketengan mengalami perubahan rasa jika tidak ditaruh di dalam bungkus rokok untuk waktu lama?
Tentu saja jawabannya tidak. Roki kira itu hanyalah asumsi belaka. Bahkan, lebih condong ke mitos. Sebab, pada dasarnya sama saja. Baik rokok yang dijual secara ketengan maupun dijual.
Perokok membeli rokok ketengan karena memang tidak ingin merokok dalam jumlah banyak. Atau, bisa jadi karena mereka hanya membawa uang tidak banyak. Pilihannya hanya dua itu. Tidak mungkin yang lain.
Setahu Roki, rokok mengalami perubahan rasa karena telah memasuki masa kadaluarsa. Hal itu dapat dibuktikan ketika kamu melihat bagian bawah dari bungkus rokok.
Setelah merek dan juga nama pabrik pembuat rokok, agak sedikit ke bawah terdapat kode produksi. Tertulis dengan ukuran huruf kecil dan menggunakan tinta hitam.
Maka, Roki jadi ingin bertanya. Siapa yang menciptakan mitos rokok tersebut? Apakah ini hanya dibuat sebagai candaan belaka? Atau katakanlah itu serius, rasa yang berubah bagian mana, ya?
Bagi Roki, hingga saat ini, tetap berkeyakinan bahwa rasa tetaplah sama. Baik itu rokok ketengan maupun rokok yang masih dalam bungkus rokok.
Yang penting, ketika kamu ingin memilikinya, belilah dengan dana dari hasil jerih payahmu sendiri. Agar kamu dapat dianggap sebagai perokok yang bertanggung jawab. Bukan meminta jatah kepada orang tua. He he he.
Tetaplah jadi perokok santun. Perokok yang selalu menghormati keberadaan orang lain, baik yang merokok maupun yang tidak.