Tidak sedikit perokok saat batangan terakhirnya habis diisap bungkusnya tidak langsung dibuang melainkan disimpan. Koleksi bungkus rokok bekas ini bukan untuk mendapatkan keuntungan. Melainkan hanya untuk kesenangan saja. Mungkin karena bungkus rokoknya bagus. Atau mungkin juga karena hanya sekadar dikoleksi dan ditaruh di lobang angin dan di atas lemari kamar.
Memang tidak semua perokok suka mengumpulkan bungkus rokoknya. Karena lebih banyak juga perokok, ketika rokoknya habis bungkusnya langsung dibuang. Roki termasuk orang yang suka mengumpulkan bungkus rokok bekas itu. Ada rasa sayang saja karena dari pada dibuang lebih baik dikumpulkan dan disimpan dalam kardus. Untuk kenangan.
Selain disimpan di dalam kardus dan dilobang angin, bungkus rokok bekas itu biasanya juga Roki letakkan disembarang tempat di kamar. Ada yang di taruh dekat televisi ada juga yang ditaruh di lobang angin kamar mandi, bahkan ada yang dibiarkan tergeletak di meja.
Bagi perokok yang senang mengumpulkan bungkus rokok seperti Roki, desain bungkus rokok itu terlihat indah aja sih, Lur. Terutama warnanya. Roki rokoknya Djarum Coklat Extra, kadang juga berganti dengan Djarum 76 Madu Hitam. Melihat warna bungkus rokok itu saja sudah membuat hati senang. Padahal tidak ada keuntungannya karena tidak laku dijual.
Bungkus rokok itu unik. Mulai dari desainnya juga kertas grenjengnya. Warna rokok Djarum Coklat Extra itu adem. Coklat tapi elegan. Terutama perpaduan warna coklat tua dan warna emas yang dijadikan aksen pada desain kemasannya. Indah banget.
Bungkus rokok yang disimpan juga jadi tolok ukur bahwa seberapa banyak rokok yang telah kita beli selama sebulan misalnya. Atau bisa buat mengukur kekuatan tubuh dan menjadi antithesis bahwa rokok membunuhmu seperti yang didengungkan oleh kampanye antirokok. Buktinya, berpuluh-puluh bungkus rokok yang Roki simpan gak menimbulkan dampak yang berarti buat tubuh Roki. Selama menjaga pola kehidupan kita agar tetap stabil, mulai dari pola makan, olah raga, hingga istirahat yang cukup.
Mengoleksi bungkus rokok itu untuk kesenangan. Bukan untuk menghasilkan uang. Walaupun dalam hati, kepingin juga sih kalo ada kolektor yang mau membeli bungkus rokok yang Roki simpan. Kali aja kelak 10 atau 20 tahun lagi jadi barang layak koleksi buat kolektor. Harapannya sih begitu. Ya gak sih, Lur?