Entah kenapa Roki kemarin beli rokok ini lagi, ya. Mungkin kangen aja kali. Roki kalo suntuk emang sering kangen sama rokok yangg udah pernah dibakar. Tentu rokok hariannya tetap Djarcok Xtra dan 76 Madu Hitam. Kali ini, Roki mencoba Gudang Baru Origin.
Gudang Baru Origin ini Roki belinya kemarin di Toko Djaya barengan sama Hero Casual. Harganya Rp14k. Cukainya 12250. Batangannya sepintas mirip Garpit. Panjang batangannya agak lebih panjang sedikit Gudang Baru dibandingkan Djarcok Extra.
Desain bungkus rokok Gudang baru Origin rame. Warna dasarnya merah marun ditumpangi font warna emas. Logo gudang dalam bingkai emang mirip kayak logonya GG ya, Lur. Mirip gak, sih? Di sampingnya gudang, dalam bingkai itu ada dua pohon pinus, lalu ditambahi 5 bintang di langit. Secara keseluruhan gak mirip sama GG sih. Apalagi satu bintangnya berwarna merah. Hanya mungkin, konsep dasarnya terinspirasi dari GG. Mungkin lho, ya.
Gudang Baru Origin ini tarikannya mantap, Lur. Rasa hangatnya terasa di mulut dan tenggorokan. SKM ini cocok buat selera Jawa Timuran. Kalo dibilang mirip, mirip dengan apa, ya… Surya 16? Mirip. Sepet dan pedasnya, gurihnya. Juga ada yang bilang mirip Garpit tapi lebih soft aja. Kalo mau lebih dekat lagi rasanya mirip apa, ya, Gudang Baru Origin ini lebih mirip sama Andalan yang bungkusnya merah itu sih, Lur.
Hanya saja, Gudang Baru Origin lebih pedas dan lebih terasa hangat di mulut. Aromanya juga mirip. Sekali lagi Roki bilang, kalo bisa dibilang mirip, Gudang Baru ini rasanya emang mirip. Mirip Surya, mirip Garpit, juga mirip Andalan. Secara keseluruhan enak, nih.
Rekomendasi buat rokok pelarian, Lur.
Jadi, siapa nih yang udah pernah bakar Gudang Baru Origin? Cerita dong, Lur. Kali aja beda dengan apa yang Roki rasakan. Biar referensi rasanya makin luas. Agar kretekus punya bekal sebelum mencoba Gudang Baru Origin.
Salam sebat.