Selain soto kerbau yang enak nan aduhai, Kudus juga terkenal dengan produksi kretek. Maka, tak heran jika kamu pergi ke kota Kudus, kamu akan disambut dengan tulisan Kota Kretek. Di sinilah, selain Djarum, Nojorono memulai kisahnya.
Nojorono bisa dikatakan sebuah perusahaan yang unik. Ia tak seperti kondisi perusahaan rokok pada umumnya. Jika yang lain berpusat pada satu tokoh, dan rata-rata adalah warisan keluarga turun-temurun, sedangkan Nojorono mengambil jalan berbeda.
Ia didirikan oleh lima keluarga. Pertama, Tjoa Kang Hay. Ia cukup yakin untuk mendirikan perusahaan rokok setelah belajar bersama dengan Nitisemito. Berbekal pengalaman tersebut, ia mengajak Tan Tjiep Siang dan Tan Kon Ping. Kemudian bergabung lagi dua orang yaitu Ko Djie Siong dan Tan Djing Dhay. Mereka berlima itulah yang kemudian sepakat mendirikan Nojorono pada 11 Februari 1932.
Produk rokok hasil kreasi Nojorono adalah Minak Djinggo dan Class Mild. Keduanya memiliki citarasa yang unik dan mempunyai penggemarnya masing-masing. Jika Class Mild meledak di pasaran pada tahun 2000an, sedangkan Minak Djinggo dilirik penikmat rokok karena campuran parafin, dan karena itu, rokok ini menjadi populer.
Hal itu bisa terjadi karena segmentasi pada Minak Djinggo yaitu nelayan dan pelaut. Ya, Minak Djinggo dapat bertahan dari air. Maka, jangan heran, apabila kamu melaut, Minak Djinggo bisa dipastikan tergenggam di antara tangan-tangan mereka.
Selain kedua produk tersebut, Nojorono memiliki produk yang juga digemari yaitu Aroma. Merek tersebut memiliki dua produk yaitu Aroma Bold dan Aroma Slim. Dengan harganya yang bersahabat maka tak heran ingatan penikmat rokok akan Aroma begitu lekat.
Nojorono telah menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah kretek Nusantara. Keberadaannya hingga kini masih eksis. Produknya berkembang seiring dengan penikmatnya yang kian meningkat.
Nojorono memang masih di bawah bayang-bayang macam Djarum, Sampoerna maupun Gudang Garam. Namun, perlu diketahui, tanpa kalian semua, dan sejarah yang panjang, Nojorono masih tetap menjadi salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia.