bungkus rokok

Kisah Lucu dari Pesantren: Nikmatnya Join Rokok Kiai

Di sebuah pesantren, santri tidak diperkenankan merokok. Kiai pengasuh pesantren tidak segan-segan menjatuhkan hukuman bagi santri bandel yang memaksakan diri merokok di area pesantren.

Beberapa santri yang tidak tahan ingin merokok mencari-cari kesempatan di malam hari. Di hari gelap itu, di sudut-sudut asrama atau di gang-gang kecil atau di tempat jemuran pakaian para santri biasanya mencuri kesempatan untuk merokok.

bungkus rokok

bungkus rokok

Suatu malam, seorang santri ingin mencuri kesempatan untuk merokok. Dia bergegas ke kebun belimbing. Sebagaimana malam-malam sebelumnya, bila kebetulan dia kehabisan rokok, dengan mudah dia meminta rokok ke teman-temannya yang merokok. Dia samperin sebuah nyala api kecil di dekat pohon belimbing.

“Kang, join rokoknya ya…” katanya kepada seorang yang didekatinya itu.
Temannya itu, langsung memberikan rokok kepadanya.

Santri menerimanya seolah sedang beruntung mendapatkan hadiah. “Alhamdulillah, nikmatnya…” katanya, dan diteruskan isapan rokoknya

bungkus rokok

bungkus rokok

Bara rokok makin membesar ketika isapan selanjutnya. Sampai wajah seorang yang dimintai rokok terlihat secara samar-samar. Ternyata, yang dia mintai rokok adalah kiainya sendiri.

Santri kaget dan ketakutan. Dia langsung kabur. Lari tunggal langgang tanpa sempat mengembalikan rokok yang dipinjamnya.

Sang kiai yang merasa rokoknya dibawa kabur, segera berteriak, ”Hei, rokok saya jangan dibawa. Itu tinggal satu-satunya!”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *