bungkus rokok

Ironi Industri Rokok: Penyerap Tenaga Kerja Terbesar Tapi Pabriknya Terus Berkurang

Industri rokok di Indonesia adalah salah satu Industri yang mampu menyerap jumlah tenaga kerja yang besar. Banyak dari pekerja di Industri ini adalah mereka-mereka yang tak mempunyai ijazah. Industri ini menyerap lebih dari 5 juta tenaga kerja, mulai petani, pekerja pelinting, sampai pedagang rokok.

bungkus rokok

Namun ironis, industri yang sangat strategis dalam menyrap banyak tenaga kerja ini justru kerap mendapatkan tekanan.

Tiap tahunnya cukai rokok selalu dinaikkan oleh Pemerintah, hal tersebut berimbas pada makin turunnya jumlah pabrik rokok di Indonesia. Tahun 2017 saja, dari data Bea Cukai, jumlah pabrik rokok di Indonesia kini hanya tersisa sekitar 776 pabrik.

“Pada 2017 menurut data Bea dan Cukai pabrik rokok ada 776, kalau data kami 493 pabrik. Bayangin saja itu dari tadinya 1.000-an pabrik,” kata Asisten Deputi Pengembangan Industri Kementerian Koordinator Perekonomian, Atong Soekirman.

rokok

Regulasi yang ketat, termasuk salah satunya tentang luas pabrik, mau tak mau memang membuat banyak pabrik-pabrik rokok kecil dan menengah gulung tikar.

“Untuk pabrik, beberapa seperti SKM (Sigaret Kretek Mesin) sama SPM (Sigaret Putih Mesin) dia masih bisa survive,” ujar Atong.

Padahal seperti kita ketahui, pabrik-pabrik rokok skala kecil dan menengah umumnya adalah pabrik yang memproduksi sigaret kretek tangan.

rokok tingwe

Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah strategis, maka kehancuran industri kretek kecil dan menengah hanya tinggal menunggu waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *