Sejak kapan kebiasaan memadukan kopi dan rokok bermula tak ada yang tahu. Tetapi, keduanya kerap bersanding di meja-meja yang digunakan oleh orang Indonesia.
Meskipun secara teoritik kedua zat yang dikandung oleh kopi dan rokok punya sifat yang mirip, tetapi memadukan keduanya membuat sulit dipisahkan terutama bagi perokok.
Penguji citarasa kopi terkemuka di Indonesia pernah menyatakan tidak tahu bagaimana rasa kopi dan rokok bisa bersanding, karena sebagai penguji citarasa, lidahnya tidak diperkenankan menyentuh rokok. Tetapi, dia tidak bisa menyangkal kenikmatan perpaduan keduanya, karena setiap kali berpergian ke daerah mana pun di Indonesia, kopi dan rokok senantiasa bersanding dan dinikmati secara bersamaan.
Keduanya barangkali bukanlah endemik Indonesia. Namun kopi yang ditanam di Indonesia mempunyai kekhasan tersendiri karena menghasilkan karakteristik kopi terkaya di dunia. Sedangkan tembakau yang kemudian menjadi rokok dipadukan dengan cengkeh yang endemik Indonesia, sehingga rasanya berbeda dengan rokok dari belahan dunia lain. Kretek bahkan disebut-sebut mengandung ‘rasa dunia karya Indonesia’.
Bagi sebagian orang, kebiasaan memulai hari tidak lengkap sebelum tubuhnya mendapatkan asupan dari kopi dan rokok. Sehingga memunculkan candaan, bila satu belum dikonsumsi hanya separo nyawa yang terbawa.
Gambar ilustrasi: Eko Susanto