Isu kenaikan harga rokok sampai Rp50 ribu memang terbukti hanya rumor. Dirjen Bea Cukai pun menerangkan tidak mudah menaikkan harga rokok karena ada pertimbangan keberlanjutan industri hasil tembakau dan daya beli masyarakat. Tetapi, ada peristiwa yang mengelikan di Palembang diakibatkan isu kenaikan harga rokok.
Ialah Adi (38), seorang pemuda di Plaju, yang termakan oleh rumor kenaikan harga rokok. Begitu mendengar rencana kenaikan harga rokok ia langsung mengambil keputusan membeli rokok kesayangannya ke agen. Tak tanggung-tanggung, ia memborong 22 slop bungkus rokok Sampoerna Mild. Itu artinya ia punya 2.640 batang rokok.
“Beritanya rokok akan segera naik. Harganya kemungkinan Rp50 ribu sebungkus. Jadi saya cepat-cepat menyetok sebelum harga melambung tinggi,” katanya
Dengan persediaan rokok sebanyak itu, pekerja swasta ini mengaku tidak cemas bila bakal diberlakukan kenaikan harga rokok.
“Bila stok banyak, aman. Jadi terserah bila nanti harga rokok bakal naik. Pasti merokoknya akan lebih hemat lagi,” tambahnya.
Tetapi niatan untuk menghemat pengeluaran itu berujung pada tindakan konyol, sebab kenaikan harga rokok rumor belaka. Dan maksud berhemat, justru jadi pemborosan.
Gambar Ilustrasi: Eko Susanto