Sampah merupakan bahan yang terkadang menjengkelkan. Tak sedap dipandang dan bikin orang kesal. Demikianlah yang mengantarkan Yeni Mulyadi Hidayat, wanita asal Cianjur, Jawa Barat, terjun mengelola bidang daur ulang sampah rumah tangga. Bagi Yeni, banyak barang bekas yang bisa dimanfaatkan, tak terkecuali bungkus rokok yang sering dibuang begitu saja.
“Awalnya dari kesal melihat sampah, gemes melihat sampah di jalanan. Jadi saya di mana pn, ke mana pun, kalau melihat sampah pasti saya ambil. Orang pada bilang saya gila, pemulung, tetapi saya bangga,” ucap Yeni seperti dikutip kompas.com.
Ia mengambil bungkus rokok yang tergeletak di jalan atau telah tak terpakai. Barang-barang bekas lain seperti botol plastik, bungkus kopi, bungkus minuman ringan, dan sebagainya ia punguti.
Dari sana ia mulai memutar otak untuk mendaur ulang sampah menjadi kerajinan tangan, dari tas wanita, jam dinding, kotak tisu, toples, hingga piring koran.
Sejak memulai bisnis daur ulang barang bekas tahun 2013, usahanya berkembang. Ia mulai mengerjakan 4 orang rekannya dan sekarang membuat “Bank Sampah My Darling”, singkatan dari Bank Sampah Masyarakat Sadar Lingkungan. Di samping itu, secara ekonomi usahanya menjanjikan karena konsumennya mencapai mancanegara. Omzetnya pun lumayan, ia bisa mendapatkan puluhan juta ruliah per bulan dengan modal yang minim.
Ilustrasi gambar: Eko Susanto dan Kompas